Larva migrans: cacing mini berlenggang

Kode ICD-10 : B76.9 : Cutaneous larva migrans ( CLM )

cacing berlenggok di bawah kulitPara pembaca terhormat, pernahkan menemui seperti gambar ?
Mudah-mudahan tidak.
Namun demikian saya ingin berbagi informasi tentang penyakit ini. Siapa tahu ada diantara pembaca yang berminat untuk mengetahuinya.
Namanya sudah tertulis di gambar: Larva migrans
Ada 2 jenis, yakni cutaneous larva migrans (di kulit) dan larva migrans visceralis (di organ tubuh)

Kita hanya akan membahas jenis yang pertama: cutaneous larva migrans, lantaran jenis ini lebih sering ditemui. Nama lain adalah creeping eruption.

Namanya koq sulit sih. Sabar, nanti bisa dipermudah supaya mudah diingat.
Tenang, tenang …

Ketika menemui penyakit ini di daerah pinggiran kota, bayangkan betapa sulitnya menjelaskannya.
Begitu juga saya, saat mengatakan penyebabnya adalah cacing mungil masuk dan berkelana di bawah kulit, kira-kira apa reaksi yang mendengarnya, hayo.
Biasanya cacing kan keluar lewat anus, atau cacing kremi ada di pinggiran silit (dubur). Lha koq tak ada hujan tiada angin ada cacing di bawah kulit.
Kaget, gak percaya, apa lagi ya …
Kali dokternya dikira ngelindur.
Syukurlah, sekarang sudah enak, serba elektronik, serba komputer, sehingga di pinggiran seperti sayapun bisa memanfaatkannya.

Penyebab:
Penyebabnya adalah larva dari cacing tambang Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yang berasal dari binatang, terutama anjing dan kucing. Penyebab lain diantaranya: gnatostoma, Uncinaria stenocephala, Butnostomum phlebotomum (dari sapi), Strongiloides sterconalis, dll. Larva cacing tersebut hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor. Cacing ini daur hidupnya terutama melalui anjing, kucing dan dilaporkan bisa melalui herbivora.
Cacingnya tidak kelihatan saking kecilnya (ukurannya mikro), kecuali menggunakan mikroskop.Sedangkan viceral larva migrans atau Larva migrans viseralis (menyerang bola mata, dan beberapa organ dalam lainnya) disebabkan oleh: larva cacing Toxocara (tidak dibahas dalam tulisan ini)

Penularan:

  • Kontak dengan larva cacing di tempat-tempat kotor (pasir, tanah, lumpur dll)
  • Tertelan telur cacing (melalui tangan secara tidak sengaja)

Siapa yang bisa terjangkit “goyangan cacing mini” Larva migrans ?
Pada dasarnya siapapun bisa terjangkit bila tertular, melalui kontak maupun tertelan. Tetapi yang paling sering dan memiliki resiko paling besar adalah: anak usia 1-7 tahun.
Mengapa ?
Karena anak pada usia tersebut senang-senangnya main di pasir dan ndeprok (duduk) di tanah atau rerumputan.

Di tempat kami, kasusnya rata-rata 1-2 kasus per bulan (di tempat praktek). Usia penderita beragam, mulai anak hingga dewasa.
Pada anak umumnya memiliki riwayat senang main atau ndeprok di tanah, pasir, rerumputan.
Sedangkan pada usia remaja, biasanya sebelumnya habis latihan silat, guling-guling di rumput (mungkin latihan jurus naga), atau habis bal-balan di lapangan kotor.
Dan pada usia dewasa, pada umumnya terjangkit setelah kerja bakti mbersihin parit, bersih-bersih halaman, pekerja pengangkut pasir dll.

Saya memakai isitilah cacing kulit supaya mudah diingat. Istilah ini saya akui salah, tetapi jangan khawatir, nama Larva migrans tetap diperkenalkan, lalu saya mudahkan dengan nama “cacing kulit“.
Ternyata warga memang lebih mudah mengingat. Terbukti penderita yang terjangkit larva migrans mengatakan bahwa diberi tahu tetangganya yang pernah berobat dan diberi tahu bahwa namanya “cacing kulit”, lalu disuruh berobat ke praktek karena akan ditunjukkan gambarnya di komputer kecil (maksudnya PDA). *halah PDA lagi*
Nah, enak tho ….

Perjalanan penyakit ( larva migrans cutaneous).
Pada manusia, masa tunasnya mencapai beberapa hari dan penyakit ini dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan bila tidak diobati.

Awalnya hanya berupa bintik merah gatal (mbentol), lalu melonjong, memanjang, berkelak-kelok seperti spiral.
Gatal pada malam hari, lantaran saat itu si Larva cacing jalan-jalan berlenggak-lenggok menyusuri kulit rata-rata 2mm-3mm per hari.
Jadi jika alur lenggak-lenggoknya sekitar 15 cm, berarti kira-kira sudah berlangsung sekitar 5 hari. Adakalanya orang tua ngotot baru 2 hari, maklum saja mungkin tahunya memang baru 2 hari karena si ibu bekerja dan anaknya dititipkan. (di daerah kami banyak wanita bekerja di pabrik plywood, namun sekarang sudah kerkurang seiring bangkrutnya beberapa pabrik plywood)

” Pak, niki anak kulo kinging cacing kulit. Tanggi-tanggi nyanjangi ken berobat ngriki “. (pak, ini anak saya kena cacing kulit. Tetangga ngasih tahu dan nyuruh berobat ke sini)
Ehm, ya sudah tinggal nyocokkan, wong ibu si pasien udah ngerti.Cacing tamasya di perut

Berdasarkan letaknya, penyakit ini paling banyak mengenai kaki (39%), pantat (18%) dan perut (16%).
Jining Wang, MD, February 28, 2006
.

Pengobatan.
Sebelum tahun 1960-an, pengobatan cutaneous larva migrans menggunakan Chlorethyl, obat anastesi semprot dingin (biasa juga dipakai di persepakbolaan).

Prior to the 1960s, topical modalities such as ethyl chloride spray, liquid nitrogen, phenol, carbon dioxide snow, piperazine citrate, electrocautery, and radiation therapy were used unsuccessfully because the larvae might be missed and/or not be killed. Lydia A Juzych, MD, April 10, 2006)

Ternyata obat semprot tersebut hanya menghambat, tidak membunuh cacing.
Perlu diketahui, larva cacing terhambat pada suhu di bawah 10 derajat cecius, tetapi tidak mati, dan baru bisa mati pada suhu minus 15 derajat celcius. Itulah mengapa disemprot Chlorethyl tak kunjung sembuh.
Yah, pindah berobat dong.

Obat yang dianjurkan antara lain:

Obat cacing: Obat pilihan adalah: thiabendazole, ivermectin dan albendazole, sedangkan obat lainnya Mebendazole.

Thiabendazole

Dosis: 25-50 mg/kg berat badan/hari, diberikan 2 kali sehari selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan melebihi 3 gram perhari.
Dapat juga diberikan secara topikal (obat luar) 10-15% dalam larutan.

Albendazole. ( pilih yang ini )
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg perhari, dosis tunggal, selama 3 hari atau 200 mg dua kali sehari selama 5 hari.
Dosis anak kurang dari 2 tahun: 200 mg perhari selama 3 hari.
Atau 10-15 mg per kg berat badan, 4 kali perhari selama 3-5 hari. Jining Wang, MD, February 28, 2006

Mebendazole
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 100-200 mg dua kali sehari, selama 4 hari .
Anak kurang dari 2 tahun: tidak dianjurkan

Anti alergi, untuk mengurangi alergi lokal, misalnya menggunakan hidrokortison cream atau sejenisnya.

Antibiotika, diberikan bila ada infeksi sekunder (bernanah)

Selama ini, untuk pasien di praktek, hasil terbaik adalah Albendazole.
Ada review lain dari para sejawat ?

Pencegahan.

Sedapat mungkin, hindari anak-anak ndeprok (duduk) di pasir, tanah, rerumputan.
Sulit lho, karena area tersebut adalah tempat favorit anak untuk bermain dengan teman-temannya.
Menurut saya dilematis, di satu sisi anak perlu dilatih mengenal sekitarnya, berkreasi main pasir bikin macam-macam bentuk, di sisi lain beresiko terjangkit cutaneous larva migrans. Begitu juga berlarian di rerumputan, bagi anak mengasyikkan. *saya juga*
Bila si anak sulit menghindari tempat tersebut, langkah terbaik adalah mencuci tangan-kaki dengan sabun atau sekalian dimandiin.

Bagaimana bila mendapati anggota keluarga atau tetangga terjangkit penyakit tersebut?
Dengan berat hati, mau tidak mau dibawa ke dokter.
Pertama dicocokkan benar tidaknya, kedua menyangkut pilihan dan dosis obat.
Kecuali bila difoto lalu upload, bisa didiskusikan secara online. *informatika kedokteran*
(saran dari teman saya, sejawat Dani Iswara)

Menurut saya *tapi jangan omong-omong ya* sebenarnya jika saran Mas Dani itu bisa terwujud, penyakit beginian dapat diobati sendiri, tentunya setelah diskusi online. Maksudnya biar mudah.

Semoga bermanfaat.

215 Tanggapan to “Larva migrans: cacing mini berlenggang”


  1. 1 helgeduelbek 2 Februari 2007 pukul 7:43 am

    Wah sampai gitu yah Cak, apa itu gambar asli pasien njenengan? hiii, mesti lebih waspada nih.
    Oh yah terimakasih telah memberikan kesempatan agar foto untuk masalah herves kemarin, istri saya tidak setuju untuk mengirimkannya katanya gak papa saja, tidak ada keluhan. Mudahan tidak membahayakan. Terimakasih atas tawaran-nya Cak, mungkin lain kali berubah, sebab saya dan sebenarnya istri saya sendiri juga penasaran.

  2. 2 senyumsehat 2 Februari 2007 pukul 10:03 am

    Dok, baru2 ini ada imil berantai ttg lintah yg ketelan dan masih hidup beranak pinak, akhirnya dalam dua hari bikin meninggal. Sudah dapat emailnya dok?

  3. 3 cakmoki 3 Februari 2007 pukul 4:26 am

    @ helgeduelbek,
    Di tempat kami kasus kayak gini lumayan. Itu gambar dari RS bagian penyakit kulit di Amrik, gratisan.
    Di praktek lebih “nggilani” dari gambar itu, tapi insya Allah bisa disembuhkan, cuman perlu waktu sekitar seminggu, lumayan lama.
    Tentang foto bercak merah memang nggak enak kalau ditayangkan, malu dong Pak. hehehe.
    Kalau di rumah biasanya orang-orang tanya sesuatu via sms, kalau online mungkin enak pakai email. Bukan hanya soal bercak merah itu saja, masalah kesehatan lain bisa diskusi via email.

    @ senyumsehat,
    Enggak tuh. Rasanya sih lintah dalam 2 hari belum beranak-pinak, kecuali ketelan sak mangkok, hahaha. Mungkin imil iseng Mbak.

  4. 4 Cay 3 Februari 2007 pukul 12:12 pm

    Wihiii, itu kok ada uget-uget di kaki gitu, horor juga ya Cak. Lha mungkin nggak kalo cacingnya ternyata hidup nggak di kulit luar, jadi nggak terlalu kasat mata begitu? Jangan-jangan selama ini saya “cacingan” kayak gitu tapi ndak nyadar karena saya kira varises, hahaha…

  5. 5 cakmoki 3 Februari 2007 pukul 4:00 pm

    @ Cay,
    Penyakit ini “mungkin” saja ke tempat lain, misalnya ke mata dll.
    Kalau orang terjangkit di kulit biasanya nggak betah, saking gatalnya, karena si cacing berjalan terus berliku-liku.
    Di Singapur penyakit beginian nggak ada Mas Cay. hehehe

  6. 6 laras 3 Februari 2007 pukul 11:21 pm

    dok, anak sepupu saya sampe menjalani operasi kecil buat ngeluarin cacing di drijinya…katanya pake disemprot sesuatu biar cacingnya semaput dulu…Apa memang sampe segitunya ya…:(

  7. 7 cakmoki 4 Februari 2007 pukul 3:26 am

    @ laras,
    Enggak perlu operasi Bu. Cacingnya nggak keliatan koq.
    Yang terbaik adalah dengan obat cacing Albendazole. Dosisnya seperti di atas. Di tempat kami cukup banyak, rata-rata sembuh dalam seminggu dengan obat tersebut.
    Sudah terlanjur ya. πŸ˜€

  8. 8 wadehel 4 Februari 2007 pukul 9:30 am

    SERAAAAM!!!, ini harusnya blog horor kesehatan! πŸ˜›

    Btw, cacing ini bisa ga diobati dengan obat cacing yang tiga (atau enam ya?) bulan sekali itu ya? combantrin?

    Bahas tentang pengobatan anti cacing yang baik dong, manfaat ga sih nelen obat macam combantrin itu?

  9. 9 cakmoki 4 Februari 2007 pukul 3:47 pm

    @ wadehel,
    Hehehe, masa seram sih ? Kalo gitu perlu dong pak wadehel latihan pegang-pegang, aman koq.
    Penyakit tsb nggak sip pakai combantrin (pirantel pamoat).
    Yang terbaik untuk kasus di atas pakai albendazole, harganya sekitar 750 perak per bji, untuk dewasa hanya perlu 3 biji, diminum sehari 1 tablet selama 3 hari, beres.
    Untuk pencegahan terhadap cacing bisa pakai combantrin, tentu ada manfaatnya. Waktunya udah betul, 3-6 bulan sekali.
    Oke deh, ntar saya bahas obat-obat yang perlu tersedia di rumah untuk pertolongan dini. Sabar ya
    Trims sarannya.

  10. 10 Kang Kombor 5 Februari 2007 pukul 12:00 pm

    Walah… ngeri betul lihat gambar larva migrans di kaki dan perut itu. Saya nggak tahu di sekitar saya pernah ada kasus atau belum tapi saya tetap harus waspodo purbowiseso.

  11. 11 cakmoki 6 Februari 2007 pukul 5:56 am

    @ Kang Kombor,
    Sebenernya nggak ngeri, malah lucu karena ada megal-megol di kulit.
    Ya mudah-mudahan nggak pernah nemui Kang. Kalau pas ada tetangga yang kena kan tahu obatnya. hehehe.

  12. 12 juliach 6 Februari 2007 pukul 9:09 pm

    Ai…ai…ini cacing hanya terdapat di Kalimantan saja atau ada di pulau lain, mis: Jawa/Sumatra/Bali/dll?

    Kalau di pasir pantai Kuta/Sanur bagaimana? Ada cacingnya enggak?

    Bagaimana kriterianya tempat kotor? Karna kita punya kebiasaan piknik & duduk-duduk direrumputan/pasir.
    Kalau jalan tdk boleh pakai sandal jepit, hrs pakai sepatu tertutup?

    Ada pengobatan pencegahan/pengobatan setelah terinfeksi cacing kulit ini? Soalnya liburan musim panas tahun ini Ines mau dibawa kakaknya ke Indonesia (Jawa, Bali, NTB).

    Just fyi th. ini saya hrs sponsorin (utk visa kunjungan budaya/keluarga) utk 8-9 org. Salah satu dr mereka mau berkunjung ke Kalimantan, 2 org mau ke Sulawesi. 1 org sdh ada di Bali sejak bulan lalu.

    Tks sebelumnya utk jawabannya.

  13. 13 cakmoki 7 Februari 2007 pukul 1:53 am

    @ juliach,
    Penyakit ini tersebar di berbagai belahan dunia, terutama dunia ketiga, termasuk Indonesia.
    Telor cacing ditularkan terutama melalui kotoran anjing atau kucing yang memang menderita penyakit ini. Bila anjing atau kucing sehat ngga perlu kuatir.
    Sepanjang terbiasa cuci tangan dan kaki setelah bermain di pasir, tanah, atau rumput, aman saja koq. Atau pakai sandal sudah cukup.
    Wah mau keliling nih.
    Selamat datang di Indonesia πŸ˜€

  14. 14 Khaidar 7 Februari 2007 pukul 11:52 am

    dok, kalau cacingnya lewat mata, bisa bahaya nggak?

  15. 15 cakmoki 7 Februari 2007 pukul 6:32 pm

    @ Khaidar,
    Ya, ada bahayanya bila tidak segera diobati. Kasus Larva migrans orbitalis pada mata, kasusnya amat jarang.
    Di Indonesia, saya belum pernah dengar ada laporan kasusnya, maaf belum nyari infonya.
    Trims

  16. 16 juliach 7 Februari 2007 pukul 9:24 pm

    Info ini berguna bagi mereka yg akan berkunjung ke Indonesia.

    Kali ini saya enggak pergi (dilarang sama ortu Zo, maklum anak saya yg ke-2 adalah cucu mereka I. Walau sdh saya terangkan tak jadi masalah, tapi mereka tak mau tahu.)

    Kebetulan nih ketemunya bule-bule yg suka aneh-aneh, yg mau lihat harimau, komodo pokoknya yg masuk ke pedalaman.

    Sebelum pergi biasanya mereka tanya untuk persiapannya dr pakaian, transport, visa sampai obat-obatan/vaksinasi.

    Cacing kulit ini masih baru untuk saya, jadi hrs saya sampaikan juga ke mereka supaya lebih berhati-hati.

    Terima-kasih sekali lagi.

