Pohon Pisang di Jalan Melanti Palaran
Ini bukan yang pertama, pohon pisang ditanam oleh warga masyarakat di tengah jalan, …tentu saking kesalnya. Sebuah ekspresi wajar yang tak pernah mendapatkan tanggapan tulus … Why ? … Jalan Poros ini hampir 2 tahun sekali diaspal… dan selalu berakhir seperti ini … Why ? … Ironisnya *lagi-lagi* di sepanjang jalan ini terpajang Baliho dan berbagai atribut Parpol yang konon memperjuangkan rakyat … Blehhh !!!
Biarlah salah satu foto ini berbicara.
Apa yang ada di benak kita ? Mungkin akan muncul penggalan kata demi kata sebagai berikut :
Terlantar … Merana … Project oriented … Asal asalan … Siapa Pemimpin Kota Ini? … Mana Wakil Rakyatnya ? … Gak Genah !!! … Suka- sukalah … Gak Mutu … Kecelakaan … UGD … Owner Estimate … Bagi bagi Proyek … Korupsi !!! … Cape’ deh … Sabaaarrr !!! …
Ada yang ingin berpendapat ? Atau ingin mengelus dada ? Atau kita biarkan saja ?
Up To You Bossss …
lha di surabaya dewan aja lebih mentingin baju seragam daripada kepentingan orang miskin… duh.. gusti!
@ Anang,
Seragam apa cak Anang? ala Suroboyoan apa seragam yang pakai ditabuh kendang sambil joget-joget ? hehehe
kali aja pohon pisang bisa tumbuh dijalan kan lumayan…jalannya jadi kebun pisang …ntar dibikinkan jalan baru yg lebih bagus 🙂
Cak dokter, kalau parpol sih, mikirnya yang penting gambarnya terlihat. SEbab kalaupartai memperbaiki jalan nanti gak kebaca siapa yang memperbaiki. yang berjasa itu sebenarnya pohon pisang… mungkin dia akan jadi saksi di hari akhir… 🙂
@ dokterearekcilik,
sekalian mendirikan pracangan “pisang goreng” … trus warungnya dilengkapi fasilitas online yang “betah isin” …sip
@ kurt,
hahaha, iya ya …pak Ustadz, atau ntar kalo mau Pemilu pohon pisangnya penuh atribut Parpol … yg paling atas dipasang partai Blogger 😀