Doeloe, 28 Oktober 1928 … dalam cengkeraman penjajah, bangsa kita berani dan bertekad untuk bersatoe melaloei ikrar yang dikenal sebagai Soempah Pemoeda:
- Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
- Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
- Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
… dan Berhasil !!!
Kini … di saat sudah 62 tahun merdeka, beranikah kita berikrar satu kata:
TIDAK KORUPSI !!!
… jika berani dan sungguh-sungguh tanpa alasan mbulet, niscaya berhasil …
… so …
🙂 … 🙂 … 🙂
tapi pemuda sekarang kan punya satu ikrar lagi, pak.
Sumpah Pemuda Gaul :
Kami Bersumpah Berbahasa Pergaulan Satu, Bahasa Gaul.
SECARA kami emang gaul, gitu loh….
hehe, no offense…
saya setuju usulnya, pak. ikrar tidak korupsi harus ditanamkan kepada pemuda Indonesia mulai sekarang. biar pas tuanya nanti nggak suka korupsi.
kurang sumpah apalagi sih Cak??
4 thn kul SUMPAH KOASS?
tambah 2 thn SUMPAH DOKTER?
…”Gue Sumpahin Jadi dokter..he..hee..”
ato..”..Sumpah deh..Gue pingin banget jadi dokter!!!”
Kalo Sumpah Pemuda???
Ada yang Inget nggak??
ada yang kurang..
“..Sumpah ..Gue suka ama PEMUDI”…”Klo sama2 pemuda GAY dong??”
tentang KORUPSI..ya ajarin dari OSIS & BEM Cak!!
Rata2 banyak yang pinter MARK UP dana kegiatan..udah diajari turun temurun dari senior *sama2 pemuda*.
IDI Samarinda Dulu dan Sekarang
Saya lihat blog IDI Samarinda sekarang ini di warnet di Tehran. Bukan main kemajuan komunikasi. Namun saya ingin berbagi informasi tentang IDI Samarinda dulu yang jumlah anggotanya sedikit dan kegiatannya sederhana.
Anggota IDI samarinda tahun 1978 mungkin hanya sekitar 30 orang , itupun dibantu oleh teman dokter gigi dan farmasi yang bersedia menjadi anggota. Tidak banyak yang mau jadi ketua sehingga yang terus terusan jadi ketua adalah Dr Thamrin (alm) . Beliau punya kepedulian sosial dan ingin memnbangun komunitas dokter di Samarinda. Pemilihan ketua baru dilakukan sekitar 1978, kebetulan saya yang jadi ketua.
Program amat sederhana yaitu memperkuat tali kekeluargaan (kumpul kumpul, olahraga, nonton bersama) meningkatkan profesionalisme ( pembahasan kasus) , kesejahteraan anggota (pinjaman di bank dengan jaminan IDI). namun ada program yang masih menjadi ingatan saya yaitu kepedulian sosial pada anak anak transmigran di Lempake. Kami mengumpukan buku buku bacaan untuk anak transmigran serta bersama PKK mengadakan program makanan tambahan. Peran Dokter Giarto MPH dalam perencanaan program dan pelaksnaannya amat besar.
Waktu itu kehidupan dokter di Smarinda amat sederhana. Jumlah spesialis terbatas pak Rawindra(THT), Bedah, kebidanan , anak ,Mata dan kemudian saya ikut gabung Penyakit Dalam.Pak Rawindra punya pengalaman unik, baru mendarat di pelabuhan Samarinda dari Handil II dengan speed boat sudah ditunggu pasien di rumah sakit , kasus tersedak kacang.
Saya sendiri merasakan pengalaman menarik adalah keliling kabupaten dalam rangka rujukan karena di Prov kaltim waktu itu hanya ada seorang tenaga untuk spesialis.
Kegiatan lain adalah mendorong aktifnya Osis dan remaja Samarinda. Bersama dengan fihak kepolisisn IDI rajin mengadakan acara untuk remaja.
Dokter di samarinda waktu itu bukanlah kelompok yang kaya, yang kaya pedagang.Beli apa masih kredit. Pulang ke jakarta sudah merupakan kemewahan apalagi dengan isteri dan dua anak.