  17. 17 cakmoki 8 Februari 2007 pukul 12:46 am

    @ juliach,
    Wow disayang mertua nih. Ternyata ikatan batin nenek terhadap cucu sama saja ya.
    Ok kalo mau masuk pedalaman memang ngga ada salahnya siap-siap.
    Di Eropa mungkin sama dengan USA, obat yang mengandung Albendazole nama dagangnya: Albenza. Di Indonesia kadang mudah kadang sulit.
    Semoga bermanfaat.

  18. 18 kikie 9 Februari 2007 pukul 4:33 am

    euh .. jadi ini yang bisa sampe mata :-s ceyeumm..
    tanya pak, apakah daya tahan tubuh yang tinggi bisa ikut berperan dalam pencegahan penyakit cacingan? misalnya waktu cacing / telur cacingnya masuk dalam tubuh, ada perangkat yang melawan dari dalam tubuh sebelum ia berkembang, gitu.

  19. 19 cakmoki 9 Februari 2007 pukul 4:58 am

    @ kikie,
    rupanya lagi sama-sama melekan ya.
    betul mbak, daya tahan tubuh memegang peranan penting dalam pencegahan kecacingan, terutama bila masuk lewat mulut melalui makanan.
    bila telur cacing masuk lewat mulut, maka yang berperan sebagai perangkat pelawan adalah asam lambung dan antibodi.
    bila larva cacing masuk melalui kulit seperti kasus di atas, tubuh kita akan berusaha melokalisir dengan memperbanyak sel limfosit untuk mencegah infeksi sekunder, tetapi tidak banyak manfaatnya untuk membendung laju gerakan si cacing mungil tersebut.
    artinya, cacing di kulit tetap perlu obat, tetapi tidak perlu antibiotika karena infeksi sekunder sudah bisa diatasi oleh daya tahan tubuh kita.
    so, benar yang dikatakan mbak kikie bahwa daya tahan tubuh yang prima sangat berguna.
    oke ?

  20. 20 Mbah Dipo 15 Februari 2007 pukul 9:50 am

    simbah barusan kemarin sore dapet pasien penyakit ini. Penderitanya orang kaya, ha kok malah simbah gak dipercaya… dia lebih yakin kalo orang kaya gak bakal cacingan sih… diresepi obat cacing malah ngeyel, yo wis. Mungkin pasien ini baru akan percaya kalo yang ngomong dokter spesialis, trus mbayare muahal… 😦

  21. 21 cakmoki 15 Februari 2007 pukul 1:19 pm

    @ Mbah Dipo,
    Mungkin kalau penjenengan mengatakan penyakit “alien” pasiennya yang kaya itu percaya Mbah.
    Untungnya saya di pinggiran Kalimantan. Ada juga yang seneng muahal, akhirnya kapok, bilang si pasien: dompet koq diodol-odol, sak tutulan tus ewu,nebus resep mangatus ewu πŸ˜€

  22. 22 ndarualqaz 25 Februari 2007 pukul 5:16 am

    hiiiii, masak cacing sampek merayap2 di bawah kulit, takut. tapi emang cacing tu salah satu sumber penyakit terbesar manusia. kalo gak salah, saya pernah baca literatur pengobatan cina yang menganggap bahwa penyakit itu hanya ada 2 penyebab, yaitu aliran energi dalam tubuh yang kacau (kayak di pilem kungfu) atau cacing yang masuk ke dalam tubuh. (sebenarnya dulu ada artikelnya di web, tapi pas tak search udah gak ada)

  23. 23 cakmoki 25 Februari 2007 pukul 9:46 am

    @ ndarualqaz,
    Di tempat saya masih cukup banyak Mas, tadi malampun ada yang datang seperti itu. Mungkin dulunya daerah rawa.
    Memang nggilani, tapi obatnya murah meriah πŸ˜€

  24. 24 starflake 25 Februari 2007 pukul 1:11 pm

    mbak senyumsehat…

    email yang aneh2 kaya lintah beranak-pinak itu namanya hoax…ini dari artikel temen saya di blog-nya…

    http://bagusalfa.blogspot.com/2007/01/langkah-langkah-membuat-hoax.html

    FYI aja..heheh…

  25. 25 mblendes 21 Maret 2007 pukul 12:14 pm

    Mas, Albendazolle apakah dijual bebas?
    Setahu saya harus menggunakan resep dokter.

    Dulu saya pernah didiagnosa seperti ini (gara2 pendisikan dasar ala militer), dikasih obat semprot…hasilnya lumayan sembuh dalam beberapa waktu.

    Tapi akhir2 ini kambuh lagi, dan ditempat yang sama…(dengkul).

    Sudah diobatin pake combantrin tapi kok ndak sembuh2 yach?

    Thank’s
    mblendes

    Note : bisa dibales via email?.. πŸ™‚

  26. 26 cakmoki 21 Maret 2007 pukul 2:56 pm

    @ mblendes,
    Di kota kami Albendazole dijual bebas. Mungkin tergantung kotanya.
    Kalau pakai combantrin (isinya: pirantel pamoat) gak sip.
    Coba keliling-keliling dulu deh

  27. 27 grage 11 April 2007 pukul 6:56 pm

    klau pengalaman saya selain pakai kloretyl, bisa juga di cauter pakai co + aceton, tp metode ini menyakitkan

  28. 28 cakmoki 12 April 2007 pukul 4:26 am

    @ grage,
    Follow up setelah 1 minggu gimana ?
    Cacingnya KO selamanya gak ?

  29. 29 mbayu 16 Juli 2007 pukul 4:02 pm

    bagaimana pengalaman sejawat dengan terapi mebendazole, soale ternyata albendazole ga gampang ditemukan tuh di jakarta dan tangerang??

  30. 30 Zabdan 15 Maret 2008 pukul 12:33 pm

    mas sya butuh obatnya sekarang juga karena anak saya kena larva migran ini tapi aku sudah keliling surabaya tidak menemukan Albendazole, dimana saya bisa mendapatkannya, cepet mas ini telponku 081330096868
    terimakasih banyak

  31. 31 Zabdan 15 Maret 2008 pukul 12:34 pm

    cepet yamas sms nomer mas/alamat mas,saya butuh banget

  32. 32 cakmoki 15 Maret 2008 pukul 4:23 pm

    @ Zabdan:
    Silahkan beli di apotik Kimia Farma terdekat, hampir di semua wilayah Surabaya ada apotik kimia farma. πŸ™‚

  33. 33 yee 9 Mei 2008 pukul 2:37 pm

    Dok, aku tadi dapet pr, letaknya larva migran dan larva current di stratum apa sampai stratum apa. tau gak, Dok? thanks

  34. 34 cakmoki 9 Mei 2008 pukul 11:43 pm

    @ yee:
    Terbanyak di stratum basale (germinativum), yakni bagian epidermis yang paling dalam.

  35. 35 Ginting 9 Juni 2008 pukul 11:32 pm

    Tolong dong kirimin contoh gambar filum nemathelminthes

  36. 36 Ginting 9 Juni 2008 pukul 11:36 pm

    Trus Gambar Spons …. Please!! Thank’s

  37. 37 cakmoki 10 Juni 2008 pukul 12:12 pm

    @ Ginting:
    Silahkan googling untuk mencari gambar-gambar tersebut, maaf…saya ga punya koleksi πŸ™‚

  38. 38 dina ok 14 Juni 2009 pukul 2:33 am

    mudah2an cak moqi masih eksis, liat thnya 2007, skrg masih ada kan,alhamdulillaah akhirnya sy ktemu blog ini , sdh hampir sebulan anak sy laki2 (13bln) mendrita pnyakit ini. awalnya ada mbentoldi dekat anusnya, sy cuekin ,ah pling2 ruam ppampers biasa.tp kok beberapa hari kemudian ada spt urat berkelok2 ,stiap hari bertambah panjang.yang bikin sy pusing pak dokter / Cak Moqi,tuh cacing ngendon di buah pelirnya.sdh di bw ke rs.besar tdekat, sdh 2x control (o/ dr.disemprot chloretyl trus dikasih resep , salep Fusycom merknya. bener kt cak moqi gak sembuh2.sdh 1 mgg sy hentikan obat tsb.pertanyaan sy cak, kalo albenzole dioles buah pelirnya ,ada efek samping ke masa depan alat vitalnya gak dok. tolong cak,trims sebesar2nya.

  39. 39 cakmoki 14 Juni 2009 pukul 11:26 pm

    @ dina ok:
    Obatnya:
    Albendazol diminum 200 mg sekali dalam sehari, selama 3 hari berturut-turut. Kemudian ditunggu sekitar 7-10 hari.
    Biasanya cacing akan hilang setelah seminggu.
    Trims

  40. 40 Ivan 24 Juli 2009 pukul 8:11 pm

    Pak dokter, anak saya berusia 9 bulan. tadi pagi saya betul terkejut, di sudut matanya ada yg bergerak2, istri saya bilang seperti kotoran mata. kemudian saya suruh istri saya menariknya, ternyata cacing berwarna putih halus, panjangnya sekitar 7 cm. saya bawa ke dokter anak di kasih resep combantrin 3/4 botol. obat yg paling baik apa pak? tlg infonya pak, no hp saya 08197470875. terima kasih

  41. 41 cakmoki 25 Juli 2009 pukul 2:46 pm

    @ Ivan:
    kalo emang bener cacing, obat terbaik adalah Albendazole, dengan dosis 10 mg per kg berat badan per hari, diminum setidaknya selama 3 hari, kemudian dievaluasi setelah 7 hari.
    Combantrin (pyrantel pamoat) juga bisa digunakan dengan dosis dan cara yang sama)
    Moga segera sembuh
    Trims πŸ™‚

  42. 42 Ivan 26 Juli 2009 pukul 12:17 am

    Pak Dokter, Evaluasi setelah 7 hari maksudnya bagaimana? kami tau cacingan setelah menemukan cacing dari matanya.
    btw, kira2 dibagian mana dari mata cacingnya bisa
    berkembang? kalau memperhatikan bentuk cacingnya, persis seperti yg deskripsi di toxocaris.

  43. 43 cakmoki 26 Juli 2009 pukul 2:47 am

    @ Ivan:
    maksudnya, setelah 7 hari pengobatan dicek ulang kondisi mata ke dokter, meliputi: conjungtiva (selaput lendir bagian dalam kelopak mata), kornea, kelenjar air mata dan lain-lain, dan mengevaluasi hasil pengobatan.
    Cacing tersebut bisa berkembang di bagian mata manapun, seperti saya sebutkan bagian-2 yg perlu dicek ulang setelah seminggu.
    Walau gak ada keluhan gak ada salahnya evaluasi dengan memeriksakan ke dokter.
    Trims

  44. 44 aphiet93 14 Agustus 2009 pukul 12:58 pm

    Dok… mau tanya
    Anak saya, laki2 16bln terjangkit larva migrans ini sudah sekitar 1-2 minggu, saya sempat konsul dengan 2 dokter, 1 dokter umum tetangga rumah yang satunya lagi dsa nya.
    oleh dokter umum disuruh minum combantrin dosis 5 ml 3 hari berturut turut, pd saat sudah minum 2x saya konsul ke dsa nya, niatnya sih supaya yakin bahwa anak saya terkena larva migrans. Tapi sampai di dsanya malah lebih cenderung mendiagnosa kalau anak saya terkena alergi trus dikasih resep scabisin salep sama puyer homoclomin + dexametasone, saya cuma ngoles scabisinnya saja supaya tidak terlalu meradang (obat puyer tidak saya minumkan sama sekali). sekarang ini anak saya udah 2x minum albendazole (generik) dosis 200mg sehari, yang ingin saya tanyakan itu… apa setelah 3 hari minum albendazole pergerakan larva migrannya berhenti atau masih terus dan baru terlihat tidak ada pergerakan lagi setelah 7 hari-an ( saya amati dalam sehari saja pergerakannya sudah kemana mana ).
    Trims.

  45. 45 cakmoki 14 Agustus 2009 pukul 3:16 pm

    @ aphiet93:
    Kalo emang Larva migrans, obat yang paling efekstif adalah Albendazol, dengan dosis 400 mg per hari (untuk anak lebih 2 tahun) selama 3 hari berturut-turut.
    Pergerakan Larva migrans akan berhenti sekitar 7-14 hari. Setelah itu bekasnya akan berangsur pulih setelah sekitar 3 bulan.
    Trims

  46. 46 aphiet93 14 Agustus 2009 pukul 5:46 pm

    Dok…

    Memangnya ngga langsung mati ya larva cacingnya itu setelah diminumkan albendazole 200mg 3 hari berturut – turut. Tp masih tetap hidup sampai dia kehabisan energi gitu ???? Wah, berarti masih menjalar kemana mana ya…
    Maaf dok, tanyanya banyak, habis kasian liat pantat anak saya jd kaya ada uget2nya trus pindah2 melulu tempatnya.

  47. 47 cakmoki 15 Agustus 2009 pukul 1:47 am

    @ aphiet93:
    Cara kerja Albendazole adalah melumpuhkan saraf cacing. Setelah minum 3 hari berturut-turut, maka cacing berangsur akan lumpu dan mati setelah sekitar 7 hari.
    Artinya, setelah minum Albendazole 3 hari, cacing gak bakalan menjalar kemana-mana dan gak bakalan pindah. Kecuali terinfeksi cacing baru lantaran selama pengobatan masih mainan or duduk di tanah or pasir or rumput yg ada cacingnya dari kotoran kucing dan sejenisnya.
    Kalo berkenan, silahkan kirim foto-nya via email untuk sy lihat apakah Larva migrans ataukah bukan.
    Trims

  48. 48 aphiet93 25 Agustus 2009 pukul 12:52 pm

    Dok…

    Maaf lama baru respon lagi.. hehehe… Saya mau menginformasikan kalau setelah 3 hari minum albendazole, pada hari ke – 4 saya amati pergerakan cacingnya berhenti dan warna mulai berubah jadi merah tua cenderung kecoklatan. Sekarang malah sudah mulai tidak teraba biarpun masih terlihat warnanya. Terima kasih lho dok, atas infonya yang sangat bermanfaat….

  49. 49 cakmoki 26 Agustus 2009 pukul 1:19 am

    @ aphiet93:
    Maksih juga telah berbagi.
    Moga sehat selalu… πŸ™‚

  50. 50 Narinari 30 Agustus 2009 pukul 6:03 am

    Cak,sy tdk menjumpai larva migran ini di anak saya,tp disekolahnya ada program pemberian obt cacing,obatx mlh 2 sekalian ,pyranthel pamoat ma albendazol.
    Mlm 1 minum pyrntl lha ko trus gatelen. 2 mlm brkutnya albendazolenya, eh mlh tambah jd kyk alergi. Saking mumetnya saya kasih CTM, gmn itu cak ? Maap mlenceng ptnyaanx. Trims.

  51. 51 cakmoki 30 Agustus 2009 pukul 9:14 pm

    @ Nanirani:
    Di sekolah emang ada program pencegahan cacing dengan obat-2 tersebut.
    Ibu udah bener, CTM merupakan antihistamin ringan untuk meredakan alergi or gatal. Jadi, gakpapa diberikan CTM.
    Trims

  52. 52 LuphLy 17 September 2009 pukul 6:11 am

    Dokter saya mau tanya kalo dikota medan dimana cari obat2an itu?dan penyemrot dinginnya beli dimana?soalnya ada orang terkena seperti ini dan apabila discan bisa nampak cacingnya gk ya?atao discan juga tetap tidak dapat nampak cacingnya?
    tolong dibalas segera ya email saya LuphLy87@yahoo.com TQ

  53. 53 cakmoki 17 September 2009 pukul 6:13 pm

    @ LuphLy:
    Penyemprot udah gak dipakai untuk ngobati Larva migrans, silahkan baca lagi artikel di atas.
    Obatbya adalah albendazole 400 mg diminu 1×1 selam 3 hari, lantas ditunggu hingga 7-10 hari maka biasanya cacing tersebut akan musnah.
    Scan ? untuk apa ? …. kalo hanya meriksa Larva migrans aja pake scan, ntar dokter ahli Radiologi pasti ketawa ngakak … hehehe… penyakit macam gini cukup dilihat oleh mata seorang dokter. Dg melihat, dokter akan tahu penyakitnya, sedangkan cacing dapat diperiksa melelui mikroskop. Tapi pemeriksaan melalui mikroskop hanya dilakukan untuk penelitian.
    Trims

  54. 54 LuphLy 23 September 2009 pukul 9:02 am

    obat Albendazole dapat dibeli dimana ya dok?soalnya ada teman saya yg kena uda makan obatnya gk mempan juga.saya dikota medan kira2 dimana dapat dibeli obatnya ya?

