Suatu ketika mungkin kita pernah mendengar seseorang menceritakan perihal penyakitnya disertai mimik cemas, “ penyakitku udah akut nih “. Di saat lain, seseorang dengan raut khawatir berkata, ” ahhh, penyakitku kronis banget “.
Dua kata, akut dan kronis, tak jarang diungkapkan dengan wajah-wajah kuyu seolah menggambarkan betapa berat penyakit yang dideritanya.
Trus, sebenernya gimana sih ?
Di bidang medis, kedua kata tersebut digunakan (secara umum) untuk merujuk pada waktu (durasi) suatu gangguan atau penyakit.
PENGERTIAN
Akut. Adalah suatu gangguan atau penyakit yang timbulnya (onset) cepat, atau berlangsung dalam waktu pendek (tidak lama), dalam kurun waktu jam, hari hingga minggu.
Pada kondisi tertentu, akut dapat diartikan penyakit yang berat dan memerlukan penanganan secara cepat (emergency), atau penyakit yang bersifat life safing saving, misalnya: akut abdomen, infark miokard akut, apendiksitis akut, dan lain-lain.
Kronis. Artinya gangguan atau penyakit yang berlangsung lama (berbilang bulan atau tahun) atau dikenal sebagai penyakit menahun. Misalnya: hipertensi, diabetes melitus, kusta, psoriasis, dan lain-lain.
Kita mengenal istilah lain terkait akut dan kronis, yakni sub-akut dan eksaserbasi akut. Yang dimaksud sub-akut adalah penyakit-penyakit yang berlangsung agak lama (lebih lama dari akut tapi bukan termasuk kronis), sedangkan eksaserbasi akut adalah penyakit kronis yang karena berbagai sebab, menjadi akut.
PENGGUNAAN ISTILAH AKUT DAN KRONIS
Dalam praktek sehari-hari, seorang dokter tidak selalu mencantumkan embel-embel akut ataupun kronis dalam mendiagnosa penyakit, kecuali pada keadaan tertentu yang bersifat khusus atau untuk membedakan bahwa suatu penyakit memiliki 2 (dua) bentuk, yakni bentuk akut dan kronis.
Sebagai contoh, adakalanya kita mendengar istilah Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis. Pada Tonsilitis akut, infeksi tonsil (infeksi amandel) dimulai dalam beberapa hari dan setelah diobati, diharapkan sembuh (mengempes) dalam tempo sekitar 5-10 hari. Sedangkan pada Tonsilitis kronis, infeksi tonsil (infeksi amandel) merupakan kelanjutan dari infeksi akut dan berulang.
Pada penyakit yang berlangsung singkat seperti Campak (morbili, gabak, kerumut), tidak dicantumkan embel-embel akut karena penyakit ini bersifat akut dan tidak ada bentuk kronis. Demikian pula misalnya penyakit hipertensi, tanpa embel-embel kronis karena emang bersifat kronis dan tidak ada hipertensi akut.
Semoga bermanfaat
:: :: :: posting menggunakan WLW :: :: ::
Pertamax nih….Salam kenal Dok, minta ijin saya link ya Dok. Btw, memang benar Dok, di masyarakat awam, istilah2 tersebut sering salah penggunaannya. Moga2 bisa menjadi pencerahan….
Penyakit kronis seringkali dianggap remeh dan tidak membahayakan oleh masyarakat ya dok
Kalo penyakit “Males Akut” antisipasinya apa ya?….Fuzing nih.. 🙂
Jadi ga salah kalo bilang “saya horny akut komplikasi dengan kangen yang kronis”.
Trus obatnya secara medis apa ya 😀
ada ga ya dok… penyakit lapar yang udah kronis??
*lagi sibuk cari makanan*
Baru tahu nih! Tks!
aq laper kronis ni, gak pernah sembuh-sembuh cak…. tiap hari kumat terus…
Tambahan:
Koas Patologis Akut = Koas yang suka menghilang saat jaga tapi nggak sering.
Koas Patologis Kronis = Koas yang sering menghilang saat jaga karena sudah biasa saat fase akut ndak ketahuan residen & staf.
He..he..he…
mampir balik dong cak..
Hehe, jadi ingat saya juga pernah nulis soal ini dok, tapi secara semena-mena
Kalau untuk pemakaian di luar konteks medis, akut dan kronis pun sebenarnya tidak bisa saling menggantikan. Walau kenyataanya…
@ osteoporosis:
iya, apalagi di tempat kami, pingiran Samarinda, banyak istilah untuk menyebutkan nama penyakit.
Mungkin kita bisa meluruskannya sedikit demi sedikit.
@ Yudhi Gejali:
Mungkin karena jarang menimbulkan keluhan ya Mas. Ato bisa jadi karena takut *takut biayanya muahalll* ke dokter trus dibiarkan sekalian..