Kedekatan dengan masyarakat terasa jika saya (dan keluarga) makan di salah satu restoran di Samarainda. Hampir dipastikan tidak bayar karena sudah dibayari pasien (yang pada umumnya tak saya kenal atau ingat). Hari Minggu sering ke Sanga Sanga dengan speed. Semua anggota keluarga dibawa. isteri mengawasi anak anak bermain dan saya ronde di rumah sakit lapangan. Makan sepuasnya di rumah sakit lapangan. Anak saya Irfan (6 tahun ) dan mita (4 tahun ) terkagum kagum melihat mainan pesawat dengan remote control di sanga Sanga yang dimainkan oleh karyawan. Di speedboat mereka berperan sebagai pemain film Hawai Five O yang waktu itu merupakn film seri yang populer. Pulang dari ronde di sanga sanga tidak hanya naik speed gratis, makan enak dan nonton mainan baru namun juga dapat amplop yang cukup tebal. Mungkin keakraban dengan masyarakat, rasa hormat masyarakat pada dokter dan pengalaman rujukan ini yang memmotivasi mereka menjadi dokter. Sekarang Irfan telah lulus Urologi dan sedang di Groningen untuk memperdalam Urologi. Mita baru lulus psikiatri dan sedang siap siap dengan suaminya Dr Agus (bedah sayaraf) pindah ke Purwokerto.
Di meja makan anak anak sering menanyakan kenapa saya suka kerja sosial. Jawaban saya adalah karena saya merasa berhutang pada bangsa ini. Saya anak desa, dari keluarga miskin dapat menjadi dokter . Jadi saya merasa harus membayar hutang tersebut dengan bekerja keras dan peduli pada kelompok yang kurang beruntung.
Kemarin saya melihat Universitas di Teheran dan sempat berbincang dengan Prof Hoessien Nader Manes, prof pada Faculty of Basic Science. Saya tanya kenapa banyak remaja Iran memilih fakultas ini yang di Indonesia akan merupakan fakultas tidak layak jual. Jawabnya adalah masyarakat Iran belajar bukan untuk sekedar mencari uang tapi untuk pengemabangan diri dan kontribusi untuk negara.
Sekitar 10.000 mahasiswa Iran tinggal di asrama di Tehran , tidak dipungut biaya kuliah maupun asrama. Pemerintah Iran beranggapan pendidikan adalah investasi uatama yang akan menguntungkan bagi kemjaun masyarakat dan bangsa. Tidak boleh ada anak Iran yang punya kemampuan tak dapat kesempatan belajar. mahasiswa selain diajar juga mendapat pembinaan spiritual dan rasa kebangsaan. Tidak pernah ada perkelahian pelajar apalagi universitas. Mereka giat belajar untuk pengembangan dari dan bangsanya. Pulang dari universitas Modares kemarin timbul rasa khawatir saya tentang seleksi dan pembinaan mahaiswa d Indonesia. Mudah mudahan teman teman dari Unmul akan dapat kesempatan meninjau kehidupan kampus di Tehran.
Kita jangan sampai terjebak mendidik sarjana (baca dokter) yang hanya peduli pada dirinya dan kelaurganya saja. tak peduli pada kepentingan masyarakat dan bangsa.
Semoga kekahwatiran saya tidak akan menjadi kenyataan
Selamat HUT bagi teman teman IDI di Samarinda.
Tehran 28 Okt 2007
Samsuridjal Djauzi blog samsuridjal.wordpress.com
terkait bahasa (bhs lisan maupun tulisan):
Beranikah untuk tidak njiplak tulisan orang lain?
salam jumpa kembali & mohon maaf lahir batin,
adi.n
@ GuM,
hehehe, saya belum hapal bahasa Gaul, ajari dong 😉
hmmm, ya …jika negeri ini bisa meminimalisir korupsi, kita yakin Indonesia akan dapat menyusul negeri lain…Semoga
@ sibermedik,
cepetan jadi dokter … kita do’akan Semoga segera selesai, jangan molor ya … Pemudinya ditunda …hehehe, jangan deh, ntar malah lupa ama pemudi 😛
Walah, jadi di BEM juga udah korupsi dengan cara mark up?
Bleh !!! 😦
@ Samsuridjal,
Terharu ….