    @ LuphLy:
    Albendazole dapat dibeli di apotik manapun. Apalagi di Medan yg notabene kota besar … πŸ™‚
    Trims

  55. 55 elly husin 20 November 2009 pukul 5:02 am

    Cakmoni.. Apakah cacing kulit ini bisa kambuh-kambuh lagi? Anak saya kok sampe 2 kali nih kambuh. Kalo yg pertama cacingnya terlihat spt gambar tp yg skg menonjol saja spt luka kecil yg tidak sembuh2 krn terus digaruk. Apakah hrs ke dokter atau bisa kita minumkan sendiri dg dosis spt apa? Anak saya 5tahun beratnya 27kg. Mohon saran dok? Makasi ya..
    Apaka

  56. 56 elly husin 20 November 2009 pukul 5:05 am

    Dok.. Anak saya 27kg beratnya. Umur 5 tahun. Dosisnya bagaimana dok? Makasi

  57. 57 elly husin 20 November 2009 pukul 5:12 am

    Dok.. Skg makin serem soal filariasis.. Utk pencegahan obatnya apa dok? Anak saya 3th beratnya 23kg yg 5tahun 27kg.. Makasi dok

  58. 58 cakmoki 20 November 2009 pukul 8:52 pm

    @ elly husin:
    Cacing kulit (larva migrans cutaneous atau creeping eruption) gak akan kembuh, kecuali terinfeksi lagi saat anak bermain di tanah, pasir atau rerumputan. Infeksi ulangan disebut reinfeksi.
    Jika umur udah lebih 2 tahun, dan berat badan lebih 20 kg, dosis obatnya sama dengan dewasa, yakni Tablet Albendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari.
    Setelah itu ditunggu sekitar 7 – 14 hari, maka cacingnya akan mati.
    Untuk menanggulangi gatalnya cukup dengan syrup polamec, diminum 3×1 sendok takar (jika gatal aja).
    Adapun luka kecil akibat garukan, dapat diobati dengan salep antibiotika, misalnya: gentamycin (gentiderm, dll), dioleskan 3 kali sehari hingga mengering.
    Trims

  59. 59 Rose 12 Desember 2009 pukul 5:56 am

    Cak, kalau pasir di pantai, juga ada larva cacing ini juga ngga?
    Soalnya dari pengalaman beberapa teman, anaknya terkena larva migrans(kalo di Bpn lebih terkenal cacing pasir deh) setelah bermain pasir di bak pasir sekolah. Belum pernah dengar ada yg kena setelah main pasir di pantai.
    Rasanya cacing ini lebih terkenal di Kaltim ya. Atau di daerah lain juga ada?
    Wah, jadi khawatir nih mau ngajak anak-anak main ke pantai lagi. Lha wong mereka senengannya main ditimbun pasir badannya. Biasanya sih kalau lagi ke pantai saya larang mereka main di pasir yg dekat tempat parkir karena terlihat jelas lebih kotor.
    Suwun Cak infonya..

  60. 60 cakmoki 13 Desember 2009 pukul 5:30 pm

    @ Rose:
    Bisa. Pasir apa aja bisa sebagai media larva cacing asalhkan cocok dengan lingkungan yang diperlukan untuk berkembangbiaknya larva cacing.
    Bukan hanya di Kaltim tapi di seluruh belahan dunia, kecuali di kutub dan di padang pasir…hehehe. Buktinya yang nanya dan minta rekomendasi obat, justru sebagian besar dari luar Kaltim. Mungkin orang kaltim belum biasa diskusi lewat internet πŸ™‚
    Trims

  61. 61 Aresade 9 Januari 2010 pukul 11:04 am

    Asslamualaikum Cak…..
    Sy mau ikutan konsul nih….
    Saat ini kayaknya sy menderita penyakit jenis ini. Gejalanya sy rasakan sehari setelah sy mengerjakan bgian belakang rmh saya. tepatnya tpt tgl 21 Des 2009 lalu. Awalnya cuma bintik merah kecil pada sisi jari manis spt digigit serangga rasanya gatal sekali yg selang beberapa hari ada bintik itu membesar dan kemudian menjalar ke telapak tgn membuat garis yg tdk bereturan/berkelok2. Pada bagian yg ditnggalkan ada cairan bening, yg ini mungkin akibat digosok/garukkan. Skrg kalo diukur2 mgkn panjangnya sdh mencapai 10cm. Gambar/Foto sy lampirkan pd email Cakmoni.

    Apa benar pnykt sy ini adalah penyakit Cacing kulit?
    Saat menulis ini sy sudah mengkomsusi 2 tablet ALBENDAZOLE.
    APA obat ini jenisnya obat kunyah ya Cak?
    itu saja cak…:)
    Thanks a lot ya cak…..

  62. 62 cakmoki 9 Januari 2010 pukul 9:49 pm

    @ Aresade:
    Assalamu’alaikum…
    Foto udah saya terima…makasih.
    Bener, penyakit tersebut adalah Creeping Eruption atau Cutaneous Larva Migrans atau saya sebut Cacing kulit agar lebih mdah diingat.
    Obatnya juga bener, yakni Albendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu ditunggu sekitar 7-10 hari.
    Jika dalam 2 minggu masih belum sembuh, albendazole dapat diulang dengan dosis dan cara yang sama setelah 2 minggu dari pemberian obat pertama.
    Jawaban selengkapnya akan saya tulis via email.
    Trims
    Wass

  63. 63 Aresade 19 Januari 2010 pukul 10:20 am

    Assalmu’alaikum……..

    CAkmoki………Setelah saya minum albendazole yg ketiga perjalanan si cacing terhenti, dan berangsur sembuh walau masih meninggalkan bekasnya saja.

    Saya ingin ngucapin terimakasih banyak ya Cak atas bantuan juga info yg byk manfaatnya.
    Skali Trimaksih……..

    Wassalam

  64. 64 cakmoki 20 Januari 2010 pukul 1:07 am

    @ Aresade:
    Assalamu’alaikum…
    Sama-sama… terimaksih juga telah berbagi πŸ™‚
    Wassalam

  65. 65 masih FARHAN 20 Februari 2010 pukul 1:53 am

    Assalaamu’alaikum WW
    Cak Moki…Saya berterimakasih atas blog anda ini yang dapat dimanfaatkan oleh mereka yang kebetulan memiliki keluhan yang sama, termasuk saya. Di usia yg 40 th, saya jadi heran kok ada penyakit ini, dan pada awalnya didiagnosa oleh dokter umum sebagai herpes, tapi setelah seminggu berobat tidak ada angsuran saya bawa ke dokter spesialis kulit dan dinyatakan saya sakit karena cacing tapi tidak dijelaskan cacing apa. Saya diberi obat erythromycin 500 mg untuk 3 x 5 hr, dan combantrin yang dijadikan salep, Untuk saat ini gerakan cacing sudah berhenti dan gelembung yang berisi cairan di kulit sudah meletus dan berangsur kering. Apa ada kemungkinan cacing tersebut masih hidup ? setelah melihat anjuran Cak Moki saya ingin memakai obat Albendazole, apa boleh saya konsumsi. dengan obat yang telah diberikan dokter tersebut apa boleh dan berkhasiat untuk cacing kulit ini. Terima kasih banyak. Wassalaamu’alaikum WW

  66. 66 cakmoki 20 Februari 2010 pukul 6:02 pm

    @ masih FARHAN:
    Assalamu’alaikum…
    Kita tunggu lebih dahulu perkembangannya hingga 7-14 hari.
    Jika cacing kulit (cutaneous larva migrans) masih menunjukkan tanda-tanda aktif, maka dapat diulang dengan menggunakan Albendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari, kemudian ditunggu hasilnya setelah 7 hari.
    Moga segera sembuh.
    Trims

  67. 67 dimas 9 Maret 2010 pukul 1:38 pm

    Assalmu’alaikum……..

    Cak Moki, sebulan yang lalu saya terkena cutaneous larva migrans di lengan kanan saya. waktu itu saya ada pekerjaan dibelakang rumah.Dibelakang rmh sya itu ada gundukan pasir, kondisi tanah lembab dan banyak kotoran kucing. malam harinya terdapat tiga bintik merah. Awalnya saya kira hanya terkena gigitan nyamuk, rasanya gatal. Gatal-gatal itu ternyata tidak hilang dalam 3 hari malah memanjang berkelok-kelok. Saya pergi ke dokter umum, saya disarankan untuk pergi ke dokter spesialis kulit.Tindakan dokter spk meyemprot pada tiga daerah tadi dan memberi anti alergi, antibiotik dan salep kulit. dua duahari setelah itu malah bagian yang disemprot melepuh spt terbakar. Seminggu kemudian cacingnya ternyata msh hidup, sya ke dokter spk lagi tapi hanya dikasih salep dan antibiotik+anti alergi(tidak ada tindakan penyemprotan lagi karena luka bekas melepuh blm kering). Seminggu kemuadian kelokan cacing nampak lagi, saya berencana pergi ke dokt spk (krn lukanya dah sembuh). Malam Sabtu(05-03-2010) saya googling internet cari tau apa sih cutaneous larva migrans itu, eh aku baca laman blog ini dari atas sd bawah ternyata banyak yang punya kasus sama spt saya dan Cak moki ngasih solusinya. Besoknya saya keliling apotik cari Albendazole 400mg alhamdulillah dapet harganya ternyata cuma 500 perak saya beli 12 tablet (buat jaga-jaga). hari kedua dah keliatan hasilnya, gatal dah hilang. kelokan cacing dah berubah hitam. Ini hari ketiga saya minum pil sesuai anjuran Cak, alhamdulillah di ketiga titik dah tidak ada lagi gatal-gatal. Alhamdulillah, terimakasih Cak atas informasinya sangat bermanfaat. Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas kebaikan Cak Moki, amin

    Wassalam

  68. 68 cakmoki 9 Maret 2010 pukul 2:22 pm

    @ dimas:
    Assalamu’alaikum …
    Alhamdulillah … saya ikut senang mendengarnya … Kalau tidak keberatan, mohon informasi ini dan pengalaman penjenengan dapat disebarkan agar tidak buang-2 biaya hanya karena Cutaneous Larva Migrans… πŸ™‚
    Terimakasih telah berbagi.
    Wassalam

  69. 69 aqnes 5 April 2010 pukul 8:45 pm

    hallo . . .sya mau taya apa penyakit ini sangat menakutkan n berbahaya, tdix sya tdk percya ketika klrg sya yg ada di luar pulau cerita ttg penyakit ini tp sltllah sya bca bru sya tau n sangat menakutkan. . .. dan paling banyak emang anak2 kecil yg terjangkit. trimakasih atas infonya.

  70. 70 cakmoki 7 April 2010 pukul 1:33 am

    @ aqnes:
    hallo…. penyakit ini tidak menakutkan dan tidak berbahaya… πŸ™‚
    Mana kalimat yang menakutkan pada artikel ini ? Gak ada tuh ..

  71. 71 evi rahmawati 20 April 2010 pukul 11:34 pm

    pacar saya trkena cacingkulit d agian pantat,lengan n kaki.sudah priksa k dokter masih saja ada g gatal.bat aa yg aling ampuh??? terimakasih sebelumnya…………..

  72. 72 evi rahmawati 20 April 2010 pukul 11:37 pm

    pacar saya terkena cacing kulit d bagia kaki,lengan, n pantat.sudah d bawa ke dokter tetap saj amasih ada n sanat gatal membuatnya susah untuk tidur.obat yang paling ampuhnya dong.terimakasih sebelumnya

  73. 73 cakmoki 21 April 2010 pukul 12:45 pm

    @ evi rahmawati:
    Obat yg paling ampuh adalah obat yang sesuai dengan penyakitnya πŸ™‚

    Untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, kalo berkenan silahkan kirim fotonya via email agar dapat diketahui jenis penyakitnya dan direkomendasikan obat yg tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Trims

  74. 74 emi yuke 3 Mei 2010 pukul 11:29 pm

    saya punya anak 7 thn beratnya 40 kg…1 minggu yg lalu kami berlibur ke pantai..
    pas mlm nya dia ngeluh gatel di betisnya…ya digaruk2 sehingga terbuka dan menjdi spt korengan…saya obati pake salp miconazole…kering si korengnya..tp koq aada yang menjalar memanjang…yo spt digambar itu…berarti obatnya salah dong…mesti diganti dgn albendazole?? kira2 di kimia farma balikpapan sdh tersedia blm ya? trus dosis’e piye cak?
    adakah antibiotik yg mengikutinya?
    terimakasih atas perhatiannya…

  75. 75 cakmoki 4 Mei 2010 pukul 3:01 pm

    @ emi yuke:
    Ya, salah … miconazole untuk jamur: panu, kadas, kurap πŸ™‚
    Obatnya ALbendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu ditunggu dalam 7-14 hari. Kadang ga sampai seminggu udah sembuh.

    Jika emang ada koreng, dapat menggunakan antibiotika, misalnya: Topcillin Forte diminum 3×2 sendok takar, sekalilagi 3×2 sendok takar (berdasarkan berat badan), dan jangan diubah :)…sedikitnya selama 4 hari.
    Obat gatelnya cukup dengan loratadine 10 mg diminum 1/2 tablet sekali sehari.
    Sedangkan salep untuk korengnya, cukup dengan gentamisin, misalnya: gentiderm, dan sejenisnya, dioleskan 3 kali sehari.
    Albendazole ada di semua kota …. kalo gak ada di Balikpapan, silahkan datang ke ndeso Palaran, samarinda …hahaha *becanda*

    Semoga segera sembuh…Makasih

  76. 76 emiyuke 5 Mei 2010 pukul 10:34 am

    selamat Pagi…
    Terima kasih ya Dokter atas saran,informasi,dan perhatian dokter.
    Saya sangat menghargai sekali..

  77. 77 cakmoki 5 Mei 2010 pukul 1:42 pm

    @ emiyuke:
    Sama-sama…terimaksih juga telah berbagi πŸ™‚

  78. 78 Arya 5 Mei 2010 pukul 5:55 pm

    saya paling sueneng baca tulisan cak moki ini, uenak dibaca, informatif dan menentramkan hati, wakakakakakaka, okelah kalo begitu, saya pilih cak moki jadi Menkes Indonesia th 2014 tar!!!

  79. 79 sujito 6 Mei 2010 pukul 11:10 am

    Cak saya juga mau coba sharing,anak saya dulu pernah kena larva migran ini,setelah keklinik spesialis anak saya diminta beli obat semprot,karena gak sembuh saya bawa ke rs swasta terbesar diindonesia cabang surabaya,dan disitu saya dikasih reseb obat Halbendazole,setelah puter2 kota surabaya, salmbil bawa resep&cetakan artikel ini saya tunjukin resep itu,karena tidak ada ganti saya tanya tobat thiabendazole, ivermectin , albendazole, Mebendazole. Sampai saya juga ditelponkan petugas apotik tanyak temennya ga ada obat ini,oya dirumahasikit yg besar tadi pun kata dokter tdk ada makanya saya cari diluar,setelah 1 minggu akhirnya ketemu, yg halbendazole harga cuman 9000,berupa sirup sekali minum untuk anaksaya waktu itu 3 th(sekarang sudah 4th),setelah minum obat itu anak saya lansung drop,akhirnya saya bawa ke klinik yg petama tadi dan dinyatakan olehspesialis anak tadi ada gejala demam berdarah,dan setelah di cek darah emang trobosit turun,setelah rawat inap 4 hr anak saya pulih, dan larva migran yang di betisnya juga mengering dan tidak menjalar lagi. Yang ingin saya tanyakan:
    1.apa benar efek obat halbendazole td menurunkan trombosit juga ya, (oya waktu itu anak saya juga lagi flu)
    2.di dibotol itu tertulis untuk sekali minum usia 3 th, selama 6 bulan baru boleh minum lagi, karena saya takut terjai lagi pd anak saya, apa harus dikasih lagi ya, (oya apotik itu sekarang juga sudah tdk jual lagi obat itu alasannya karena lakunya lama.
    dan apakah anak saya itu benar-benar bebas dari cacingan tahunya bagainama ya.
    terimaksih sebelumnya.

  80. 80 cakmoki 7 Mei 2010 pukul 5:15 pm

    @ Arya:
    Makasih…moga tulisan saya gak membuat tambah bingung πŸ™‚
    Menkes tingkat RT aja deh … hehehe

    @ sujito:
    Makasih sharingnya …
    1) Albendazole tidak membuat trombosit turun. DBD yang terjadi setelah minum albendazole hanyalah kebetulan belaka menginat saat itu juga menderita flu… nah, tanda DBD sangat tidak khas, bisa hanya demam atau mirip flu…dan selanjutnya terjadi penurunan trombosit hingga di bawah 100.000, pada hari ke 2-5.

    2) Normalnya gitu. Obat tersebut digunakan lagi 3-6 bulan jika peruntukannya pencegahan atau untuk mengobati cacing di saluran cerna.
    Tapi untuk Lara migrans, dosis obat albendazole di atas 2 tahun sama dengan dewasa, yakni 400 mg diminum sekali sehari selama 3 hari berturut-turut. Atau bisa juga menggunakan dosis berdasarkan berat badan, yakni minimal 10 mg per kg berat badan per hari, diminum selama 3 hari berturut-turut. Biasanya larva cacing akan hilang dalam 7-10 hari.

    Makasih

  81. 81 andri 26 Mei 2010 pukul 11:22 am

    Dokter & Rekan2 Yth,

    Kakak sy dr Jatim jg mengalami “cacingan” yg begini dan parah krn kulit hmpr srh bgn tubuhnya kecacingan. Menjadi parah krn ketika awal kulit merah2 gatal, sama dokter kulit diberi obat gatal, salep, dan bedak. Seminggu kmd semakin parah dan semakin gatal serta berkembang jd timbul “alur-alur cacing” di kulit. Terutama bila malam hari dan udara dingin … gatalnya spt 10 x digigit nyamuk, seluruh tubuh … !!!

    Kbtln dia ke Jkt dan sy ajak ke dokter kulit senior, katanya : “Ih, ini sih cacing …”. Akhirnya dokter ngasih obat : Albendazole 400, 1x sehari (malam) untuk 3 hari.