@ Myrza:
Lagi PMS kali, hihihi…maaf guyon 😉
Jawaban serius, kalo lagi “males akut” karena pekerjaan, obat paling mujarab: (a) jalan-jalan, (b) shopping, (c) ngrumpi, (d) tilpon si dia (e) betul semua
@ Guh:
huahaha, ada-ada aza… gitu ya?
Obat secara medis: Lampiaskan syrup, 3×2 sendok takar, disimpan (tutup rapat di tempat yg sejuk, tidak boleh kena sinar matahari*, dan diulang ketika keluhan muncul lagi, begitu seterusnya … 😀
@ woro:
ada, lha itu contohnya .. hehehe
@ juliach:
sama-sama mbak 🙂
@ ridhaniar:
sama dong 😀 kan kita masih masa pertumbuhan 😛 … makan-makan, yuk
@ sibermedik:
Hehehe .. berarti punya jurus menghilang dengan komplikasi menganiaya temennya.. hehehe
yo, mengko tak ampiri nang bagian bedah
@ Amed:
Tenang, saya juga nulisnya semena-mena 😀
contohnya “ehm” gitu ya … 😉
baru ngelongok lagi di blognya kakek..
oh itu toh bedanya akut sm kronis..
akut sm ular aku…
hehehe.. beda ya *itu takut*
Kalo jatuh cinta itu akut apa kronis Cak?
@ ManusiaSuper:
akut dan berlanjut menjadi kronis 😀 … kalo jatuh cinta lagi, komplikasi tuh *blethak*
@ keishka:
walah, sama ular aja
takut…kalo saya gemuk kronis … (….nangis bombay…)
@ nararya:
walah, paling cuman 50 kg … hehehe
Gak papa, mbak…yang penting enjoy dan sehat
5o kilo itu dulu pas masi gadis. setelah menyusui, saya langsung menjadi pemakan segala apa yang bisa dimakan. sekarang sedang berusaha menjadi gadis lagi dengan mencoba menurunkan berat badan 😉
@ nararya:
ehm…ehm … moga sukses menjadi seperti gadis lagi ya 😉
Mo feedback, Cak Dok.
Di bagian definisi penyakit akut, yang dimaksud dengan life safing (saving?) mungkin life threatening ya?
Maaf kalau sok tau.
Makasi, Cak Dok. Sekarang saya tahu bedanya akut dan kronis. Saya bisa menatap masa depan dengan lebih pede.
@ Donnie Yodha:
Bener, maksudnya life saving yg sama artinya dengan life threatening.
Kesalahan di atas udah saya perbaiki.
Makasih koreksinya ya… 🙂
selamat siang cak, mau tanya tentang kelenjar thyroid dong, bagaimana ciri2 orang yang kelenjar thyroidnya membesar selain pembesaran di leher apa saja tanda klinis yang lain,dan juga apa saja faktor pencetus terjadinya pembesaran kel.thyroid? saya tunggu reply nya ya, terjadinya bisa akut atau kronis? maturnuwun ya cak..
@ yeni:
Dengan klinis (stadium 1-4) dan pemeriksaan Lab T3 dan T4.
Terjadinya bersifat kronis, hanya saja biasanya seseorang mengetahuinya saat teraba atau nampak membesar.
Maturnuwun 🙂
Nice info. Dah pernah denger c waktu SMA dulu.. Tapi tulisan ini bisa mengingatkan agar gak salah pake istilah..
@ Millati:
makasih kunjungannya 🙂
Masyarakat awam terkadang tidak bisa membedakan yang mana penyakit akut/peny.kronis,,,dan sering kali penyakit itu di anggap sebagai penyakit biasa,,,cara kita merubah pola fikir mereka bagaimana ya dok????tentunya cara yang lebih efektif gtu…coz masy.awam biasanya banyak ngeyelnya…..+ yang di maksud life seving itu apa sich?
@ yunioktober:
Memang benar, karena itulah tugas para pelaku kesehatan untuk selalu memberikan informasi secara berkesinambungan melalui berbagai media.
Menurut saya, promosi kesehatan yang paling efektif salah satunya melalui di media audiovisual (TV) secara terus menerus, mengingat sebagian warga kita sudah dapat menikmati tayangan TV. Layaknya iklan, tayangan informasi kesehatan yang menarik akan mudah diingat oleh pemirsa. Biayanya relatif besar, namun masih lebih kecil dibanding ongkos penyuluhan konvensional.
Life saving maksudnya adalah upaya menyelamatkan jiwa. Istilah ini biasa dipakai pada kasus-kasus yang bersifat gawat darurat.