Sungguh, kami (khususnya saya) merasa bangga kepada dr. Samsuridjal, … membaca pengalaman berbakti kepada sesama … dan kami harus malu jika tidak dapat mengikuti jejak para senior dan pioner kami yang telah mengabdikan semuanya untuk bangsa dan negara …
Saya, masih betah jadi wong ndeso â„¢ dan tinggal di Palaran (sebelum Sanga-sanga) … dan insya allah akan tetap di sini bersama para tetangga.
Terimakasih pula atas informasi seputar IDI Samarinda, maaf dok, kami hanya punya data Ketua IDI Samarinda tahun 1981, nanti akan kami benahi…syukur jika dokter berkenan memberi info kepada kami, kapan pertama kali IDI Samarinda terbentuk.
Terimakasih pula atas supportnya, semoga harapan kita memajukan IDI, khususnya dalam pengabdiannya di tengah masyarakat dapat terwujud.Amin.
Tehran ….
Sungguh menarik, …informasi ini akan kami sampaikan kepada Dekan kami, dr. Emil Bachtiar Moerad Sp.P.
Selamat bertugas di Iran dok, semoga sukses selalu …
@ axireaxi,
wah lama gak jumpa 🙂
maaf lahir batin
Betul, Cak. Korupsi? Wadehel. 🙂
saya bersumpah:
TIDAK AKAN KORUPSI
KECUALI KEPEPET!Sumpah manula..udah ngga muda lagi jadi boleh korupsi! 😀
http://sibermedik.wordpress.com/2007/10/28/globesitymetabolic-syndromme-tunggu-sebentar-lagi/
Di klik aja..download aja..sebenernya masih banyak tapi walau belum sempat posting lagi *nyicil utang*
@ dr.Syamsuridjal
Salam buat pak presiden Ahmadinejad ya dok…kalo nggak salah beliau (ahmadinejad) juga nge-blog..bkn hoax lhow?
hehe para pemuda yg dulu bersumpah tahun 1928 kan sekarang sudah sangat sepuh cak (kalo belom wafat). kalo pemuda jaman sekarang beda lah… 😀
Cak CD interaktif dari saya dah bisa dibuka kan?trouble nggak?
@benbego
Hooo… puantes pembesar-pembesar negri kita banyak korupsinya udah bukan pemuda sih ya??
Kalo gitu gimana kalo yang jadi pembesar negri pemuda-pemudi yang sudah disumpah oleh Cak Moki Shishishi..
Eh sekarang aku dah jadi penghuni WP cak, blognya aku add link yah cak???
@ imcw,
hahaha…gotuhel 🙄
@ calon mantu,
calon mantuku dilarang korupsi walau kepepet 😉 =;
@ benbego,
semua sama, bayi, balita, kecil, remaja, dewasa, tua, manula …Gak boleh korupsi 🙂
@ sibermedik,
udah download … kalo mo posting nunggu spleteran ato ke Cafe yg ada fasilitas betah isin 😛
gak trouble koq, ntar tak pamerkan ya
@ fahmi!,
walah…trus gimana kalo kita (maksudnya mereka yg hobi korupsi) masih suka korupsi, hayo …
@ Mitarima,
yg udah tak sumpah gak boleh korupsi sampai tua … 😛
ok, udah tak simpan 🙂
Sumpah
nggak korupsi
nggak kkn
nggak pelit sama sesama
pasti deh cepet bangkitnya
tapi apa bisa ya 😕 sulit deh keliatannya 😦
@ anas,
harus bisa, dan insya allah bisa kalo kita mau 😉
…lebih baik sulit daripada gini terus…ya kan?
tanda tangannya di mana, Cak?
Pas pemuda gak korupsi….nunggu aja pas punya jabatan kan udah bukan pemuda lagi he…he…he
sumpah anti korupsi aja cak
🙂
*serius*
mungkin bukan cuma sumpah ut tidak korupsi. soale yg ngeri tuh kan korupsina bapak2, levelnya ratusan juta-milyar. kl yg muda2, berapa sih ???
mungkin disumpah : berani JUJUR.
termasuk utk tidak nyontek pas ujian, gak plagiat pas skripsi, gak boong sm calon mertua pas nglamar anaknya, jd diri sendiri pas PDKT dg pujaan….
gimana cak ??^^
kecil nyontek, gede boong, tua korupsi…..
naudzubillah
wakakaka..ngakak baca komennya pak dokter cilik, iya ya..kalau jadi pemuda demo sana sini kalau ada yang korupsi(bikin macet), tapi bgt jadi om-om perut buncit langsung deh lupa ma koar-koarnya jaman jadi pemuda =(
hai cak..,
udah pernah dengar SUMPAH RAKYAT belum??
kami rakyat indonesia, bersumpah:
1. bertanah air yang satu, tanah air tanpa penindasan
2. berbangsa yang satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
3. berbahasa yang satu, bahasa kebenaran
ini sumpah yang dikumandangkan mahasiswa/i 98. yang rasanya sampe saat ini masih jauh dari angan2.