    Alhamdulillah ktnya sekarang sudah sembuh …

  82. 82 cakmoki 26 Mei 2010 pukul 1:07 pm

    @ andri:
    kalo cacing kulit (cutaneous larva migrans), obatnya emang itu …silahkan baca lagi πŸ™‚
    Makasih kunjungannya

  83. 83 mama alif 29 Mei 2010 pukul 5:57 pm

    assalamu’alaikum..
    alhamdulillah,senang skali saya ketika menemukan artikel ini.anak saya umur 2 tahun 10 bulan sudah hampir sebulan menderita penyakit ini. saya sudah membawanya ke dokter sp.anak, dokter sp.kulit,namun penyakitnya tetap saja kambuh. sampai saya berkunjung ke jogja dan mencoba dokter kulit di sana. ketika dokter menyatakan anak saya kena cacing, langsung saya cari di web lebih jauh tentang cacing ini,dan ketemulah artikel cakmoki ini. saya mau bertanya, obat yang diberikan dokter : 6 puyer A isinya: 2 tablet Helben 400 mg, 1 sachet equal 90 mg. Dan 15 puyer B isinya: 11,25 tablet erysanbe 200mg. apakah obat tersebut sudah mengandung albendazole? atau saya harus ganti? tolong saya diberitahu jika memang harus ganti. lalu, apakah cacing ini bisa sampai otak?karena dokter kulitnya samapi bilang seperti itu, sehingga saya sangat ketakutan mendengarnya. jika memang benar,adakah indikator yang dapat dilihat kalau cacing itu sudah samapai daerah otak dan sekitarnya. terimakasih sekali atas perhatian dan jawabannya.

  84. 84 mama alif 29 Mei 2010 pukul 5:59 pm

    penyakit anak saya persis sekali dengan yang ada digambar atas, juga sudah ke dubur dan tangan.

  85. 85 cakmoki 30 Mei 2010 pukul 1:24 am

    @ mama alif:
    Assalamu’alaikum…

    Pertama saya ingin meluruskan bahwa cacing jenis ini tidak masuk ke organ tubuh lain dan tidak sampai ke otak. Penyakit ini bernama Cutaneaous Larva Migrans, artinya hanya di di kulit dan di bawah permukaan kulit. Cutaneous = kulit dan jaringan bawah kulit, tapi masih dalam lapisan kulit.

    Kedua, mari kita diskusikan.
    Helben adalah nama dagang, isinya Albendazole. Ada yg bentuk tablet 400 mg per tablet. Ada yg bentuk sirup 200 mg per sendok takar, dan ada yg bentuk tetes, 100 mg per cc.

    Pada anak usia lebih 2 tahun, dosis albendazole untuk mengobati Cutaneous Larva Migrans, sama dengan dosis dewasa, yakni 400 mg sekali minum per hari selama 3 hari berturut-turut.
    Setelah itu ditunggu 1-2 minggu. Kadang gak sampai 1 minggu udah mulai mengering.
    Maaf, jika Helben diberikan : 6 puyer A isinya: 2 tablet Helben 400 mg, mestinya kurang πŸ™‚ … tapi gak papa. Dosis 800 mg untuk 3 hari cukup untu memberantas Cacing.

    Untuk meredakan gatal (jika anak merasa gatal ditandai dengan menggaruk), perlu diberikan antihistamin ringan, misalnya: sirup Polamec, diminum 3×1/2 sendok takar.

    Kalau ada infeksi sekunder, misalnya bernanah atau mblenyek (bahasa Jawa), maka perlu Atibiotika.
    Seandainya menggunakan Erysanbe (isinya Erythromicin), seperti yg diberikan dokter, maka dosisnya adalah 30-50 mg per kg berat badan per hari, diberikan dalam 3-4 dosis terbagi.
    Menilik bahwa dokter udah memberikan 200 mg per dosis, berarti berat badannya sekitar 12-20 kg.

    Equal sachet adalah pemanis yang biasa ditambahkan pada pengobatan menggunakan puyer.

    Kalau mau, perlu ditambah obat topikal (obat luar: salep, krim) yang berisi kombinasi antibiotika dan steroid untuk menghaluskan kulit yg terkena infeksi caacing, misalnya: Desolex-N atau Apolar-N, dioleskan 3 kali sehari hingga sembuh.

    Silahkan semua obat dari dokter dilanjutkan.

    Kalaupun saya rinci satu persatu, saya hanya ingin menguraikan masing-2 fungsi obat supaya pasien atau orang tuanya mengerti fungsi masing-2 jenis obat…. tidak hanya mbayar doang πŸ˜€ … lha kalo mbayar mahal tapi gak ngerti, rugi dong.

    Saya ingin sedikit komentar. *titip pesan moral untuk teman sejawat dokter dan apotik di Indonesia*
    Heran, masih juga pake puyer, padahal obat-2 tersebut semuanya tersedia dalam bentuk iadi, tablet ataupun sirup, yang dosisnya tidak sulit menyesuaikan dengan berat badan…
    Ini yang membuat harga obat jadi mahal. Padahal, harga semua obat tersebut, ditambah pajak (ppn) 10% plus keuntungan apotek maksimal 30 %, gak sampai 50 ribu…. hehehe… inilah Indonesia.

    Makasih… Wassalam

  86. 86 mama alif 31 Mei 2010 pukul 12:54 pm

    terimaksih atas jawabannya, saya jadi lega. oya,anak saya juga dikasi salep namanya Bactoderm, oles 3x shari. kalau di nilai dosis albendazole kurang, apakah boleh beli sendiri di apotek? dosisnya berapa? berat badan anak saya 14 kg. sekarang puyer A sudah habis, alhamdulillah sudah tidak garuk2. semoga seminggu kedepan sudah sembuh total.amin. terimaksih cakmoki atas bantuannya.

  87. 87 cakmoki 31 Mei 2010 pukul 2:34 pm

    @ mama alif:
    Tidak perlu ditambah Bu. Udah cukup. Bactoderm dapat dilanjutkan untuk infeksi sekunder (disebabkan kuman akibat garukan) hingga Ntar kita tunggu seminggu ke depan. Semoga segera sembuh.
    Terimakasih telah berbagi πŸ™‚

  88. 88 mama tristan 7 Juni 2010 pukul 3:28 pm

    dok,

    anak saya 2 tahun 9 bulan sudah 3 minggu ini (kayanya) kena jenis ini (saya nemunya dari browsing: “cacing di bawah kulit pantat” dan menemukan nama CLM dan situs ini πŸ™‚
    seharian ini saya keliling poli anak, poli bedah, poli kulit tapi sy sempetin sambil browsing krn ngerasa ga puas sama jawaban dr2nya.. (ada dr yang bilang cacing itu cacing filariosis :(… di poli bedah dibilang ruam kulit… di poli kulit dibilang cacingan tanpa dibilang cacing apa)

    pertanyaan saya:

    – kenapa albendazole (denger2nya) kok tidak beredar luas atau relatif susah dapatnya? apakah ada efek sampingnya terutama untuk anak-anak?

    – boleh ngga semprot alketilnya sendiri, dok? bagaimana dosisnya? berapa lama nyemprotnya? (kalau di r.s.u.d sekali semprot 50.000) frekuensi penyemprotannya berapa kali?

    thanks

  89. 89 cakmoki 7 Juni 2010 pukul 5:44 pm

    @ mama tristan:
    1) Mestinya Albendazole harus tersedia dan mudah didapat karena merupakan Obat esensial, yakni obat yang harus disediakan oleh negara atau diwajikan pleh negara kepada produsen obat. Saya masih mudah mendapatlan Albendazole tuh.. murah meriah.
    Kalau kesulitan, coba cari di Apotik Kimia Farma.
    Salah satu nama dagang albendazole yg beredar di Indonesia adalah : Helben.
    Obat-obat esensial akhir-2 ini emang sulit didapat, mungkin karena kurang menguntungkan ditinjau dari sudut bisnis. Tentu pertimbangan semacam ini tidak bisa dibenarkan. Moga tulisan saya ini dibaca oleh pihak berwenang agar ditindaklanjuti.

    2) Sebagaimana tulisan pada artikel dan pengalamamn di praktek, semprot Chlorethyl tidak dapat memberantas cacing. Gak akan sembuh. Paling hanya tidak memanjang beberapa hari, setelah itu akan bergerak lagi. Percuma, hanya buang-2 waktu.
    Hal ini terbukti pasien-2 yg datang ke praktek udah disemprot Chlorethyl berulang-ulang, dengan cacing yg makin memanjang. Itu artinya dengan Chlorethyl emang gak sembuh kan ?

    50 ribu kalau di sini udah lengkap sama jasa dokter dan obatnya … πŸ™‚ *bukan promosi, hanya membandingkan betapa mahalnya RSUD di sana*

    Selengkapnya tentang pengobatan CLM, silahkan baca diskusi-2 sebelumnya, kalu perlu diprint πŸ™‚

    Makasih

  90. 90 mama tristan 10 Juni 2010 pukul 11:47 am

    cak dok..

    syukurlah akhirnya kami menemukan albendazole… di beberapa apotik (termasuk kimia farma) yang lumayan besar di sidoarjo pada ga punya.. dirujuknya ke apotek kecil atau di puskesmas.. eh, nemunya di apotek K24.. harganya 2348 isi 6.. murah meriah.. ini hari ketiganya, semoga obat ini berhasil seperti kasus2 sebelumnya diatas…
    hikmahnya: ga jelek juga jadi techno-mom, qiqiqi,dan seneng juga bisa jadi pasien ‘pintar’ yang tau sakit dan obatnya, karena selama ini cuman ketemu resep, bukan penjelasan (^_^)V

    thanks a lot ^_^

  91. 91 cakmoki 10 Juni 2010 pukul 1:29 pm

    @ mama tristan:
    Kita tunggu hingga hari ke tujuh … Moga segera sembuh sesuai jadwal… ntar ngabari ya πŸ™‚
    Begini ini kalo kita diskusi terbuka. Bisa saling berbagi sedikit pengetahuan dengan harapan bermanfaat.

    Thanks ^_^

  92. 92 mama tristan 16 Juni 2010 pukul 2:59 pm

    yippie yay..

    setelah 3 hari minum albendazole 400 mg, sebelum diminumnya dihaluskan dengan cara dimasukkan plastik trus digerus sampai hancur (karena bingung cara meminumkannya) di sore hari, karena kalau malam susah, itupun karena obatnya besar jadi dua kali minum di saat yang sama…

    sekarang jejaknya sudah kering.. terus bentul di ujung yang kemarennya pink, nampak kering juga.. anak sy juga sdh tdk garuk-garuk lagih.. fiuh…

    semoga ilang beneran tuh cacing.. thanks a lot ya cak dok.. ^_^

    sy juga sudah berbagi ilmu dengan pegawai2 apotek (yg tetangganya juga kena lm dan disemprot juga di rsud sda), keluarga, dan guru-guru sd dan tk sekitar…

    best regards!

  93. 93 cakmoki 16 Juni 2010 pukul 5:33 pm

    @ mama tristan:
    wah, saya ikut senang mendengarnya… berarti lebih cepat dari perkiraan.
    Termakasih telah menyebarluaskan pengetahuan ini kepada mereka-mereka yang memerlukan di sekitar penjenengan.
    Semoga sedikit informasi ini bermanfaat bagi sesama….

    Best regards πŸ™‚

  94. 94 wulan 30 Juni 2010 pukul 11:47 pm

    salam cak dok,…

    mau tanya kalau untuk anak usia 1th,albendazole yg 200mg itu juga dosis tunggal ya? 1×1 selama 3hr atau bagaimana? mohon infonya.
    trims

  95. 95 cakmoki 1 Juli 2010 pukul 12:51 pm

    @ wulan:
    Salam..
    Ya, benar πŸ™‚

  96. 96 fatur 4 Juli 2010 pukul 9:11 pm

    Cakmoki …, saya fatur, usia 47 tahun tinggal di Cilegon. 3 hari yg lalu saya berobat ke dokter umum, karena di kaki saya ada yg meliuk-liuk seperti cacing dan rasanya gatal sekali (persis foto diatas), saya sempat panik juga, gara-gara baca serial novel Candi Murca oleh Langit Kresna Hariadi, dimana pada cerita itu lakonnya juga mengalami hal yg sama.
    Dokter Umum mengatakan persis seperti Anda, karena saya ngotot gak percaya, dirujuk ke Dokter Spesialis Kulit & Kelamin. Total pengobatan lebih dari 1,2 juta rupiah, dan sampai saat ini itu cacing masih jalan-jalan dikaki saya.
    Bagaimanapun tulisan Anda lebih membuat saya mengerti daripada penjelasan kedua dokter saya, terima kasih banyak atas sharingnya …

  97. 97 cakmoki 5 Juli 2010 pukul 2:06 am

    @ fatur:
    Yth, Pak Fatur…
    Saya sungguh sangat terkejut membaca 1,2 juta. Padahal obatnya gak sampai 5 ribu. kalaupun ditambah obat gatal, salep, dan tetek bengek, paling poll tidak sampai 50 ribu… taopi ini di ndeso kami lho πŸ˜€
    Terimakasih atas sharingnya juga , pak… semoga segera sembuh, dalam 1-2 minggu.

  98. 98 Papa'e rizqy 22 Juli 2010 pukul 4:10 pm

    Cak Dokter,

    Baru dua hari yang lalu sy didiaknosis kena cacing tambang ini, gejala awalnya ada bentolan seperti memar berisi air ditelapak kaki kiri, dan di sekitar punggung telapak kaki kanan (nggak gatel/nyeri), di punggung telapak kaki kanan memang ada bekas gatel-gatel (masih gatel sih) tapi tdk berupa jalur cacing, modelnya kaya kena uler, (merah mrintis2) tapi dokter yakin itu salah satu akibat cacing tambang.
    Kemudian oleh dokter diberi 2 macam obat, 1. obar semprot yg rasanya dingin satunya lagi albendazol 3×1 selama 3 hari, selang seminggu nanti disuruh minum lagi 3×1, bilangnya agar telur2 cacing tsb mati.

    Bagaimana menurut cak dokter….
    Terima kasih atas perhatiannya…

  99. 99 cakmoki 23 Juli 2010 pukul 12:10 am

    @ Papa’e rizqy:
    Menurut saya, obat semprot chlorethyl gak akan membunuh cacing sebagaimana tertulis di artikel.
    Obat untuk memberantas Cutaneous Larva Migrans adalah Albendazole.. dosisnya bukan 3 x 1 , tapi cukup 1×1 selama 3 hari… jasdi hanya perlu 3 tablet doang… selanjutnya ditunggu 1-2 minggu, maka si cacing akan musnah.
    Makasih

  100. 100 Yeany A. 28 Juli 2010 pukul 11:46 am

    Pak Dokter yang baik hati…

    Saya berumur 36 thn, pertama kali berobat ke dokter umum Selasa 20 Juli lalu dan didiagnosa penyakit ini, seluruh badan langsung merinding, bayangkan letaknya: di atas buah dada saya yang sebelah kiri, bagi wanita tentunya sangat mengejutkan! OLeh dokter umum diberi combantrin 250 mg minum sekali saja. 4 hari kemudian terowongan cacing tambah panjang, saya berobat lagi ke spesialis kulit dan disemprot cairan dingin serta diberi resep combantrin lagi 250 mg selama 3 hari, biayanya hmpr 500rb. Saya minum combantrin terakhir Senin 26 Juli kmrn, apakah hari ini saya boleh mulai minum Albendazole nya? Trm ksh.

  101. 101 cakmoki 28 Juli 2010 pukul 4:09 pm

    @ Yeany A:
    dear mbak Yeany. A….
    gak perlu khawatir… ntar bekasnya akan memudar dan pulih sekitar 3-6 bulan setelah sembuh.
    Ya, ganti dengan albendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari berturut-turut. Setelah itu ditunggu hasilnya dalam 1-2 minggu.
    Wihhhhh 500 ribu ???? obatnya gak sampai 5 ribu…bawa 5 ribu udah dapet albendazole 3 biji plus pisang goreng…hahaha…

    Kalo gatal, dapat menggunakan Tablet Loratadine 10 mg or Citerizine 10 mg, diminum 1×1 saat gatal saja.

    Sedangkan untuk obat topikal (obat luar), cukup dengan steroid ringan, misalnya: Krim Bevalex or Betason-N… mrah meriah tapi insya Allah sembuh πŸ™‚
    Semoga sembuh dalam seminggu.
    Makasih

  102. 102 Yeany A. 29 Juli 2010 pukul 10:21 am

    Terima kasih banyak Cak Dokter.
    Ingin sih kirim foto lokasinya yang dada buat nambah referensi, tapi kurang pas ya…
    Saya sudah membeli semua obat yang disarankan Dokter.
    Albendazole benar cuma Rp 500/tablet, kalau Helben memang agak mahal Rp 3.500/tablet, tapi dari pada disemprot dingin yang biayanya 250 ribu tapi tdk efektif.. Terima kasih sekali lagi atas hasil penelitian Dokter. Sukses selalu.

  103. 103 cakmoki 29 Juli 2010 pukul 1:32 pm

    @ Yeany A:
    ya, mbak.. gak perlu kirim foto kalo udah pasti …
    Moga sehat selalu.
    Makasih telah berbagi πŸ™‚

  104. 104 Yeany A. 15 Agustus 2010 pukul 11:50 am

    Asw Pak Dokter, maaf saya mau konsultasi lagi boleh kan..?
    Terima kasih sebelumnya.

    Saat ini ada muncul bentol-bentol lagi yang mirip seperti waktu pertama kali terinfeksi di tempat terakhir larva cacingnya berhenti, rasanya juga agak gatal.