Trims
cak mau tanya tapi bingung di mana akhirnya search tyroid dan ketemu deh di sini kalau salah kamar pindahin ya cak..
ini titipan dari sepupuku (wanita) sekitar 6 bulan lalu gigi geraham belakangnya tumbuh tidak sempurna. detailnya aku nga begitu jelas cak tapi 2 bulan lalu kakak saya pergi ke dokter dan atas advis dari dokter disarankan untuk dicabut saja.
karena keempat-empatnya disarankan cabut saudara saya tanya ada efek sampingnya nga kalau langsung sekaligus. Menurut dokternya tidak masalah.
Akhirnya ke-empat gigi dicabut bersamaan. Eh ternyata setelah cabut gigi tak berapa lama kakak saya mengalami gangguan pembengkakan kelenjar tyroid di leher efeknya nyeri, pusing berat (kadang migrain) dan mata kanan yang nyeri sekali seperti ditarik keluar, pupil mata membesar hingga pandangan kabur.
pertanyaannya:
1. Apakah memang ada hubungannya antara pembengkakan tyroid dan cabut gigi itu cak?
2. Bagaimana threatment untuk menyembuhkannya harus ke dokter apa cak?
@ zeinitza:
1. Tidak ada hubungannya. Pembesaran kelenjar thyroid pada umumnya berlangsung lama, tidak terjadi secara tiba-tiba.
2. Pengobatan pembesaran kelenjar thyroid setidaknya ke 2 dokter spesialis, yakni spesialis penyakit dalam dan spesialis bedah. Dokter sp penyakit dalam ngurusi hormonalnya, sedangkan dokter bedah untuk menentukan apakah pembesaran thyroid tersebut memerlukan tindakan pembedahan atau enggak.
wah makasih cak jawaban langsung saya transfer ke kakak sepupuku cak.
sambil nitip satu pertanyaan lagi cak. Maaf cak nanya-nanya melulu abis banyak anggota keluarga yang penyakitan sih hiks…
kakakku perempuan (lagi) 1 bulan lalu mengeluh sakit pinggang saat duduk cak. kemudian panas saat berkemih. Setelah ke dokter di diagnosa infeksi saluran kencing terus dikasih obat yang salah satunya antibiotik. ternyata karena kakakku ada penyakit lambung dan lambungnya langsung melilit makan antibiotik itu.
Akhirnya obat tidak dihabiskan. kemudian didiamkan saja gejalanya hilang. Eh tau-tau sekitar 2 minggu ini gejala muncul lagi. Sakitnya bahkan sampai ke punggung dan pinggang. karena takut kemarin tes urine hasilnya gini:
PH: 8
Blood Positif 2+ (Ca.25 Ery/Ul)
Eritrosit 8-10
Creatinin 1.1
bisa dijelasin cak hasil testnya.
maap cak ngerepotin….
bagusnya konsultasi ke dokter apa ya cak? apa dokter penyakit dalam?
@ zeinitza:
Kalo ada keluhan lambung setelah minum antibiotika, sebenernya bisa minta ganti ke dokternya sehingga diberi antibiotik yg tidak terlalu menimbulkan iritasi lambung. 🙂
Hasil Test menunjukkan bahwa ada iritasi saluran kencing, yg ditandai dengan blood positif 2 dan eritrosit (sel darah merah) 8-10 (normalnya 0-1.
Fungsi ginjal Normal, ditandai dengan creatinin 1,1.
Menurut saya cukup dengan antibiotika yg ringan misalnya Amoksisilin 500 mg, diminum 3×1 sesudah makan selama 5-10 hari, atau Urotractin, diminum 2×1 sesudah makan selama 5-10 hari. Sedangkan untuk meredakan rasa gak nyaman saat pipis, dapat menggunakan Buscopan Plus, diminum 3×1 hingga gak panas lagi saat pipis.
ISK dianjurkan minum minimal 2,5 liter perhari dan tidak menahan pipis.
Selengkapnya tentang ISK, silahkan baca artikel di blog ini pada link berikut:
Trims
ow okeh.. okeh siap cak! makasih atas balasannya kakak saya udah parno aja takut kena penyakit ginjal. Ini dia ku suruh balik lagi ke dokternya dan minta antibiotik yang nga mengiritasi lambung.
moga-moga cepetan baik. Makasih info lengkapnya saya save yah ^_^
sangat bermanfaat…..
@ zeinitza:
Moga kakanda segera sembuh… Makasih telah berbagi
@ alik:
Terimakasih supportnya
makanya sebelum makan dan minum cuci tangan dulu ok?
@ Anadeto A.Guterres:
🙂
yup….banyak yg salah kaprah dengan 2 kata tersebut.
nih q jg lg dpet tgas untuk membedakannya….
q bca lbih lgkap msalah ini,,,y alhmdllah sedikit dpet p’cerahan..
@ momodhany:
Maksih…
Moga tugasnya segera selesai 🙂