“lebih baik mati dengan kaki lurus, ketimbang hidup dengan kaki tertekuk”
salam,
gerda silalahi
@ suandana,
di sini … ada doorprize-nya koq
@ dokterearekcilik,
jadi inget sebagian anggota dewan dan para pejabat yg “nggeragas mode on” ketika udah duduk di kursi empuk ..hahaha…tosss
@ almascatie,
ya, sumpah anti korupsi dan kawan-kawannya 🙄
@ restlessangel,
*serius juga*
sama aja, walau muda dilarang korupsi, ntar kebiasaan ..hehehe
setujuh Bosss !!! 😀
@ mei,
hahaha, ngakak juga … koq ya cocok
pertama.. fotonya keren abiz
about sumpah pemuda… say no to “korupsi” setuju banget.. memulainya… setia pada pembukuan satu buku… tidak banyak buku… itu saja dulu… kira2 berani ga ya..
@ Yusuf Solo,
banyak buku artinya ada buku bayangan untuk colak-colek uang, hehehe.
Harus dan insya Allah bisa, syarat dan rukun-nya cuman 2.
1. Niat
2. Tidak korupsi
hahaha 🙂
Berani……..
kalo korupsi gue sumpahin sengsara tujuh turunan hehehhehe
@ infomedika,
Siiip, … Tosss
@ kangguru,
tambah bonus 2 menjadi 9 turunan, hehehe
Walahh… Cak, kalo semua pemuda sekarang ini berani bersumpah begitu, aman pikiran awak ini utk 50 tahun ke depan
Paling bisa sekarang sumpah-serapahi yang korupsi aja dulu 😆
masalahnya siapa yang berani sumpah serem gitu cak?
(saya aja mikir-mikir 😛 )
lha wong sumpah yang sudah dikumandangkan dengan bangga itu aja (3 butir) kadang-kadang masih dilanggar 😛
Orang-orang yang korup tuh gantung mati aja!
Jangan kan di ibu kota, di derah-daerah saja yang kurup itu banyak! Tapi, mestinya juga, yang namanya janji mesti ditepatin. Walaupun berat…. Tapi. manusia sejati adalah yang konsekuen dengan janjinya. Tolong ya buat yang suka ngambil uang ke kantong tanpa hak sendiri, jadilah orang yang menghargai kalimat-kalimat Allah SWT!
@ alex,
betul … bahkan aman untuk jangka lama
@ mardun,
kita-kita dong 😛
@ Aurin Jannah,
Setujuh …
Masa berat sih … kan cuman gak korupsi doang ..hehehe
Huahaha
Saya menentang korupsi…
Kalo kolusi liat-liat dulu sih 🙂
@ Adrins,
setuju tentang korupsi dan tidak korupsi, …toss dulu dong
Kalo baca blog cakmoki nya lagi jam kerja trus pake internet kantor.. bukan korupsi kan ya cak ?
Kalo termasuk korupsi … aku tidak mau bersumpah … biariiinn..korupsi aja ! 😦
@ Shinta,
sekarang ini fasilitas internet di kantor adalah bagian dari keperluan rumah tangga kantor yang sudah dianggarkan untuk kepentingan komunikasi, so pemakaiannya menurut saya, sah 🙂
Gak termasuk korupsi … hehehe
yang saya taunya pak, selama generasi yang ada diatas kita masih korupsi. saya yakin pemuda kita selanjutnya pasti ikut korupsi juga…
tapi saya berharap tidak terjadi pada saya..
🙂
@ julianus:
lha ??? korupsi koq diikutin ? 😀
kita tidak cukup berharap, tapi harus bener-2 tidak korupsi dan tidak akan korupsi 😀