    1 minggu yang lalu saya berenang beberapa kali, apakah larva cacing muncul lagi diakibatkan air kolam yang tidak hiegenis atau larva yang lalu belum mati total? karena saya sudah menghindari kontak dengan tanah.

    Waktu minum Albendazole sebelumnya sepertinya sudah sembuh dan jalur larva mengering, apakah saya boleh mengulangi kembali dengan metode yang sama?

  105. 105 cakmoki 15 Agustus 2010 pukul 3:55 pm

    @ Yeany A:
    Assalamu’alaikum…
    Cacing ( larva migrans ) gak mungkin muncul lagi karena udah musnah ketika diobati dengan albendazole…. kalaupun seseorang kena lagi, itu adalah larva cacing baru yang menginfeksi…bukan cacing yg dulu… πŸ™‚
    Kalo emang bener cacing ( larva migrans ), albendazole dapat diulang dengan cara yg sama. Kalo gak sembuh, berarti bukan larcva migrans.. bisa jadi salah lihat, soalnya penyakit kulit jenisnya ribuan dan seringkali mirip satu dengan yg lain, terutama dalam penglihatan orang awam.

    Makasih

  106. 106 Yeany A. 16 Agustus 2010 pukul 10:00 am

    Baiklah, terima kasih atas jawaban Pak Dokter.
    Mudah-mudahan di bulan Ramadhan ini, amal baik Pak Dokter dilipat gandakan oleh Allah. Amin.

  107. 107 cakmoki 16 Agustus 2010 pukul 3:23 pm

    @ Yeany A:
    Sama-sama… makasih atas do’anya, semoga demikian pula sebaliknya πŸ™‚

  108. 108 fuad ansori 20 Agustus 2010 pukul 9:27 am

    assalam….dok saya tinggal di balikpapan sudah 5 hari tangan saya kena larva migra dan sudah minum albendiazole dan disemprot ethyl cloride tapi sebelumya cari obatnya mubeng2 sampek mumet baru dapet obatnya. tolong dok ya kalo bs diusulak k pemerintah supaya obat obatan spt itu jangan ampe susah atau langka di pasaran kasian sama orang2 yang kena larva tsb mau berobat tapi obatnya susah!!!!!

  109. 109 cakmoki 21 Agustus 2010 pukul 12:09 am

    @ fuad anshori:
    Kalo disemprot disemprot ethyl cloride pasti gak sembuh.. paling pol hanya gak bergerajk untuk sementara saja, tapi larva cacing gak mati.
    Ya, saya udah mengusulkan berulangkali bahwa hendaknya obat-2 esensial (termasuk albendazole) harus selalu tersedia di seluruh indonesia… namun mungkin karena hatrganya murah dan gak menguntungkan sehingga peredaranya terbatas.
    Kalo gak ada yg generik, coba cari helben (isinya albendazole), tapi jauh lebih mahal.
    Saya juga heran kenapa obat semacam itu sulit didapat di beberapa kota, padahal kasusnya cukup banyak. Kalo di Samarinda masih mudah… di praktek saya di ndeso malah banyak… hahaha
    Mestinya tanggung jawab para dokter di Balikpapan untuk mendesak Pemkot Bpp dan DKK Bpp untuk menyediakan obat tersebut melalui kebijakan Pemkot.
    Moga diskusi kita ini dibaca dan ditindak lanjuti oleh para pemegang kebijakan.
    Makasih atas sharingnya πŸ™‚

  110. 110 Gus 1 September 2010 pukul 11:58 pm

    Cak,, makasih banget infonya, seoalnya, ayah saya kena larva ini juga, dana untuk berobatnya lumayan,, menghabiskan 1 1/2. juta.. fiuh, padahal belom tau ituh hasil nya..

    semoga, setelah coba obat yang cak sarankan, Insya Allah segera sembuh..
    sekali lagi, terima kasih ya Cak untuk info nya.. benar” membantu… ^_^

  111. 111 cakmoki 2 September 2010 pukul 2:09 am

    @ Gus:
    hahaha… padahal obatnya gak sampe 10 ribu …. πŸ˜€
    Moga beliau segera sembuh
    Makasih juga telah berbagi

  112. 112 kiki 16 September 2010 pukul 12:21 pm

    dok, ternyata sulit u/ mendapatkan albendazole, apakah dgn mebendazole sama efektifnya? thx

  113. 113 cakmoki 16 September 2010 pukul 4:23 pm

    @ kiki:
    gak sama… paling efektif adalah Albendazole … kalo gak nemu yang generik, dapat menggunakan albendazole ber merk, misalnya: Helben atau Zentel.
    makasih

  114. 114 hepi 21 September 2010 pukul 9:18 pm

    albendazole ada yang sirup apa tidak, soalnya kalau minum obat pasti muntah, bagaimana caranya mengempeskan benjolan yang tadinya bernanah trus menjadi kemerahan dan membesar
    Jika cacing mini tidak segera diobati apa efeknya

  115. 115 cakmoki 21 September 2010 pukul 11:38 pm

    @ hepi:
    Ada, namanya Helben.
    Kalo yang bernanah, diobati dengan antibiotika hingga sembuh.
    Jika gak diobati sebenarnya tidak bahaya… tapi apa ada yang mau membiarkan kulitnya dusak oleh larva migrans ? πŸ˜€

  116. 116 pinah 27 September 2010 pukul 5:23 pm

    dok, saya di tenggarong. barusan dari dokter dan dikasih obat semprot itu. saya sempet liat label harganya, 145ribu. trus dikasih juga interhistin (mebhydroline 50mg) 3×1 10 butir dan albendazole (entah berapa mg) 1×1. total habis 200ribu.

    saya udah menderita gatal ini (di dada kanan) sejak awal puasa lalu. sekitar 2 minggu setelahnya saya ke dokter dan dikasih obat 3 macem, ada salepnya. tapi ga sembuh karena waktu itu dokternya masih belum mendiagnosa cacing. nanti saya mau cari albendazole 400mg juga, semoga ada di tenggarong.

    oya, pertanyaan saya, apakah dengan minum obat ini cacing lain di tubuh (misal di pencernaan) terobati juga?

  117. 117 cakmoki 28 September 2010 pukul 12:22 am

    @ pinah:
    ternyata tetangga πŸ™‚
    wih… mahal juga ya ..
    ok, silahkan cari albenazole 400 mg… cacing lain di pencernaan, seperti kremi dan kawan-kawannya niscaya juga akan hilang.
    moga segera semuh
    makasih

  118. 118 pinah 20 Oktober 2010 pukul 12:25 am

    dear cakmoki, saya udah sembuh nih. setelah minum obat itu, sampai sekarang tidak ada keluhan lagi. semoga seterusnya begitu πŸ˜€

    satu hal yang masih bikin saya penasaran adalah bagaimana cacing ini bisa sampai ke dada saya. awalnya, di dada saya itu ada semacam jerawat(?) lalu ga sengaja kegaruk dan luka. sejak itulah masalah dimulai.

    pertanyaannya, apakah gejala awal menderita cacing ini adalah munculnya semacam jerawat di kulit? kalau iya, maka sulit sekali memikirkan bagaimana bisa sampai situ. ataukah mungkin cacing itu berpindah dari kuku jari saya ke luka tersebut? kalau begini, mungkin memang kuku saya yang kurang bersih ketika ga sengaja menggaruknya. lalu, apakah penyakit ini bisa menular?

    trima kasih ya

  119. 119 cakmoki 20 Oktober 2010 pukul 2:40 am

    @ pinah:
    yang paling logis, cacaing berpindah dari kuku ke dada ketika menggaruk, sengaja atupun tidak disengaja… cacing ini tidak menular dari orang ke orang tapi dari tanah, pasir, dll, ke kulit.
    Makasih

  120. 120 poltak 18 November 2010 pukul 8:58 pm

    waduh,, kebetulan nie,, saya lg kena cacing kulit,,kirim dong gmana cara ngobatinnya sendiri,,, jangan lupa ke email saya ya bossss,, trims

  121. 121 cakmoki 18 November 2010 pukul 11:59 pm

    @ poltak:
    jawabnya di sini saja, soalnya dibaca banyak orang.
    wuaaaa… belum baca kalee yaa :D… ini saya copas lagi bab pengobatan:
    Albendazole. ( pilih yang ini )
    Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg perhari, dosis tunggal, selama 3 hari …
    Kalo gatal, dapat menggunakan Tablet Loratdine 10 mg atau Cetirizine 10 mg, diminum 1×1 hingga gatalnya hilang.
    Pada umumnya akan sembuh dalam 1-2 minggu
    Makasih

  122. 122 ida 21 November 2010 pukul 6:41 pm

    assalamu alaikum dok!

    bersyukur skali saya dapat menemukan blog ini. gini dok aku merasakan gejala cacingan, aku sering minum obat cacing seperti combantrin dan fermox tapi setelah 1 minggu kemudian gejalanya masih ada bahkan sampai sekarang jadi aku minum lagi, tapi masih sama. albendazole aku belum coba karena baru menemukan lagi halaman ini, yang saya mau tanyakan apakah tidak ada efek sampingnya karena aku keseringan minum obat cacing tersebut, misalnya cacingnya jadi kebal dengan obat itu? aku juga sekarang program punya bayi dok setelah usia pernikahan kami 1 tahun lebih tapi belum juga dikaruniai anak. dok apakah obat cacing seperti combantrin, fermox, albendazole tidak mengganggu kesuburan? minta maaf yang dok, pertanyaannya banyak soalnya aku sudah ke beberapa dokter di kota saya jawabannya belum ada yang memuaskan mengenai obat cacing. tolong dibalas juga lewat email saya. terima kasih banyak dok atas informasinya.

  123. 123 cakmoki 21 November 2010 pukul 9:57 pm

    @ ida:
    wa’alaikum salam…
    Efek samping obat cacing yang dapat timbul adalah mual, diare, dan gangguan pencernaan…. Kalo emang bener pernah keluar cacingnya setelah diobati dengan obat-2 tersebut, maka cacing akan mati… selanjutnya intuk pencegahan cukup 2-3 bulan sekali.
    Obat cacing tidak mengganggu kesuburan.
    Lho, emangnya gejalanya seperti apa ? dan yg bilang gejala cacingan siapa? πŸ˜€
    Makasih.
    Wassalam

  124. 124 Ossy 22 November 2010 pukul 12:51 am

    Dok,kira2 3 bulan yg lalu saya divonis (biar lebih mendramatisir πŸ˜€ ) Oleh dokter spesialis kulit terkena cacing di kulit saya. Setelah dikasih obat,saya lupa nama obatnya,tp harganya 5 ribu. Sudh sembuh sih,hanya meninggalkan bekas seperti cacing,nah baru2 ini bekas itu kembali gatal &jika saya garuk bisa menimbulkan seperti ada airnya.Pertanyaannya obatnya masih sama? Trus bisa kambuh lagi ga sewaktu waktu. Trims

  125. 125 cakmoki 23 November 2010 pukul 12:02 am

    @ Ossy:
    cacing kulit ( Cutaneous Larva Migrans) gak bisa kambuh… tapi bisa re-infkesi atau terkena lagi kalo pas kemasukan larva cacing di pasir, tanah, rumput, parit, dll..yang ada bekas kotoran kucing or anjing.
    Jika emang betul terkena cacing kulit lagi, obatnya sama.
    Jangan-2 bukan cacing kulit, hanya bentuknya aja yng seperti cacing kulit… kenapa gak kirim foto via email aja seperti yang lain?
    Makasih

  126. 126 Hery Sumanto 8 Desember 2010 pukul 10:28 am

    Assalamualaikum Cak,

    Istriku kayaknya terkena cacing spt ini juga di kakinya (telapak kaki dan betisnya) selama +/- 3th.
    Apakah dosis Albendazole 400mg 1 x 1 selama 3 hari cukup untuk membunuh cacing yg telah ada selama 3 th???
    Apakah pengobatannya perlu diulang2???

    Maturnuwun Cak,
    Wassalam.

  127. 127 cakmoki 8 Desember 2010 pukul 12:37 pm

    @ Hery Sumanto:
    Wa’alaikum salam
    Cukup. Gak perlu diulang. Cacing akan musnah dalam 7-10 hari … tapi sejujurnya saya ragu kalo sampi 3 tahun. Untuk memastikannya, kalo berkenan kirim fotonya via email. Soalnya penglihatan orang awam berbeda πŸ˜€ … sepeti halnya yang pernah kirim foto, sering salah setelah dilihat fotonya. Maklum, penyakit kulit sangat mirip antara yg satu dengan yg lain, sedangkan jenisnya ada ribuan.
    Maturnuwun
    Wassalam

  128. 128 Jmansari 9 Desember 2010 pukul 9:25 pm

    Saya di Kalimantan Selatan, saya terkena penyakit itu, kejadiannya udah sebulan ketika saya habis mancing, kerna saya suka mancing dangan menggunakan umpan cacing, saya cuma dikasih semprotan tiap hari. yang saya tanyakan apakah obatnya dijual di toko obat atau Apotik atau hanya pada dokter saja? ini alamat saya Desa Marias RT 4, kecamatan Juai Kabupaten Balangan 71665, Nomor Hp 085310279466, tolong kasih tau lewat sms saja kerna saya jarang online, ini pun kerna saya suadah merasa parah sehingga mencari info di internet. terimakasih banyak atas infonya.

  129. 129 cakmoki 9 Desember 2010 pukul 10:53 pm

    @ Jmansari:
    Maaf, saya tidak menyediakan komunikasi lewat sms…. obatnya udah jelas, yakni albendazole 400 mg dengan dosis 1×1 selama 3 hari, seperti tertulis pada artikel.
    Makasih

  130. 130 dara 5 Januari 2011 pukul 11:06 am

    assalamualaikum dok
    saya juga mengalami cacing kulit yang relatif lama. hampir 1thn. ketika konsul, disemprot clorethyl. tetapi semakin gatal dan ada luka melepuh. bagaimana dok?

  131. 131 cakmoki 5 Januari 2011 pukul 6:14 pm

    @ dara:
    lha itu udah ada cara ngobatinya… πŸ˜€
    Kalo disemprot jelas gak sembuh dong…. ini silahkan baca copy paste dari salah satu paragraf:
    Ternyata obat semprot tersebut hanya menghambat, tidak membunuh cacing.
    Perlu diketahui, larva cacing terhambat pada suhu di bawah 10 derajat cecius, tetapi tidak mati, dan baru bisa mati pada suhu minus 15 derajat celcius. Itulah mengapa disemprot Chlorethyl tak kunjung sembuh.
    Yah, pindah berobat dong.

    Baca juga jawaban untuk pertanyaan persis diatas…dah ada tuh πŸ™‚
    Makasih

  132. 132 ray 8 Januari 2011 pukul 2:38 am

    halaaah cacing yg menggemaskan, pengen tak sobyeeek sobyeeek aeee..
    hehehe…. ‘(**,)’

    abis sy disamperin jg ama tuh cacing gara2 pindah rumah nie, cak…
    areal perumahan disini bnyk pasir bahan bangunan’x, dan kucing tetangga pun berkeliaraan… hadoooooh horooor…. (-_-!)
    (haaah… niat hati menghindari daerah banjir, eeeh malahan dikasi bonus cacing…. πŸ˜₯ nasiiiiiib….)

    sy dan suami infected,
    tpi anehnya kok di suami sy cacing’x adem2 aja ya, alias ga bikin dy “kegatelan” ataupun erupsi kulit parah…?? padahal duluan dia yg bawa2 tu cacing…??
    (soal’x sy liat dikaki dia 3 mingguan lalu…)
    tapi di kulit dia lesi merah dan papul2 jumlah’x dikit dan bentuk lintasan’x nampak jelas,
    sementara sy warna’x agak kurang jelas namun hampir diseluruh tubuh plus kulit sy ancur bgt…(sy kena kira2 skitar 8-10 hari ini)

    fyi, both of us r methamphetamine addict…
    (maaf bgt cak… tau kan cak..? ga usah dijabarin dsini, it’s another case.. :p uncomfy stuff to discuss..)
    sy (biasanya sehari average dose make 1/4-1/2 gr dan kalo lg mood super buruk bs smpe 1gr, 2 hari blkngn ini sy sngt mengurangi make karna pengen pny anak, sy cm make total2an 15x shoot aja… dan alamak reaksi cacing2 itu dlm 2 hari blkngn ini bikin sy pusing dan parno…
    haduuuuh gatel’x naujubilee…. (T_T)
    apalagi kalo mandi dan kena sabun… huaaaa…
    keliatan banget tuh cacing model benang tipis transparan,
    nongol dari kulit dan melenggang seenak bangsa cacing…
    serasa permukaan kulit sy ini catwalk nenek moyang’x….!!! (>_<") hiiiiiihhh….!!!
    nah karna googling2 ttg cacing ini, akhir'x pengen nyoba albendazole..
    baidewei sy nyari albendazole itu ga dpet2…
    di K-24 atopun apotik2 kimia farma se-samarinda (hehe tetangga jauh ya…??) udah sy kelilingi, tanya yg Generik ga ada, yg merk Helben ato Zentel jg ga ada….
    dgn berat hati, karena thiabendazole jg ga ada… dripda combantrine sy beli tablet Vermox (Mebendazole 500mg) 5 biji @ 20rb…
    minum pertama, salah… kan tablet kunyah malahan sy minum..jdi kata suami
    "kunyah lg satu… salah make'x bisa ga ngefek tauuu…"
    iyaa deeeh kunyah 1 tablet.. (T_T) huaaaa… tpi sehari ga ada efek'x padahal sy udah consumed 3 biji…!
    malahan tuh cacing2 pada nginvasi kemana2, smpe ketelinga, mulut, lidah, dari kemaren kerasa tuh cacing ngelewatun kerongkongan dan tenggorokan (paru2 mulai kerasa sakit), ke kepala, mata (seperti benang transparan menutupi mata, so annoying…), ke breast nipple, pubic area (dan pasti cenderung ke arah vagina) maka'x sy takut inflamasi soal'x ini v udah mulai kerasa sakit kalo pipis… πŸ˜₯
    haduh cacing'x bikin repot, bikin horor, bikin sinting…!!!

    thx bgt atas infonya cak…
    sangat membantu, karena kebanyakan dokter skrg money oriented dan ga terlalu care dgn keluhan pasien..
    (sometimes act like a smar **s yg ujung2 ngasi diagnosis ngawur, karna males ngedengerin detail….)
    dokter yg laen cm nyaranin combantrine dan salep anti gatel utk cacing ini…
    dan… suami sy menyarankan sanax agar sy take it easy….
    keterlaluan…. dia mah nyante aja… dia ga ngerasain karena dia msih make… maka'x cacing2'x ga annoying, coz ikutan high smua … (T_T)

    maaf cak kalo sy jdi ngalor ngidul kyk terowongan cacing, abis sy bingung… haduh bener2 cacing yg menggemaskan…..

    help me cak…
    where i can get Albendazole…?? help me please…
    alamat apotik'x ya cak…
    plus dosis'x kalo utk sy (krna sy meth addict, sapa tau itu ngaruh…? hehehe…)

    thx, have a nice day….
    GBU

  133. 133 cakmoki 8 Januari 2011 pukul 1:44 pm

    @ ray:
    ok, di Samarinda ya ? .. di Palaran banyak Helben πŸ˜€
    Coba ke apotek Dunia Sehat, Jl Lambung Mangkurat no 21… di situ ada Helben 400 mg, diminum 1 x 1 selama 3 hari, trus ditunggu seminggu kemudian… biasanya ga sampai seminggu udah sembuh.
    Untuk gatalnya, dapat menggunakan Tablet loratadine 10 mg or Cetirizine 10 mg, diminum 1 atau 2 x 1 hingga gak gatal. Sedangkan untuk obat topikal (obat luar) dapat menggunakan Apolar-N or Desolex-N agar lesi pada kulit membaik.
    Kalo obat cacing yang lain, mebendazole , pyrantel pamoat… gak akan ngaruh πŸ˜€
    Selamat berburu Albendazole or Helben…
    Moga segera sembuh

  134. 134 Ray 9 Januari 2011 pukul 11:37 am

    Ah, i’ll go there 2day…
    mudahan available tuh obat… (amieeeeen)
    tapi seperti’x itu udah sy dtengin kemaren..
    coz dri pagi jam 10 ampe sore jam 5 sy keliling nyari ga cm di apotek, toko obat yg kecil2 jg sy samperin..
    tpi mudah2an ada tuh ya di Dunia Sehat, mana tau kemaren trmasuk slh satu dri 4 apotek yg closed pas jam sholat jumat’an…
    anyway, thx banget ya cak 4 ur kindness..
    sy harap Tuhan membalas karma baik anda dgn karma baik yg berlipat2.. (amieeen)

  135. 135 cakmoki 9 Januari 2011 pukul 6:22 pm

    @ Ray:
    Pemiliknya udah saya tilpon kemarin… katanya ada πŸ™‚
    Makasih do’anya…moga demikian pula sebaliknya…amiiin

  136. 136 Ray 14 Januari 2011 pukul 7:34 am

    Ah… 😦
    tidak ada cak… bbrp hri udah mencoba brtanya ke situ…
    kata’x “habis mbak… bnyk yg beli… blom nyetok lg…” πŸ˜₯
    tpi memang cacing’x walopun ga diobatin mati sndiri ya cak…
    skrg udah ga gatel lg, dan bekas2’x jg ga memanjang lg… pokok’x kyk biasa aja gt… tpi yg sy kuatirkan adlh telor2’x…?

  137. 137 cakmoki 14 Januari 2011 pukul 2:23 pm

    @ Ray:
    mungkin habis karena saya beli semua πŸ˜€
    Larva cacing bisa mati sendiri kalo masa hidupnya udah berakhir.

  138. 138 Ray 15 Januari 2011 pukul 5:07 pm

    Yaaaah… πŸ˜₯
    trnyata cak Moki yg borong…

    well,
    iya larva’x tamat cak…
    nah telor2 cacing’x…? apa bs mati jg cak tanpa pengobatan…??
    tapi memang sy pake sabun sulfur ini (sapa tau krna PH’x ga cocok, si cacing TKO… kalo ga salah cacing cenderung bersifat asam, dan belerang kan basa…? mungkin ngefek kali ya cak…?? soal’x mulai kerasa ga gatel dri mulai memakai sabun sulfur itu… yaaah… mudahan ga kena lg laaah… Amieeeenn… hehehehehehe….)

  139. 139 cakmoki 16 Januari 2011 pukul 12:22 am

    @ Ray:
    Bisa juga kena efek sulfur di saat-2 akhir masa hidup larva cacing πŸ˜€ … Gak perlu khawatir masalah telor larva cacing soalnya siklus bertelor tidak di dalam kulit manusia.
    Makasih

  140. 140 dwi 20 Januari 2011 pukul 4:20 pm

    Dok..
    Anak saya usia 9 bulan dan terkena cacing migrasi di kulit pantat.
    Bagaimana dosis untuk obat albendazole?
    Efek untuk bayi 9 bulan apa aja?

  141. 141 cakmoki 20 Januari 2011 pukul 5:12 pm

    @ dwi:
    Dosis Albendazole untuk anak di bawah 2 tahun: 10 mg per kg berat per hari, diberikan dalam dosis tunggal (sekali sehari) selama 3 hari berturut-turut.
    So, jika berat badan sekitar 8-12 kg, dosisnya:
    Kalo menggunakan sirupp helben, 1 sendok takar per hari ( 1 sendok takar = 100 mg) selama 3 hari.
    Kalo menggunakan tablet albendazole 400 mg, dosisnya: 1/4 tablet (seperempat tablet) per hari, diberikan selama 3 hari.
    Efek sampingnya sama untuk semua umur, yakni mual dan gangguan sal cerna lainnya….namun efek ini sangat jarang terjadi.
    Makasih

  142. 142 erma 27 Januari 2011 pukul 9:54 pm

    kepada dokter yang baik,
    saya udah baca semua halaman ini,saya mau tanya:
    1.apakah cutaneous larva migran adalah larva dari semua jenis cacing seperti cacing gelang,tambang,cambuk,kremi dll?
    2.dok kalau saya mau pakai albendazole untuk obat cacing keluarga saya,dok albendazole bisa apa tidak untuk membasmi cacing gelang,cambuk,kremi dan cacing tambang?hancur gak cacing2nya,karna saya takut,kalau kebeneran saya lagi cacingan,terus cacingnya keluar hidup2 lewat mulut,hidung,dan anus setelah minum obat cacing rutin?seperti foto2 org2 cacingan di halaman lain!
    3.dokter seluruh kulit saya sering gatal2 tak tertahankan kl makan mi instan,telur,terasi,ikan asin dan hasil laut,gatal2nya terutama bagian,leher,lengan,betis,dan mata ,setiap ke dokter hasilnya alergi.saya takut cacingan,tapi bentolnya kecil2 seperti biang keringat tidak berkelok2.yang mau saya tanyakan,apakah ciri2 cutaneous larva mingran ini pasti membentuk jalur jalan?

    terimakasih dok,maaf panjang pertanyaannya.

  143. 143 cakmoki 28 Januari 2011 pukul 1:36 am

    @ erma:
    1) Bukan semua jenis cacing… hanya cacing tertentu sebagaimana tertulis di artikel pada Bab Penyebab … monggo, silahkan baca lagi πŸ™‚ .. lho, bilangnya udah baca semua, hayo

    2) Bisa… cacing yg mati pada umumnya keluar lewat dubur bersama kotoran… adapaun untuk CLM, sisa-2 cacing yg mati diserap oleh tubuh.

    3) Itu bukan tanda CLM … benar kata dokter, penyakit tersebut adalah adermatitis alergi dengan berbagai variannya… gak bahaya, hanya saja tentu mengganggu

    Makasih

  144. 144 Gazali 2 Februari 2011 pukul 12:29 pm

    Cak, anakku 2,3 tahun kena juga nih, di dekat anus….2 dokter suruh semprot….Udah tak cari keliling kimia farma samarinda “untung”nya nggak ada tuh ethyl clorin nya….
    Penasaran browsing eh ketemu blog nya Cak Moko. Tadi udah cari beberapa apotik nggak nemu, ya udah ke Dunia Sehat, dapet deh 3000 doang. Ntar mau di makanin ke anak, kasihan udah joget2 kegatelan. Mau garuk dijagain, takut lecet…..
    Kalau untuk pencegahan dosisnya bagaimana cak?
    Thanks a lot yaaaa…..

    Btw, saya tinggal di Rapak Dalam….cuman kalau Jalur Palaran nggak hapal, kayaknya lebih deket berobat ke tempat Cak Moko yaaa dari pada ke Samarinda heheheh……

  145. 145 cakmoki 2 Februari 2011 pukul 2:34 pm

    @ Gazali:
    Alhamdulillah, akhirnya dapat πŸ™‚
    Untuk meredakan gatalnya, dapat menggunakan sirup loratadine (merk dagang bebas memilih), diberikan 1/2 sendok takar sekali dalam sehari.
    Dosis untuk pencegahan: 10-15 mg per kg berat badan. Diberikan sekali saja dan dapat diulang 3-6 bulan sekali.
    Kalo mau berobat, di Samarinda Seberang banyak dokter .. atu ke RSUD IA Moeis… kalo ke Palaran kejauhan πŸ˜€
    Makasih

  146. 146 Gazali 2 Februari 2011 pukul 4:41 pm

    Thanks cak atas replynya, tadi anak saya sudah minum obatnya walaupun harus di “peteng” hehehe….
    Ntar saya belikan loratadinenya…..
    Jadi albendazole ini juga mencakup jenis cacing lainnya yaaa….

    Di Jalur Mangkupalas memang banyak dokter, saya sudah berobat ke beberapa dokter, tapi kok nggak pas. Antara keluhan dengan obatnya sering kali tidak sesuai. Karena saya sering mencari info mengenai obat yang diberikan. Bahkan ke kota pun juga sering demikian, jadi akhirnya sering kali ya seperti ini, mencari solusi sendiri.
    Apalagi kalau berobat pake namanya askes atau jamsostek, kalau flu pilek obatnya sampe hapal saya, pasti dikasih alpara dan amoxicillin. Kalau diliat rada parah antibiotiknya diganti ampicillin………….
    Yang paling parah waktu saya kena cacar air, ketularan dari anak. Dianggap remeh, cuman dikasih aciclovir tablet, nggak dikasih salepnya, nggak diperiksa saya ada penyakit lain nggak….
    Akhirnya saya sampe lemes, cacar meraja lela ke seluruh tubuh, karena kondisi lemah. Gimana nggak lemes, darah tinggi saya naik nggak diperiksa, akhirnya yang katanya cacar air paling cuman gatal dan panas dikit, di saya sampe bikin tegang kepala, sakit nggak bisa tidur karena penyakit lainnya nggak diobatin. Taunya malah setelah saya bawa ke puskesmas, baru disuntik dan disuruh beli salep….Padahal dokternya udah pake M.Kes

    Akhirnya kita jadi kayak dokter juga, kalau sakit udah menduga-duga sendiri…..cari info, beli obat dahhh…..
    Abis “kebanyakan” pengobatnya nggak serius menangani pasiennya….
    Gimana tuh dok……………..
    Kalau denger cerita temen saya yang di Jepang, di sana pasien bener-bener dimanjain….walaupun orang asing. Yang penting diobatin dulu, kalau urusan bayar belakangan…..Ngiri.com , masak kita harus jadi TKI ke sono???
    Sori dok jadi curhat…..hehehe…..

  147. 147 cakmoki 2 Februari 2011 pukul 5:10 pm

    @ Gazali:
    iya, bisa untuk cacing gelang, kremi, dll.

    Hahaha… itulah gambaran kualitas pelayanan medis negeri kita, masih sangat juauuuuuhhhh dari harapan. Gelar sepanjang apapun gak menjadi jaminan.
    Di blog ini ada beberapa artikel yg membahas secara khusus tentang “komunikasi dokter-pasien”, termasuk pentingnya mendengarkan feedback pasien. Isinya bukan menggurui, namun lebih kepada mengingatkan diri sy sendiri agar mendekati harapan masyarakan, khususnya ndeso Palaran πŸ˜€
    Menurut saya, kita sangat bisa memberikan pelayanan yang bagus, menyenangkan, dan support .. tidak harus kluyuran study banding ke luar negeri…lha wong kuncinya hanya niat dan ketulusan… dan sedapat mungkin murah tapi manjur tentunya πŸ˜€

    Gak papa kita ngrumpi masalah kualitas layanan medis di Blog ini… setidaknya akan ada teman sejawat yang membaca kemudian berusaha belaja memperbaiki kualitas layanan medis, khususnya saya sendiri….hehehe
    Makasih πŸ˜€

  148. 148 Gazali 4 Februari 2011 pukul 2:35 pm

    Makasih cak. Oya anak saya masuk hari ketiga nih, kalau dari pengamatan dan sentuhan sih sudah mengecil dan udah nggak joget-joget kegatelan lagi. Sekarang jogetnya kalau denger lagu hehehe…

    Pemikiran cak Moko emang lebih terbuka ya, berbeda dengan pada umumnya. Umumnya kelihatan, kalau tarif murah bakal lambat ngumpul duitnya….hehehe…..Jadi jenis ini lebih memilih value dari pada volumenya. Karena itu umumnya orientasinya lebih ke arah bisnis dari pada melayani. Padahal dari beberapa dokter yang saya pernah datangi, umumnya dokter berbiaya murah dengan obat yang murah volume pasiennya justru jauh berlipat-lipat. Dan satu hal yang sering diabaikan adalah iklan yang beredar dari mulut ke mulut sering kali dilupakan oleh bisnis oriented “pengobat”. Ini adalah iklan yang sangat dahsyat murah meriah, dengan persentase keberhasilan yang tinggi.

    Tapi sayang ada beberapa “pengobat” yang murah yang kadang karena menjaga ke”murah”an nya, memaksakan obat yang kalau saya perhatikan memiliki jangkauan luas, sehingga yang seharusnya bisa sembuh dengan beberapa hari, bisa menjadi seminggu. Untuk yang satu ini, menurut saya perlu diwaspadai, seharusnya bisa tetap murah dengan kemanjuran yang tinggi. Misalnya sakit perut karena diare, kenapa harus diberikan antibiotik tetracyline jika ada cotrimoxazole, dengan harga yang lebih murah….
    Jadi tetap saja “pengobat” harus rajin-rajin menambah info ya cak, supaya informasi mengenai variasi obat dan update cara pengobatan terbaru yang lebih praktis dan ekonomis.

    Kira-kira hal seperti ini dipelajari tidak ya cak di fakultas?hehehe…..

    Sekali lagi terima kasih, mohon maaf jika ada kata-kata yang salah……

    Wass….

  149. 149 cakmoki 4 Februari 2011 pukul 3:58 pm

    @ Gazali:
    Wah, pemikiran penjenengan sama dengan beberapa artikel di Blog ini tentang kulaitas pelayanan medis.
    Saya sangat sependapat, murah tapi manjur dan rasional πŸ˜€
    Sebenarnya di Fak Kedokteran ada mata kuliah semacam itu, yakni integrasi antara up date ilmu pengetahuan secara berkala, memebrikan pelayanan medis dengan biaya terjangkau dan berkualitas, dan komunikasi yang makin hari makin bersahabat..
    Kebeltulan sy diminta ngajar mata kuliah ini secara part timer di FK Unmul. Namun pada akhirnya emang kembali ke masing-2 dokter ketika sudah berinteraksi dengan pasien.
    Maturnuwun sumbangsih pemikirannya… moga dibaca oleh para sejawat… terutama tentang : “iklan dari mulut ke mulut”, pilihan jenis obat dan up date ilmu pengetahuan. πŸ˜€
    Dan bagi saya, tentu ini merupakan saran berharga…

  150. 150 Gazali 4 Februari 2011 pukul 4:43 pm

    Walah ternyata jadi dosen juga cak……ampooonnn…….pantesan….
    heheheh….makasih perhatiannya….

    Itu adalah uneg-uneg saya selama ini, kalau ada yang sakit pusing mau ke pengobat yang mana………..yang murah tapi suka lambat reaksi obatnya, yang teliti perhatian tapi sayang kadang obatnya masih ada yang ketinggalan, atau yang tokcer tapi nguras kantong karena udah S2 n obatnya kelewat “PATEN”. Atau yang murah dan tokcer tapi dosisnya suka ketinggian ( yang ini pernah bikin saya fly di jalanan, gara2 disuntik dosis tinggi, saat lagi naik motor pulang tiba-tiba dikunjungi bintang-bintang dan kegelapannya, untuk aja nggak nabrak dan ditabrak, dan untungnya bawa adik di boncengan) eh yang ini bisa kena malpraktek gak yahh…menurut temen saya neneknya meninggal abis disuntik juga hiiii….

    Mudah-mudahan ada manfaatnya…..

  151. 151 cakmoki 4 Februari 2011 pukul 5:03 pm

    @ Gazali:
    Bukan ah… kalo dosen kan menagajar tetap… lebih tepatnya tenaga staf pengajar perbantuan … hahaha

    Obat suntik pada umumnya bukan dosis tinggi.. hanya saja ada beberapa yg menimbulkan efek samping atau reaksi syok anafilaksis. Sebagai contih, kadang ada yang semaput hanya dengan suntikan pereda kolik or sakit perut. Jika mengalami seperti ini, seorang dokter sudah punya panduan untuk mengatasinya.
    Yg begini bukan termasuk Mal Praktek tapi masuk dalam golongan Efek dari Tindakan Medis… kalo mal praktek adalah tindakan atau prosedur yang menyalahi pedoman baku tindakan medis. Misalnya tentang urutan tindakan medis ketika seorang dokter memberikan pertolongan pada pasien syok. … kalo urutannya keliru, barulah dikatakan Mal Praktek. Iupun harus dikonfirmasi lebih dahulu dan dikaji referensi yg digunakan jika mislanya menggunakan urutan tindakan medis yang tidak sama dengan pedoman baku. Sejauh ini, di Indonesia sangat jarang ada Mal Praktek… beda dengan yg disiarkan media yg begitu mudahnya menulis Mal Praktek.. namun bisa dimaklumi soalnya belum mengerti batasan tersebut πŸ™‚

    Makasih

  152. 152 seno 27 Februari 2011 pukul 9:19 am

    Saya sempat kena gatal seperti ini, setelah minum obat albendazole, keadaan mulai membaik akan tetapi selang 1minggu kok dibola mata saya ada jendolan seperti cacing, suka muncul kadang menghilang, tolong kasih tau obatnya dan bahaya tidak (apakah mata saya bisa buta), terima kasih

  153. 153 cakmoki 27 Februari 2011 pukul 6:01 pm

    @ seno:
    Belum tentu jendolan tersebut karena cacing kulit, bisa juga karea sebab lain. Untuk memastikannya harus dilihat langsung oleh dokter. Atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, jika berkenan mohon kirim foto gangguan kulit tersebut melalui email. Dengan begitu dapat diketahui penyakitnya dan dapat direkomendasikan obat yang tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Terimakasih

  154. 154 seno 28 Februari 2011 pukul 1:41 am

    Yang dikulit sudah sembuh cak, gatal dikulit sama persis seperti gambar, saya minum albendazole selama
    5 hari , kira2 3hari udah mulai membaik, setelah saya berhenti minum albendazole selama seminggu, dibola mata saya ada jendolan berbentuk cacing dan terasa gatal. Saya mengalami gatal dikulit kurang lebih 3bulan, saya kedokter berkali2 tidak sembuh sampai beli obat semprot tetap aja ga mempan, sampai aku menemukan blog ini dan dapatlah obat albendazole tetapi nyari nya susah banget hehehe

  155. 155 cakmoki 28 Februari 2011 pukul 4:08 am

    @ seno:
    iya, beberapa pembaca artikel ini mengatakan susah nyarinya… padahal harganya …alamak…cuma 500-1000 perak …. hehehe.
    Untungnya di sini banyak

  156. 156 seno 28 Februari 2011 pukul 7:56 am

    Yang dibolamata saya bahaya ga cak?, saya yakin banget ini cacing, sekarang aku mulai minum lagi albendazole sudah 4hari, adakah obat lain yang perlu saya konsumsi sebagai tambahan, saya juga berencana mo kerumasakit mata, untuk memeriksa dan memastikan apa yg ada di bolamata saya, terima kasih

  157. 157 cakmoki 28 Februari 2011 pukul 12:24 pm

    @ seno:
    Di awal, saya sudah menganjurkan kirim fotonya via email πŸ˜€ untuk memastikan apkah cacing atau bukan.
    Namun kalo penjenengan mau ke RS Mata, malah lebih bagus karena diperiksa langsung oleh dokter.
    Makasih πŸ™‚

  158. 158 seno 28 Februari 2011 pukul 3:59 pm

    Cak, setelah saya dari rumah sakit, saya ga dikasih tau penyakitnya, cuman aku baca di diagnosa tulisanya sepert ini “Cepatalamus”, itu penyakit apa ya? Hehehehe maaf banyak nanya

  159. 159 cakmoki 28 Februari 2011 pukul 4:17 pm

    @ seno:
    Tuh kan πŸ˜€
    ga ada tuh yg namanya penyakit cepatalamus

  160. 160 ainun j.s. 14 Maret 2011 pukul 11:58 am

    Assalamu’alaikum Cak Moki,

    Anak saya laki2 10 tahun..terkena cacing seperti ini..pada awalnya ke dr umum (msh bentol) 9 Februari lalu katanya kena virus, dikasih salep lupa namanya. Karena gak sembuh, ganti ke dr umum lain, 23 Februari, katanya sejenis herpes. Diberi salep ketonazole, gak sembuh juga. Jumat, 12 Maret kemarin ke dr spesialis kulit. Katanya penyebabnya cacing, lalu diberi racikan salep vermox dan apa namanya saya lupa. Kalo sampe minggu sore gak kering disuruh beli obat semprot. Nah, kalo baca dari pengalaman di atas, apa menurut cak moki saya tidak usah beli obat semprot tersebut? karena tidak mematikan tp hanya menghambat…apa langsung saja saya beli albendazole? terus kira-kira salep apa yang bisa menghilangkan bekas jalan cacingnya? Terima kasih.

  161. 161 seno 14 Maret 2011 pukul 9:14 pm

    Klo gatal karena cacing ini, bisa jadi kaki gajah ga? Saya sudah sembuh dgn minum albendazole, saya takut klo bisa jadi kaki gajah, tolong pencerahanya dok. Terima kasih

  162. 162 cakmoki 15 Maret 2011 pukul 5:43 pm

    @ ainun j.s:
    wa’alaikum salam, wr, wb,
    kalo bener cacing kulit (cutaneous larva migrans) seperti gambar di atas, gak usah pake obat semprot..percuma, gak akan sembuh.
    Silahkan pake albendazole 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari saja.
    Setelah itu insya Allah akan hilang dalam 1-2 minggu.
    Jika gatal, dapat menggunakan tablet Loratadine 10 mg atau cetirizine 10 mg, diminum 1×1 hingga ga gatal lagi
    Makasih
    wassalam

    @ seno:
    enggak dong… πŸ˜€ keduanya sangat berbeda.

  163. 163 Hery Sumanto 16 Maret 2011 pukul 10:15 am

    Assalamualaikum,

    Cak ,saya dulu pernah nanya masalah gatal dikaki istri yg sudah 3th(bulan des). Sudah saya kasih albendazole 400mg 1×1 selama 3hari. menjalarnya sudah berhenti….tapi gatalnya masih, trus minum albendazole nya diulang lagi. Tapi sampe sekarang gatelnya gak hilang. Salahkah kalo minum albendazole diulang-ulang? Apa mungkin cacingnya sudah kebal??? coba deh nanti saya foto trus takkirim ke email njenengan.
    Wassalam,

  164. 164 cakmoki 16 Maret 2011 pukul 6:29 pm

    @ Hery Sumanto:
    wa’alaikum salam, wr, wb,
    Mungjkin ada penyakit peyerta pasca kena cacing kulit
    ok, kalo gitu saya tunggu fotonya aja ya
    Maturnuwun
    Wassalam

  165. 165 Abu Bhamakerti 18 Maret 2011 pukul 1:51 am

    Assalamualaikum… cak Moki.
    Langsung konsul nih.. pak dhe.

    anak ketiga saya : perempuan, 2th, bb10kg. pilek terus menerus selama 1 bulan. dipriksaken ke puskesmas , kata dokternya ada infeksi di paru2 / ispa katanya. tp kok ga sembuh sembuh sampai 2 botol cotrimoxazole habis.

    Berkaitan dengan topik cacing.. dua minggu terakhir ini setiap malam menjelang dan saat tidur anak saya itu selalu rewel.. merasa gatal sekitar anus, oleh istri saya setiap gatel langsung dioles betadin. trus bobo lagi…

    barusan saja malam ini.. anak saya nangis dan merasa gatal di VAGINA bukan lagi di duburnya.. untung saya masih online langsung penasaran saya ambil senter trus diliat… Weeladhalah.. ternyata ada “Kremi” nyasar di VAGINA anak saya.. bahayakah..???

    sayang saya ga sempat ambil fotonya.. 😦 pokoke bentuknya kecil panjang hanya skitar 1cm, lancip di kedua ujung, klugat-kluget, putih persis kaya hasil parutan klapa yg bergerak… begitu ketangkep langsung diPITES sama istri.. trus anak saya dicebokin ganti celana.. jd ya ga sempet ambil gambarnya…

    kira – kira tak kasih obat apa ya Cak…and dosisnya?? trus ada hubungan sama pilek / ispa yg ga sembuh2 ga..?? kakak-kakaknya harus diobati juga ga ya Cak..?? eh ya Comb***n atau Ferm*x bagus ga tuh..? Niatnya sih besok tak priksaken ke puskesmas, tp siapa tau ga usah ke puskesmas bisa… hehehe.. πŸ™‚

    Sekian, Maturtengkyu dan wassalamualaikum.

  166. 166 Abu Bhamakerti 18 Maret 2011 pukul 6:43 pm

    assalamualaikum lagi Cak,
    menyambung…

    hari ini saya ke puskesamas, dan bercerita seperti tulisa saya sebelumnya, positif anak saya kena cacing kremi, di anus ada putih-putih lengket juga. –> dikasih obat Albendazole 1 tablet. Tapi saya ga tau brapa mg. dan harus diminum malam hari menjelang tidur setengah tablet. Nah apa sudah benar dosisnya ya Cak…?? yang saya baca diatas, anak 2 tahun kan dosisnya sama seperti dewasa @400mg ya..? atau itu berdasar pertimbangan berat badan anak saya yg hanya 9,8kg..?

    Untuk batuk pileknya yg masih aja, lagi-lagi diberi kotrimoksazole…ini sudah botol yg ke TIGA. nah ada efeknya ga ya cak kalo diminum bersamaan dgn albendazole..?? trus kira-kira batuk pilek apakah itu..?? atau hanya ISPA saja..?

    Sebaiknya saya, Istri dan anak-anak minum obat cacing juga ya Cak..? paling efektif jenis apa nggih..?

    sekali lagi maturtengkyu. Wassalamualaikum.

  167. 167 cakmoki 19 Maret 2011 pukul 12:37 am

    @ Abu Bhamakerti:
    Wa’alaikum salam, wr, wb,
    Untuk pilek berkepanjangan kemungkinan Rhinitis alergika yg dipicu oleh cuaca ekstrim seperti belakangan ini, angin, dingin, debu, dll. menurut saya gak perlu pake cotrimoxazole… cukup pake sirup rhinos junior atau sirup rhinofed dan sejenisnya, diminum 3×1/2 sendok takar.
    Kalo disertai batuk, dapat menggunakan yg kombinasi, misalnya: sirup lapifed expectorant atau actifed expectorant dan sejenisnya. Dosisnya sama spt di atas

    Tentang cacing kremi, emang bisa nyasar ke vagina… dapat diobati dengan albendazole. Untuk pengobatan cacing kremi, dosisnya, 10-20 mg per kg berat badan pe hari dalam dosis tunggal, diminum selama 3 hari saja.
    Jika BB sekitar 10 kg, maka dosisnya 100 mg 1 x perhari, selama 3 hari berturut-turut. Minumnya bebas, mau pagi, siang, sore, malam, sama aja… ga ada bedanya.
    Untuk dosis di atas, adalah dosis untuk Cutaneous Larva Migrans. kalo untuk cacing kremi beda cara pengobatannya.

    Untuk kotrimoksazole, STOP saja πŸ˜€ .. sebenarnya gak ada pengaruhnya bersamaan dengan albendazole tapi gak ada gunanya untuk batuk pilek hingga habis 3 botol

    Sedangkan untuk pencegahan, bisa dengan albendazole, dosis dewasa 400 mg sekali minum untuk 3-6 bulan. Pada anak, dosisnya 10 mg per kg berat badan sekali minum. Dapat diulang setelah 6 bulan.

    Moga segera sembuh dan sehat selalu.
    Maturnuwun
    wassalam

  168. 168 montok 21 Maret 2011 pukul 2:30 am

    Malam pakpo…

    Td sore (minggu-20-03-11), sktar jam 5 sore, sy nyari albendazole di apotik2 di sekitaran jaktim… Hasilnya nol… Mgkin ada 11-12 apotik jawaban mereka sama TIDAK ADA….

    Selesai sholat magrib… Sy bl minum di pinggir jln… Ga jauh ada apotik K 24 jam…. Singkatnya jawaban apotekernya KOSONG

    Karna jwbanya KOSONG pemikiran sy stoknya lg tdk ada… Tp klo jwbannya TIDAK ADA berarti memang ga jual…. Di Apotik K 24 jam yg ke 3 sy dpt info klo stok mereka lg kosong… TP sy di suruh ke Apotik K 24 di daerah CIKINI jln raden saleh… dpn RS PGI…

    Alhamdulilah di sana ada albendazole 1 strip isi 6 cm Rp. 2.350… Sy beli 2 strip
    Di dlm kendaraan sy mikir mahalan ongkos parkirnya drpd obatnya…

    Makasih infonya pakpo ntar hasil pengobatanya ta update seperti biasanya…..
    Suwun yo pakpo…

  169. 169 cakmoki 21 Maret 2011 pukul 2:11 pm

    @ montok:
    Met siang,
    hahahaha … sy terpingkal membaca perjuangan penjenengan berburu Albendazole
    Moga obrolan kita dibaca oleh pihak berwenang agar obat esensial seperti Albendazole selalu tersedia di apotek.
    Moga segera sembuh…. ditunggu up date -nya
    Maturnuwun

  170. 170 majid 31 Maret 2011 pukul 10:08 pm

    malam dok! ponakan saya sepertinya terkena clm. uda tak kasih Albendazole 400mg selama 3 hari. Hari sabtu sampe senin .hari pertama(sabtu) minum obat sudah berkurang gatalnya. tetapi kenapa setelah 3 hari dari berhenti minum obat (hari kamis) kok gatal lagi dan masih merah ? Apa setelah minum obat selama 3 hari, cacingnya gak langsung Mati ? Apa bisa diulang lagi minum obatnya? berapa hari jaraknya dari hari terakhir minum obat ? dokter bilang 7-14 hari bisa sembuh. Itu ngitungnya darihari pertama minum obat atau setelah minum obat? trims dok infonya.

  171. 171 cakmoki 1 April 2011 pukul 5:39 pm

    @ majid:
    met sore,
    cacingnya akan mati dalam 7 -14 hari setelah minum obat.
    ngitungnya setelah 3 hari minum obat dong πŸ™‚
    kirim aja fotonya via email… sapa tahu bukan larva migrans
    Makasih

  172. 172 majid 1 April 2011 pukul 7:42 pm

    Met malam dok.maaf tanya lagi.apa setelah minum albendazole selama 3 hari pergerakan cacing akan berhenti total? klo saya amati pada hari ketiga setelah minum obat clm nya kok masih jalan ? maaf dok untuk fotonya belum ketemu anaknya. trims!!!

  173. 173 cakmoki 2 April 2011 pukul 9:27 am

    @ majid:
    sekali lagi, ngitungnya setelah 3 hari minum obat..
    minum obat 3 hari berturut-turut…tinggal namabh 3 hari setelah hari ketiga…. silahkan baca lagi jawaban saya sebelumnya
    Saya tunggu fotonya aja deh

  174. 174 majid 3 April 2011 pukul 8:41 am

    fotonya sudah saya kirim dok. mohon tanggapannya.trims

  175. 175 cakmoki 3 April 2011 pukul 7:30 pm

    @ majid:
    maaf, udah saya lihat …fotonya kekecilan. Setidaknya ukuran 800×600 pixel. Silahkan cek di email
    makasih

  176. 177 cakmoki 3 April 2011 pukul 10:54 pm

    @ wulan:
    yaaaaaaaaaa πŸ˜€

  177. 178 siwul 3 April 2011 pukul 11:06 pm

    salam dok,sakit ne ud mw 2 bulan,,tdnya kan pake obat dr dokter saya,,na pas obatnya dh abs qo ada lagi////aduhhh gatel bgt,,apalagi kalo dingin.. sy harus pake obat ap y dok?/ albendazole it bisa dibeli tanpa resep dokter gx?….belinya dmn?sy tinggal d pekalongan,,,kalo bisa,,jawb ke hp sy,,ne nomorny 085842782277,,,,trims

  178. 179 wulan 3 April 2011 pukul 11:10 pm

    April 3, 2011 pukul 11:06 pm

    salam dok,sakit ne ud mw 2 bulan,,tdnya kan pake obat dr dokter saya,,na pas obatnya dh abs qo ada lagi////aduhhh gatel bgt,,apalagi kalo dingin.. sy harus pake obat ap y dok?/ albendazole it bisa dibeli tanpa resep dokter gx?….belinya dmn?sy tinggal d pekalongan,,,kalo bisa,,jawb ke hp sy,,ne nomorny 085842782277,,,,trims

  179. 180 dyiach 3 April 2011 pukul 11:16 pm

    April 3, 2011 pukul 11:06 pm

    salam dok,sakit ne ud mw 2 bulan,,tdnya kan pake obat dr dokter saya,,na pas obatnya dh abs qo ada lagi////aduhhh gatel bgt,,apalagi kalo dingin.. sy harus pake obat ap y dok?/ albendazole it bisa dibeli tanpa resep dokter gx?….belinya dmn?sy tinggal d pekalongan,,,

  180. 181 cakmoki 3 April 2011 pukul 11:32 pm

    @ siwul, wulan, dll:
    Kalo bener cutaneous larva migrans, obatnya Albendazole dan dapat dibeli tanpa resep dokter … silahkan baca diskusi sebelumnya
    Namun, untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat oleh dokter secara langsung dengan menilai efloresensi (penampakan kelainan kulit), atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, jika berkenan mohon kirim foto gangguan kulit tersebut melalui email. Dengan begitu dapat diketahui penyakitnya dan dapat direkomendasikan obat yang tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com

    Terimakasih

  181. 182 wulan 4 April 2011 pukul 11:52 am

    salam ,,,,maaf tany lagi…u/ foto lum ad,,,berarti cek k dokter kulit dulu y dok??

  182. 183 Lisa 4 April 2011 pukul 3:52 pm

    Artikel dan diskusi yang sangat bermanfaat dok…(tak bc dari awal smpe habis) Saya sampe prihatin,geli dan ngakak sendiri bacanya..
    Prihatin ama pasien yg salah diagnosa.smpe mngeluarkan biaya jutaan,pdhl 5000 dah dpt obat+gorengan.. πŸ™‚
    thank u dok..
    Sangat bermanfaat..

  183. 184 cakmoki 4 April 2011 pukul 4:27 pm

    @ wulan:
    Bisa cek ke dokter umum dan bisa ke dokter kulit

    @ Lisa:
    Sami-sami mbak … πŸ˜€
    Lha saya baca lagi juga ngakak … hahaha

  184. 185 kris 4 April 2011 pukul 9:25 pm

    mohon pencerahannya, gan.

    anak saya yang berumur 4 tahun kena penyakit ini. hari ini sudah hari ke-3 dia minum albendazole. cacingnya (yang semula berkumpul di satu tempat di bawah paha) jadi menyebar kemana-mana.
    apakah itu bisa terjadi?
    pertanyaan ke dua, setiap kali habis minum yang manis-manis (teh manis), bagian yang bercacing itu menjadi sangat merah. apakah ini ada hubungannya? atau mendadak anak saya jadi alergi teh manis?

    terima kasih.

  185. 186 cakmoki 5 April 2011 pukul 1:31 pm

    @ kris:
    gini…pandangan orang awam tekait penyakit kulit seringkali salah karena emang gak bisa membedakan efluorosensi setiap penyakit kulit dan ciri-2 nya.
    Untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat oleh dokter secara langsung dengan menilai efloresensi (penampakan kelainan kulit), atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, supaya gak menebak-nebak dan supaya diskusinya efisien, jika berkenan mohon kirim foto gangguan kulit tersebut melalui email. Dengan begitu dapat diketahui penyakitnya dan dapat direkomendasikan obat yang tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Terimakasih

  186. 187 wulan 7 April 2011 pukul 9:53 am

    salam..ternyat susah jg nyari albendazole,gx smw jual it……tp untungny ne dh dpat,,,,n dah dkonsumsi 2 hari,,,,,alhsil positif,,,ud berkurang gatlny,,,,,warnany ud gx merah lagi…..tp lum tau ud sembuh total lum??thanx dok….tdny sy smp stess gx sembuh2,,,gmn gx stress jg,,,kt temenQ harus operasi it?..semprot beku ja…..wahhh banyak,,.trus ini jd membekas dok???…..na ngilangn bekasny gmn y??trims

  187. 188 kris 8 April 2011 pukul 1:30 am

    saya sudah kirim fotonya ke email.
    mohon pencerahannya.

    terima kasih banyak, dok.

  188. 189 cakmoki 8 April 2011 pukul 4:45 am

    @ wulan:
    ntar sembuhnya sekitar seminggu setelah minum obat.
    bekasnya akan hilang dengan sendrinya seiring dengan pemulihan kulit…weh, ga sabaran rupanya πŸ˜›
    Makasih

    @ kris:
    udah saya jawab, silahkan cek
    makasih

  189. 190 valdo nivio 12 April 2011 pukul 1:24 pm

    apakah amoxicilin dan albendazole diberikan bersamaan tidak ada efek sampingnya

  190. 191 cakmoki 12 April 2011 pukul 1:41 pm

    @ valdo nivio:
    ga ada

  191. 192 tedjo 12 April 2011 pukul 3:37 pm

    nyundul Cak….
    infonya sy suka, bagus sharingnya…
    kalo albendazole itu bisa untuk obat cacing lain nggak (kremi, tambang, dll)
    nuwun pencerahannya Cak..

  192. 193 cakmoki 13 April 2011 pukul 12:37 am

    @ tedjo:
    bisa
    maturnuwun

  193. 194 wulan 14 April 2011 pukul 10:06 am

    salam….lanjut ne dok,, bukany gx sabar…………mungkin aj ada obatny bwt ngilangn bekas perjalanan cacing kulit//…sy itu dulu pernah cacar air,,tapi bekasny lum ilang,,,,jd takut aj kalo ni jg gx ilang dok,,,,

  194. 195 cakmoki 14 April 2011 pukul 3:37 pm

    @ wulan:
    Maksudnya membekas menjadi keloid gitu ya ?
    coba kirim fot bekas tersebut via email… supaya sy bisa merekomendasikan langkah yang lebih tepat.
    Makasih

  195. 196 Titin 18 April 2011 pukul 12:28 pm

    Dok, anak sy jg terkena CLM trs kami bw ke astek & disemprot chlorethyl tp kok bekas semprotx spt kena api ya jd melepuh gitu, kenapa ya Dok? Sblmx jg dah sy ksh albendazol sesuai info dr dokter, tlg sgr dbls ya Dok, tQ

  196. 197 cakmoki 20 April 2011 pukul 4:41 am

    @ Titin:
    silahkan ditanyakan kepada dokter yg memberi chlorethyl soalnya saya gak lihat lansgung kulit yg melepuh tersebut. πŸ˜€
    Mestoinya cukup dengan albendazol kemudian ditunggu seminggu untuk penyembuhan.
    Makasih

  197. 198 Titin 20 April 2011 pukul 9:47 am

    ok, makasih Dok

  198. 199 cakmoki 20 April 2011 pukul 1:10 pm

    @ Titin:
    sama-sama
    kalo berkenan silahkan kirim foto kulit yg melepuh tersebut via email
    Tapi mungkin jawabnya agak terlambat soalnya sy lagi sibuk banget.

  199. 200 Tiara 6 Mei 2011 pukul 1:19 pm

    pada kulit di perut kanan bawah saya seperti itu. dan saya sudah ke dokter. kata dokternya saya memang terkena penyakit ini. dokter juga sudah memberi saya sebuah cream untuk dioleskan. lalu apa yang harus saya lakukan kalau tidak kunjung sembuh? apa kemungkinan terburuknya dan bahayanya?
    terima kasih.

  200. 201 cakmoki 6 Mei 2011 pukul 3:24 pm

    @ Tiara:
    Tuh, obat dan jawaban nya udah tertulis lengkap di artikel dan diskusi sebelumnya..
    obatnya: tablet albendazole atau helben 400 mg, diminum 1×1 selama 3 hari bertuurt-turut…kemudian ditunggu, pada umumnya sembuh dalam seminggu, kadang ga sampai seminggu udah sembuh.
    makasih

  201. 202 fikri 24 Mei 2011 pukul 8:43 pm

    malem cak ! sdh 2 bulan anak saya kena clm, tak minumkan albendazole 1×1 selama 3 hari tp cacingnya gak mati2, kemudian tak bw ke dokter kulit satu bulan yang lalu dan ktnya memang cacing ,lalu disemprot sampe melepuh tp gak sembuh2.gmn dok solusinya? Apa ada obat lain yg lebih manjur?kasihan uda 2 bulan cacingnya melenggak lenggok. Apa bisa diulang minum albendazolenya ?trims !!!!

  202. 203 cakmoki 25 Mei 2011 pukul 1:14 pm

    @ fikri:
    met siang,
    kalo bener CLm, dengan albendazole 1×1 selama 3 hari akan sembuh dalam 1-2 minggu.
    Gini aja,kalo berkenan, silahkan kirim fotonya via emal:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Ntar akan saya rekomendasikan obat sesuai penyakitnya setelah lihat fotonya.
    makasih

  203. 204 wulan 26 Mei 2011 pukul 9:22 am

    salam dok….mw tnya lagi….hehe,ud sebulan lebih qo bekasnya lum ilang jg y?/..trims bwt solusiny

  204. 205 cakmoki 26 Mei 2011 pukul 11:13 am

    @ wulan:
    Ntar setelah 3 bulan akan hilang secara bertahap …gak usah diliatain, lama-2 kan gak brasa, tahu-2 hilang πŸ˜€
    Kalo masih ada bekasnya setelah 3 bulan, barulah diperlukan obat untuk meminimalisir bekas tersebut.
    Trims

  205. 206 irul 28 Mei 2011 pukul 2:34 pm

    selamat siang dok…adik saya kena clm nih dok,saya mau tanya obat yang dokter sarankan di atas ( albendazole )tidak ada di daerah saya ( kab.nunukan kaltim ), saya minta tolong rekomendasi dari dokter supaya bisa mendapatkan obat tersebut di tempat terdekat dari daerah saya…

    oh ya dok…kalo bisa saya minta contact personnya

    Makasih ya dok..

  206. 207 cakmoki 28 Mei 2011 pukul 3:30 pm

    @ irul:
    Kalo ga ada albendazole, dapat membeli Helben , isinya albendazole..mungkin petugas apotek hanya tahu merk dagangnya saja… silahkan coba mencari lagi… coba juga ke puskesmas, biasanya di Puskesmas tersedia albendazole
    Maaf, saya gak tahu apotek-2 yg ada di Nunukan.
    makasih

  207. 208 irul 30 Mei 2011 pukul 10:22 pm

    ok, terima kasih atas sarannya dok…

    oh ya dok…saya juga pernah membaca tulisan di blog lain,katanya cacing itu bisa mati dengan sendirinya jika dibiarkan di dalam tubuh kita,karena suhu tubuh kita tidak sesuai dengan suhu lingkungan tempat tinggal cacing tersebut…apa itu benar dok dan apakah ada efek sampingnya jika dibiarkan begitu saja didalam tubuh kita?

  208. 209 irul 30 Mei 2011 pukul 10:24 pm

    ok, terima kasih atas sarannya dok…

    oh ya dok…saya juga pernah membaca tulisan di blog lain,katanya cacing itu bisa mati dengan sendirinya jika dibiarkan di dalam tubuh kita,karena suhu tubuh kita tidak sesuai dengan suhu lingkungan tempat tinggal cacing tersebut…apa itu benar dok dan apakah ada efek sampingnya jika dibiarkan begitu saja didalam tubuh kita?

    terima kasih atas jawabannya dok…:)


  1. 1 Sakit kencing nanah, diantar istri « cakmoki Blog Lacak balik pada 12 Februari 2007 pukul 2:17 am
  2. 2 Creeping Eruption « About this blog Lacak balik pada 8 Juni 2007 pukul 1:00 pm
  3. 3 About this blog Lacak balik pada 8 Juni 2007 pukul 1:11 pm
  4. 4 Cutaneous Larva migrans « Ngobrol Kesehatan Weblog Lacak balik pada 6 Agustus 2008 pukul 3:10 am
  5. 5 Sakit kencing nanah diantar istri « Ngobrol Kesehatan Weblog Lacak balik pada 6 Agustus 2008 pukul 3:29 am
  6. 6 Kumpulan Artikel Penyakit Kulit | forum.catatanku.in Lacak balik pada 1 Februari 2011 pukul 11:13 am

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.




Wong ndeso β„’

cakmoki

Wordpress Indonesia

Silahkan baca

DISCLAIMER

web tracker

9 Desember 2009

SEMENTARA TUTUP

Maaf, sementara Blog istirahat hingga ada pemberitahuan

Harap maklum


MARI HENTIKAN KORUPSI

No Korupsi

Internet Sehat

Translator

Warga Bicara

» Makasih PLN, listrik Samarinda dah membaik, moga gak byar-pet

» Waspada Demam Berdarah

» Jangan Gunduli Palaran

» Banjir...banjir. Kapan masalah ini teratasi ?

INGA INGA INGA

» Nyeri Urat or Tulang BUKAN berarti Penyakit Asam Urat.

» Sekali lagi: Pegal, Linu Tidak Identik dengan Penyakit Asam Urat

TEMANs

9racehime | A. Fatih Syuhud | Aditiawan Chandra | A.Tajib | Agung UD | aLe | alief | alle | almascatie | Amd | Anak Peri | Anak Sultan | Anang | Anang YP | Anas | Andalas | Anggara | Anjaz | Anti Pungli | Antobilang | Anung87 | Aribowo | Arif Kurniawan | Arul | Astikirna | awan965 | axireaxi | Bambang alias HR | BatakNews | Blog Pokoke? | Biho | CalonOrangTenar | Cay | Chandra | Chielicious | chiw imudz | cK-chika | Dalamhati | Deden Nugraha | deedhoet | deKing | Desti Utami | Didats | doeytea | dnial | Edy C | Eep | Elpalimbani | erander | Evi | Fa | Fa wp | Faiq | Fertobhades | Fetro | Fortynine | Freddy | Gadis | Gaussac | Gitablu | Grandiosa | GuhPraset | GuM | Helgeduelbek | Herdy | Indonesia Kita | Indra KH | ItikKecil | iway | Jejakpena | Jennie S. Bev | Joesath | Joko Taroeb | Julee | Juli | Juliach | Junthit | Jurig | Kakilangit | Kang Adhi | Kang Kombor | Kangguru | kawaichu | Kenji | Kenzt | kikie | koecing | Kumala | Kurtubi | Kw | Laras | liezmaya | Lilik Suryanto | Lily | Linker | Lintang | Lita | Lita wp | Luthfi | MaIDeN | Majalah Dewa Dewi | Manusiasuper | Master Li | Mathematicse | macanang | mbojo | Mei | Micokelana | Mr. Geddoe | Mufti | mybenjeng | My-za | Nayla Zahra | Nayz | Ndarualqaz | Neeya | Neo Forty-Nine | Neri | Ninoy | Nieke | Nomercy | n0vri | NuDe | Om Sulis | omaigat | Ooyi | Paijo | Panca | Pandu | Panduan WP | Papabonbon | Passya | Peyek | Pinkina | Pitik | Pralangga | Prayogo | Priyadi | Qee | Raja iblis | RenjanaBiru | rivafauziah | Rivermaya | Roffi | roisZ | Rujak | Sagung | Sahrudin | Saiful Adi | SaRa | Siu | Sofi | Sora9n | Suandana | Suluh | Susiloharjo | Telmark | Thamrin | tiesmin | Triesti | Tukang Sate | Venus | Wadehel | Wahyuansyah | Wandira | Wiku | WongMangli | Wulan | Yati | Yudhipras |

:: :: :: :: :: :: :: :: ::

Kesehatan

:: Ady Wirawan :: Agus Mutamakin :: Anis Fuad :: Anis Fuad wp :: Asri Tadda :: Astri Pramarini :: Astri Pramarini (awal) :: Astri Pramarini wp :: Blog Mahasiswa FKU 2003 :: Blog Rumah Kanker :: Dani Iswara :: Dani Iswara weblog :: Dokter arek cilik :: drAnak :: drarifianto :: Dwi wp :: Elyas :: Erik Tapan :: Evy HealhtySmile :: FK Unsri :: Gies :: Gies wp :: Ginna :: Grapz :: Hendar Sunandar :: HIV News :: Huda Thoriq :: IDI Samarinda :: imcw :: Imran Nito :: Iwan Handoko :: Jhonrido :: klikharry :: Kobal :: Laksmi Nawasasi :: Mashuri :: Mave Mina :: Mbah Dipo :: Mina :: My Blogspot :: Nur Martono :: PKM Palaran :: Rara :: Rizma Adlia :: Rudy Kwang :: SenyumSehat :: Sibermedik :: SimkesUGM :: SuperKecil :: Titah :: Tito :: Tonang Ardyanto :: Tukangkomentar :: Wi :: Vina Revi :: Vina Multiply :: Yusuf Alam R :: zulharman79 ::

:: :: :: :: :: :: :: :: :: :: ::

Institusi Kesehatan

:: Depkes RI :: WHO :: WHO Indonesia :: … nyusul

:: :: :: :: :: :: :: :: ::

Kolaborasi

:: Emedicine :: ICD 10 Wikipedia :: ICD 10 Wiki Indonesia :: OSWD :: OpenWebDesign :: Pakistan Times :: Rubab :: ntar ::

Kategori

BlogTour

Arsip

Komunitas Blog

blog-indonesia.com

PAGE RANK

Powered by  MyPagerank.Net

Add to Technorati Favorites

Health Blogs - Blog Top Sites

Health

Blogs Topsites - TOP.ORG

Health Blogs - Blog Rankings

Blog directory

TopOfBlogs

Top 10 Award

Feed Burner

cakmoki Blog

Bloggerian Top Hits

My BlogCatalog BlogRank

Site Meter

Since 30 Nov 07

PENGUNJUNG

  • 5.557.329 pengintip

Asal Usul

Pebruari 2011

free counters

Translate


%d blogger menyukai ini: