Sekilas Psoriasis

Kode ICD.10: L40 : Psoriasis

Psoriasis Psoriasis adalah penyakit kulit menahun (kronis) dan kambuhan (residif) yang ditandai dengan bercak kemerahan, berbatas tegas, ditutupi semacam sisik (skuama kasar dan berlapis) berwarna putih bening, disertai fenomena bercak lilin (Karsvlek phenomena).

Walau tidak berbahaya dan tidak menular, Psoriasis membuat penderitanya merasa risih (kadang gak pede) karena alasan kosmetik.

PENYEBARAN PENYAKIT

Psoriasis dapat dijumpai di seluruh belahan dunia dengan angka kesakitan (insidens rate) yang berbeda. Pada orang kulit putih lebih tinggi dibanding kulit berwarna. Sedangkan dari segi umur, Psoriasis dapat mengenai semua usia, namun biasanya lebih kerap dijumpai pada dewasa.

APA PENYEBABNYA ?

Penyebab Psoriasis hingga kini belum diketahui secara pasti. Diduga beberapa faktor sebagai pencetus timbulnya Psoriasis, antara lain:

  1. Faktor herediter (genetik). Disebutkan bahwa seseorang beresiko menderita Psoriasis sekitar 34-39% jika salah satu orang tuanya menderita Psoriasis, dan sekitar 12% jika kedua orang tuanya tidak menderita Psoriasis.
  2. Faktor psikis. Sebagian penderita diduga mengalami Psoriasis karena dipicu oleh faktor psikis. Sedangkan stress, gelisah, cemas dan gangguan emosi lainnya berperan menimbulkan kekambuhan. Padahal penderita Psoriasis pada umumnya stress lantaran gemas melihat bercak di kulitnya tak kunjung hilang….*wihhh, lingkaran setan*
  3. Faktor infeksi fokal. Beberapa infeksi menahun (kronis) diduga berperan pada timbulnya Psoriasis.
  4. Penyakit metabolik (misalnya diabetus melitus laten).
  5. Faktor cuaca. Pada beberapa penderita mempunyai kecenderungan membaik saat musim panas dan kambuh pada musim hujan.

Silang pendapat seputar faktor-faktor pemicu timbulnya Psoriasis masih berlangsung. Karenanya tak perlu heran jika kita mendengar berbagai perbedaan terkait pencetus Psoriasis.

BAGAIMANA MENGENALI TANDA PSORIASIS ?

Pada tahap permulaan, mirip dengan penyakit-penyakit kulit eritro papulo skuamus dermatosa (penyakit kulit yang memberikan gambaran bercak merah bersisik). Namun gambaran klinis akan makin jelas seiring dengan waktu lantaran penyakit ini bersifat menahun (kronis).

Gejala-gejala Psoriasis adalah sebagai berikut:

  • Awalnya, psoriasis ditandai dengan bercak merah, kadang gatal, berbatas jelas yang tiba-tiba muncul di kulit, terutama di siku, lutut, daerah tulang ekor (sakrum), kepala dan daerah genital. Di permukaan bercak terdapat sisik (skuama) berwarna putih mirip mika atau putih keperakan, kering, berlapis, kasar dan transparan.
  • Selanjutnya, bercak merah membesar, dan beberapa berak bergabung membentuk bercak yang lebih lebar.
  • Bercak pada umumnya berbentuk bulat atau oval, berukuran satu hingga beberapa sentimeter dan menetap dalam waktu yang lama.
  • Selain di kulit, psoriasis dapat mengenai kuku dan sendi (jarang).

Berdasarkan bentuk klinis, psoriasis dibedakan menjadi beberapa macam, yakni: psoriasis vulgaris, psoriasis pustulosa, psoriasis artritis, psoriasis gutata, psoriasis inversa, psoriasis eritroderma.

PENGOBATAN

Mengingat bahwa hingga kini belum dapat diberikan pengobatan kausal (menghilangkan penyebabnya), maka pengobatan yang dilakukan adalah upaya untuk meminimalisir keluhan, yakni:

a) Menekan atau menghilangkan faktor pencetus (stress, infeksi fokal, menghindari gesekan mekanik, dll).

b) Mengobati bercak-bercak psoriasis.

  • Pengobatan topikal (obat luar: salep, krim, pasta, larutan) merupakan pilihan utama untuk pengobatan psoriasis. Obat-obat yang lazim digunakan, antara lain: Kortikosteroid (misalnya: triamsinolon asetonid, fluosinolon asetonid, betamethason valerat, betamethason benzoat), Ter (misalnya, LCD 2-5%), antralin 0,1-0,8%, Kalsipotriol, dll. Selain itu, pada beberapa penderita tertentu dilakukan pengobatan penyinaran dengan ultraviolet.
  • Pengobatan sistemik (obat minum, suntikan). Cara ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan karena adanya kemungkinan efek samping yang ditimbulkannya pada pemakaian jangka panjang. Obat-obat yang biasa digunakan diantaranya: kortikosteroid, metotreksat (MTX), retinoid, siklosporin.
  • Pengobatan kombinasi. Cara ini meliputi: kombinasi psoralen dengan penyinaran ultraviolet (PUVA), kombinasi obat topikal dan sistemik.

Perlu dipahami bahwa pengobatan yang benar-benar memberikan kepuasan kepada pasien belum dapat diberikan karena penyebab pasti psoriasis belum diketahui. Namun, psoriasis dapat dikendalikan agar tidak mudah kambuh dengan cara menghindari faktor-faktor pencetusnya.

Semoga bermanfaat.

Bacaan:

  • Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin, SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK. Unair/RSU Dr. Soetomo, cetakan IV, 2008.
  • Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, edisi IV, 2005.
  • Marwali Harahap, Prof. Dr, Ilmu Penyakit Kulit, cetakan I, 2000.
  • Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, RSU Dr. Soetomo, 2005.

 

:: :: :: posting menggunakan WLW :: :: ::

 

63 Tanggapan to “Sekilas Psoriasis”


  1. 1 woro 19 Desember 2008 pukul 10:44 am

    saya izin ngelink blog pak dokter yaa….

  2. 2 woro 19 Desember 2008 pukul 10:48 am

    pak dokter… blognya aku link ya…

  3. 3 cakmoki 20 Desember 2008 pukul 1:25 pm

    @ woro:
    Monggo, silahkan 🙂

  4. 4 Nika 20 Desember 2008 pukul 8:52 pm

    *bisik bisik*
    Pakde di punggungku itu ada bagian yg gatel. Aku gak tau penyakit apaan. Tp kulit yg gatal itu kadang terasa spt tak trlalu sensitif lg (kebas apa ya namanya?). Tp selama ini tdk trlalu mgganggu sih dan nampaknya tdk nyebar jg. Kira2 apa ya De?

  5. 5 cakmoki 21 Desember 2008 pukul 2:33 am

    @ Nika:
    *bisik bisik* … maaf, sy juga gak tahu, lha wong cuman dibilang gatel… kalo gak ngganggu dan gak melebar, ga papa kalee … ntar kalo mulai ngeganggu, perlu diobati, tapi harus tahu bentuknya … *gak tega mo nganjurkan kirim foto tempat yg gatel* 😛

  6. 6 thevemo&trade 23 Desember 2008 pukul 4:45 pm

    berbahaya , nular dan bisa sembuh dak om dokter

  7. 7 cakmoki 23 Desember 2008 pukul 7:54 pm

    @ thevemo&trade:
    Psoriasis tidak berbahaya, tidak menular, dan bisa sembuh dikendalikan agar tidak mudah kambuh 🙂

  8. 8 osteoporosis 24 Desember 2008 pukul 2:37 am

    Salam kenal lagi Cak Moki, Mugi2 mboten bosen nggih…Pas banget, saya juga baru posting psoriasis di blog saya di sini : http://brazosportinfo.com/psoriasis/about-psoriasis.html
    siapa tau bisa saling menambah khazanah ilmu ya Cak…Suwun.

  9. 9 cakmoki 24 Desember 2008 pukul 8:56 pm

    @ osteoporosis:
    Nggih … salam kenal lagi 🙂
    wahhhh, siip deh … sy udah baca, bahasa inggeris. Salut nih, atas share-nya … maturnuwun

  10. 10 sibermedik 26 Desember 2008 pukul 7:39 pm

    saya baru tahu kalau pakai MTX,padahal kan korelasinya banyak dengan stres?protokol MTX kan biasanya untuk kemoterapi kanker coz sifatnya memang sitostatik (efek samping lebih banyak juga).

    btw,cak moki kayaknya bakat jadi spesialis kulit kelamin ya cak? bukan spesialis kulitnya kelamin aja lho?he..he..

  11. 11 cakmoki 27 Desember 2008 pukul 2:09 pm

    @ sibermedik:
    MTX digunakan juga sebagai imunosupresi pada penyakit autoimun tertentu (termasuk psoriasis) melalui inhibisi pada enzim dihidrofolat reduktase.
    Bahkan digunakan juga pada artritis rematoid yg aktif dan berat dan refrakter terhadap obat lain, dengan dosis rendah (7,5 mg sekali seminggu)

    btw, enake ngurusi kulitnya kelamin kali ya … hehehe.
    Sekarang ada milis tempat lesehan temen-2, jadinya agak berani nulis-2 kulit soale ada yang dikonsuli 😀

  12. 12 sibermedik 28 Desember 2008 pukul 7:16 pm

    oh jadi manfaatin efek imunosupresi nya toh..

    jadi inget koas2 nguntal diazepam kalau nggak bisa tidur..*jangan ditiru*

  13. 13 cakmoki 28 Desember 2008 pukul 7:47 pm

    @ sibermedik:
    iyo… ntar kalo masuk kulitnya kelamin bisa ketemu pasien psoriasis.
    Wih, 10 mg sekalian biar bangunnya mbrangkang 😀

  14. 14 ayahrafi 2 Januari 2009 pukul 12:57 am

    wukakakakkaa…
    Hari gini masih maen diazepam..?
    Dulu waktu saya co-ass, kepala perawat UGD suka marah2..katanya diazepamnya suka ilang..dan usut punya usut dicurigai siswa perawat jaga malam yang suka ngambili..hi..hi..wah tapi itu rumor jaman kuda..
    btw, kalau psoriasis itu seingat saya belum bisa disembuhkan laiknya penyakit lain..yang bisa kita lakukan adalah membuat remisi..nah, caranya macem2 seperti yang cak moki uraikan. Kalau sepengalaman saya, mencegah atau mengurangi stress adalah yang paling penting dan paling manjur..juga ada literatur yang mengatakan pengaturan makan dengan menghindari makanan2 tertentu [misal dairy] juga bisa mempertahankan remisi. Ada buku judulnya “Psoriasis can be cured” yang cukup populer..bisa di googling aja..Nah buku itu sebenarnya cukup menipu judulnya karena kata “Cured” nya diasumsikan sebagai sembuh padahal setelah diklarifikasi maksudnya adalah remisi. Tapi buku ini cukup bagus dan di rekomen deh..
    Di Indonesia ada yayasan KPPI pimpinan Ibu Hellen kalau saya tidak salah. kalau anda kena psoriasis mau ikut gabung, tinggal search di Yahoogroups masukan keyword: KPPI

    Salam,

  15. 15 cakmoki 3 Januari 2009 pukul 12:58 am

    @ ayahrafi:
    Saya sependapat, pasien psoriasis di sini juga jarang remisif dengan mengendalikan stress, bahkan ada mhswi yang udah 2 tahun gak kambuh dan dia menganggap bahwa psoriasisnya sembuh, maklum bahasa pasien, kita perlu support yg beginian.
    Sebenernya posting ini agak terlambat. Beberapa bln yg lalu seseorang request posting ttg psoriasis setelah kami diskusi panjang via email dan sama-2 mengunjungi komunitas psoriasis Indonesia.

    Tentang “sembuh”, kadang kita menggunakan kata tersebut sebagai support yang bersifat individual mengingat bahasa pasien tidak berlandaskan etiologi tapi keluhan. Di internal kita, tentu beda.
    Trims support dan koreksinya 🙂

  16. 16 pushw2kplay 23 Januari 2009 pukul 2:43 pm

    uff..penyakit kulit…hanya satu kata: kortikosteroid!! karena keangkerannya, aq biarin aja dermatitis menularis, eh, nummularisku menggerogotiku…bola-bali neng SpKK gak mari2 rek..mesisan…

  17. 17 cakmoki 23 Januari 2009 pukul 4:30 pm

    @ pushw2kplay:
    🙂

  18. 18 Mia 29 Januari 2009 pukul 11:10 am

    Pak bagaimana menghilangkan atau menyembuhkan psoriasis??

    karena kasihan saya melihat temen saya..dan obat psocare ada dimana yach??

    Terima kasih

  19. 19 cakmoki 29 Januari 2009 pukul 11:22 pm

    @ Mia:
    Psoriasis dapat dikendalikan dengan meminimalisir faktor pencetusnya (terutama stress) dan obat-obat yang diberikan dokter.
    Sebaiknya tidak mengobati sendiri, tapi menggunakan obat yang diberikan dokter yang meriksa.
    Terimakasih

  20. 20 mutia 7 Februari 2009 pukul 12:07 am

    pak dokter salam kenal,baru lihat ada blog ini. saya sudah menderita psoriasisi selama 18th. senang rasanya ada yg bantu mensosialisasikan penyakit ini, supaya orang mnegerti ini bukan penyakit menular

  21. 21 mutia 7 Februari 2009 pukul 12:22 am

    pak dokter, boleh numpang woro2?
    KPPI bikin Seminar STOP PSORIASIS tgl. 15 Februari 2009 pk.8:30 di Marijo Room, Club House Lap. Golf Senayan, Jakarta. Info lebih lanjut ke website http://www.psoriasisindonesia.org

  22. 22 cakmoki 7 Februari 2009 pukul 6:26 pm

    @ mutia:
    Salam kenal juga 🙂 .. trims atas kunjungannya.
    Boleh, silahkan woro-woro, moga acaranya sukses.

  23. 24 masgugum 25 Februari 2009 pukul 12:48 pm

    Wah bagus sekali artikel nya, bisa menjadi banyak masukan nih.
    Makasih ya!

    saya juga sedang menulis perihal Psoriasis di blog saya. silakan berkunjung ya!

    http://distributor4lifeindonesia.wordpress.com/2008/12/21/obat-psoriasis-adalah-transfer-factor/

  24. 25 cakmoki 26 Februari 2009 pukul 12:12 am

    @ masgugum:
    Makasih juga kunjungannya.
    Sy, udah lihat Blog nya… bagus 🙂

  25. 26 triono waluyo 20 Maret 2009 pukul 11:47 pm

    mas gum mug….
    semoga laris yah dagangan nyaaaa

  26. 27 triono waluyo 20 Maret 2009 pukul 11:54 pm

    cak moki, berarti suroboyo cocok gawe penderita psoriasis yoooo
    trus kalo saya nikah dengan penderita psoriasis, anak saya bagaimana? lha wong ibu nya sekarang dah putus asa ama penyakit nyaaa

  27. 28 cakmoki 21 Maret 2009 pukul 1:12 pm

    @ triono waluyo:
    kecuali saat udan deres dan banjir … hehehe. Itu semua hanya faktor pencetus, bisa juga gak cocok.
    Jika kedua orang tuanya psoriasis konon kemungkinan anaknya menderita psoriasis makin besar. Namun kemungkinan tersebut masih lebih kecil ketimbang kemungkinan gak psoriasis. Moga enggak deh.
    Semoga pula ibunya gak putus asa 🙂

  28. 29 triono waluyo 26 Maret 2009 pukul 3:52 pm

    @ cak moki
    wah makasih banget penjelasannya.

    ada gak di usia dini, pengalaman di rumah sakit, pasien bayi ada yang kena pasoriasis?

    calon istri saya kena pasoriasis saat umurnya 24 tahun.

  29. 30 cakmoki 26 Maret 2009 pukul 11:25 pm

    @ triono waluyo:
    Usia paling dini yang pernah berobat ke praktek adalah usia 14 tahun. Saat ini usianya udah 21 tahun dan sangat jarang kambuh kecuali saat stress. Selebihnya di atas 30 tahun.
    Kalo bayi belum pernah menemukan.
    Menurut referensi, insidens terbanyak awal terkena psoriasis pada usia dewasa muda dan dewasa.
    Trims 🙂

  30. 31 Galih 5 September 2009 pukul 3:34 pm

    dok, numpang nanya? ada buku khusus membahas tentang penyakit ini ga dok? saya butuh sekali penjelasan lebih lanjut tentang penyakit ini
    trims

  31. 32 cakmoki 6 September 2009 pukul 5:13 am

    @ Galih:
    Sy blm menemukan yg secara khusus membahas Psoriasis dalam bhs Indonesia . Atau bisa juga download ebook online tentang Psoriasis.
    Trims

  32. 33 liza 6 Oktober 2009 pukul 5:56 am

    dokter, mau nanya nih, ada pasien yang beberapa bulan yang lalu tubuhnya ditemukan bercak kemereahan dan gatal, terus beberapa hari kemarin anggita geraknya terasa lemas gitu, rasa kesemutan n nyeri pada anggota badan n paha. 4 minggu terakhir pasien batuk berdahak. pemeriksaan fisik : kehilangan rasa pada bercak tersebut. hasil px lab : sputum BTA negatf—> apa mungkin DDnya itu LEPRA/kusta? seharusnya pemeriksaan BTAnya kan pisitif dok? apa mungkin karena yang diperiksa sputum, jadi BTA yang disputum itu negatif?
    makasih dok

    salam
    Liza

  33. 34 cakmoki 6 Oktober 2009 pukul 2:31 pm

    @ liza:
    Kalo bentuk bercak dan pemeriksaan fisik (mati rasa pada bercak) curiga ke MH/Lepra/Kusta, maka untuk membuktikannya adalah dengan pemeriksaan BTA pada: bercak di kulit atau daun telinga.
    Kalo ini merupakan studi kasus, gak ada salahnya kasus menarik semacam ini disusun ulang secara kronologis, termasuk pendekatan diagnosa kedokteran komunitas dan epidemiologinya.
    Makasih…met belajar moga sukses selalu 🙂

  34. 35 liza 6 Oktober 2009 pukul 9:04 pm

    iya dok, liza juga udah nyari2 referensinya…ternyata pada kusta tuberkuloid kadang2 hasil pemeriksaan BTAnya sering negatif. iya dokter, ntar saya nanya2 lagi ya 🙂

  35. 36 cakmoki 7 Oktober 2009 pukul 2:57 pm

    @ liza:
    iya.. moga sukses 🙂

  36. 37 zeus randy 9 Oktober 2009 pukul 10:49 pm

    teman’s ga perlu takut lagi sama penyakit autoimun / lupus / butterfly … saya juga penderita penyakit itu … saya melakukan riset sendiri ternyata yg wajib kita hindari itu adalah makanan2 yg berlemak & 1 pling penting yg digoreng2 / berminyak !!! sama semua yg mengandung gula …. jadi manis lebih baik dari madu aja … saya berani jamin klo sanggup menghindari pantangan makanan2 diatas mudah2an munculnya penyakit ini dapat ditekan serendah mungkin …. coba dulu deh teman’s .. tapi obat ya udah pasti harus konsumsi … saya mencoba menghindari makanan2 diatas selama 4 bulan ini gejala2 autoimun ga pernah muncul lagi .. beda sama sebelumnya tiap hari bangun tidur tuh pasti ada bagian2 kulit saya yg melepuh kususnya didaerah punggung,dada & wajah …. selamat mencoba ya teman’s ^_^

  37. 38 allia 13 November 2009 pukul 12:49 pm

    Siang dok,

    putri saya usia 4 tahun di diagnosis psoriasis inversa oleh dr kulit
    apakah memang bisa ya dok anak usia 4 tahun terserang psoriasis ?
    daerah yang terserang adalah area lipatan seperti ketiak, maaf vagina , selangkangan dan maaf belahan pantat .

    semua merah dan perih menurut anak saya

    kalau penyebabnya keturunan dari kami berdua tidka ada yang psoriasis
    jadi bingung dok

    adapun obat yang diresepkan puyer : predrison, ctm

    salep nya ac. boric 0,1 dan elocon cream

    sebelumnya sempat diberikan proctopic

    yang saya tau pedrison itu memakan kalsium ya dok dan tidka baik bagi anak

    apa yang harus dilakukan ya dok ?

    sembuh dan kambuh lagi dok terus menerus sudah 6 bulan

  38. 39 cakmoki 13 November 2009 pukul 11:24 pm

    @ allia:
    Met malam…
    Bisa. Psoriasis bisa menimpa usia berapapun.
    Menurut para ahli, faktor penyebabnya ad 5 faktor (faktor keturunan, faktor psikis, faktor metabolik, faktor infeksi fokal dan faktor cuaca), bukan hanya faktor keturunan. Silahkan baca lagi penjelasannya pada artikel di atas, bab Faktor Penyebab.
    Obat yg diberikan dokter silahkan dilanjutkan. Emang bener, prednison memiliki efek samping reabsorbsi kalsium pada pemakaian jangka panjang terus menerus, misalnnya menggunakan prednison berbulan-bulan tanpa jeda. Karena itulah dokter hanya memberikan prednison hanya untuk beberapa minggu untuk menghindari resiko timbulnya efek samping prednison.
    Seperti penjelasan di atas, psoriasis bersifat residif alias kambuhan, terutama kalo terpapar olegh alergen atau faktor pencetus.
    Pengobatannya hanya saat kambuh aja. Setelah sembuh sebaiknya obatdihentikan dan dapat digunakan lagi kalo kambuh.
    Trims

  39. 40 Qty 9 Desember 2009 pukul 6:20 pm

    Sore dok,

    Saya menderita Psoriasis dr bayi sampai sekarang (umur 33th) & waktu bayi cuma titik merah aja di lengan (kt mama sech) lalu setelah sekolah TK penyakit itu klo kumat nanahnya sebesar2 peyek kacang sampai2 ga bisa jalan krn bengkak suakit buanget tp setelah dewasa diameter nanahnya berkurang tp tetep klo lg kumat ga bisa jalan krn bengkak dikaki dan seluruh badan klo lagi bener2 kumat sampai2 kuku dijari kaki & tangan jg copot.

    Semua obat, semua dokter dan semua alternatif (di hydrocolon therapy pun sdh pernah) sdh dicoba sampai2 sekarang saya sdh bosen sama obat & lain2 ~x( oh iya saya juga alergi obat.

    sekarang aja sedang kumat (biasa klo udah musim ujan) paling2 merasa sakit yang paling sakit itu saya rasakan 2 minggu lalu selebihnya 1 s/d 2 bulan pemulihannya. Klo spt ini aku memanggil diriku piglet krn warnanya pink di seluruh badanku hihihihihihi

    intinya saya ga mau pake salep2 lagi minum obat aja tinggal Sulcolon (Sulfasalazine 500mg) sama vitamin untuk pertahanan tubuh aja klo antibiotik bawang putih. Inti dr psoriasis adalah membuat kulit lembab jadi sekarang ini saya cuma pakai extra virgin olive oil itu aja…. bisa berkali2 pakai klo kering. Krn klo salep pernah saya pakai lama memang bagus hasilnya tp efek sampingnya gimana???.

    Berhenti salep krn hamil takut berpengaruh pd anakku (Insyaalllah dia ga sakit spt aku… suka sedih klo lg diminyakin sama anakku dgn tangan2 kecilnya). Jd sekarang extra virgin olive oil untuk 1 bln 1 ltr itu klo lg kumat tp klo lg sehat paling 1 ltr itu untuk 2 ato 3 bln

    sekian dulu ya dok curhat ku kali ini semoga info- nya dpt diterima… salam kenal QTY di cikarang

  40. 41 cakmoki 10 Desember 2009 pukul 12:21 am

    @ Qty:
    Langkah-langkah yang dilakukan selama ini udah oke. Karenanya saya tidak perlu lagi mengomentari lebih jauh.
    Untuk penggunaan obat topikal (salep, krim), gak perlu terlalu khawatir dengan efek sampingnya, toh makainya hanya di saat kambuh sebagaimana yang udah dilakukan selama ini.
    Makasih atas share-nya. Moga berguna bagi yang lain. 🙂

  41. 42 rima 6 April 2010 pukul 4:57 pm

    mo nanya dok,saya punya adek,,,klo dlyt tanda2 ny sepertiny dia menderita psoriasis…
    udah lama,,sejak umur 10 thn mungkin,,skrg umurny udah 19 thn..
    lesi ny ad d anterior ankle,,(gede),,siku,,am ujung jari tangan n kaki,,
    wktu kecil dulu ampe keluar pus n darah,,,perih sih katanya..
    kdg sembuh,,kdg kambuhan,,,trus,,ad yg nyaranin salep (lupa namanya)beliny d Mekkah (jauh y),,sejak pake salep it,,pykt ny ga kambuh lagi,,kambuh klo lupa pake aj,itpun cuma sisik kecil,,,
    tapi,,kulit d ankle ny it jadi putih (kayak kulit abis melepuh gitu),,,yg mo saya tanya,,kulitny bisa balik kyk normal ga dok???

  42. 43 cakmoki 7 April 2010 pukul 3:03 am

    @ rima:
    Biasanya bekasnya berangsur pulih seiring dengan pertumbuhan kulit baru… kalaupun masih membekas, bekasnya bisa diobati dengan beberapa obat kombinasi berdasarkan luasnya bekas lesi dan tekstur kulit. Menurut saya, sebaiknya periksa ke dokter kulit untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalisir bekas tersebut.
    Makasih 🙂

  43. 44 rima 7 April 2010 pukul 10:00 pm

    makasii dok 😀

  44. 45 cakmoki 8 April 2010 pukul 2:57 pm

    @ rima:
    sama-sama, mbak 🙂

  45. 46 Aiman 20 Agustus 2010 pukul 11:14 am

    Dok, di pangkal paha saya ada daerah mirip lingkaran dan dikelilingi bintil2 merah kecil yg gatel. Tngahnya itu seperti sisik. Apa itu psiorisis? Sy belum ke dokter soalnya.
    Matur suwun

  46. 47 cakmoki 21 Agustus 2010 pukul 12:14 am

    @ Aiman:
    Untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, kalo berkenan silahkan kirim fotonya via email agar dapat diketahui jenis penyakitnya dan direkomendasikan obat yg tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Maturnuwun

  47. 48 uta 19 September 2010 pukul 3:52 pm

    Asslamu’alaikum

    numpang tanya..
    kalau ada bintik kecil merah berisi air di kaki, GATAL, trus wktu dgaruk jd nyebar bintiknya di sekeliling tempt bintik asalnya tadi. Bekas bintik yang dah gak ada airnya(udah kering)jdi item2

    saya periksa pertama d Puskesmas, katanya suruh menghindari makanan amis2 n dikasih Hidrokortison,

    emang jadi kering, tp tetep gatel n muncul bintik gatal di lokasi yang lain.

    Trus periksa lagi di klinik, katanya itu Eksim n dikasih CTM kl g slh. Karena jawabny meragukan, sya g minum obatnya..tapi alhmdulillh mlh gatalnya berhenti waktu itu, walau akhirnya kambuh2 lagi hehe

    Sebenarnya gatal Gatal ini namanya Eksim atau Psoriasis atau malah jenis lain y Dok?
    Makasih banyk jawbnnya, kalau sudah tau jenis gatalnya saya jadi lebih yakin milih obatnya

    Wassalamu’alaikum

  48. 49 cakmoki 19 September 2010 pukul 7:12 pm

    @ uta:
    Assalamu’alaikum…
    Untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, kalo berkenan silahkan kirim fotonya via email agar dapat diketahui jenis penyakitnya dan direkomendasikan obat yg tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Trims
    Wassalam

  49. 50 amaniogol 2 Oktober 2010 pukul 10:03 pm

    sampo yg cocok apa pk dokter

  50. 51 cakmoki 3 Oktober 2010 pukul 2:14 am

    @ amaniogol:
    Maksudnya untuk Psoriasis ya ?
    Bergantung pada hasil pemeriksaan, apakah perlu shampo atau enggak.
    Kalo berkenan silahkan kirim fotonya via email agar dapat diketahui jenis penyakitnya dan direkomendasikan obat yg tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com
    Trims

  51. 52 nie 3 Desember 2010 pukul 8:58 pm

    pak dok..
    saya kena psoriasis sejak kecil tpi bukan bawaan lahir,,,
    dulu dibilang dokter eksim,,,sampai umurku 20 thn baru tau kalo itu psoriasis,,hampir seluruh dkter spesialis maupun umum sdh saya kunjungi tuk berobat namun saya belum dpt sesuatu yg bs meringankan psoriasis…tolong pak kalo ada info ttg obat yg manjur…==”
    terimakasih..:)

  52. 53 cakmoki 4 Desember 2010 pukul 2:08 am

    @ nie:
    obat yang manjur gak ada… namun dapat dikendalikan dengan obat yang sudah pernah digunakan dan pilih yang minim efek samping.
    Selain itu, sedapat mungkin menghindari pemicunya, misalnya stress.
    Untuk meredakan gatalnya, kalo pas kambuh, cukup dengan antihistamin, misalnya: loratadine 10 mg atau cetirizine 10 mg, diminum 1×1 saat gatal aja…sedangkan obat topikal (obat luar) dapat menggunakan krim steroid anti-inflamasi, misalnya: krim kloderma dan sejenisnya.
    Makasih

  53. 54 nie 14 Desember 2010 pukul 10:35 pm

    loratadine 10 mg atau cetirizine 10 mg,itu ada efek samping nya nggak pak?? soalnya seringkali obat yg saya minum kebanyakan buat pusiiiiing sekaliiii….
    makasih ya…

  54. 55 cakmoki 15 Desember 2010 pukul 1:31 am

    @ nie:
    gak ada

  55. 56 GARISH 15 Januari 2011 pukul 10:48 pm

    dok…aku punya penyakit kulit menahun tp dl gmpg hilang, bln ni pas kambuh extrem bgt smpat takfonis psioriasis..saking ndak sembuh2.. ditelapak tangan awale spt gelembung air makin bsr trus kempes mengelupas kering sekali..di sikut bercak2 merah kecil2 tapi makn byak, kedokter minum obakt ma dksh salp hilang,…obat abis keluar lagi..mkn kah psioriasis??? ak kirimkan foto2 koleksi terbaikku ya dok…smg bisa menjadi koreksi…trims

  56. 57 cakmoki 16 Januari 2011 pukul 1:02 am

    @ Garish:
    ok, saya akan lihat fotonya via email.
    Makasih

  57. 58 Kristina 26 Maret 2011 pukul 11:24 pm

    Salam kenal dok,
    Permisi tanya…
    Dok..di keluargaku ada penyakit kulit turunan, seperti bintik-bintik merah menyebar, biasanya di daerah lengan atas, sudah ke dokter katanya cuma kurang vitamin. Tapi ada sepupu yang sudah parah katanya gatelnya luar biasa dan kulitnya kasar. Sampe saya pikir itu penyakit psoriasis. Apa di sini belum ada obatnya ya dok ? Saya pernah baca artikel, katanya ada obat suntiknya tapi harganya lumanyan mahal jt… an gitu dok. Apa betul obat suntik itu bisa menyembuhkan dok…..
    trims…

  58. 59 cakmoki 27 Maret 2011 pukul 2:04 pm

    @ Kristina:
    salam kenal,
    Untuk mengetahui jenis penyakit kulit harus dilihat oleh dokter secara langsung dengan menilai efloresensi (penampakan kelainan kulit), atau setidaknya melalui foto. Untuk itu, jika berkenan mohon kirim foto gangguan kulit tersebut melalui email. Dengan begitu dapat diketahui penyakitnya dan dapat direkomendasikan obat yang tepat.
    Alamat email:
    cakmoki2006 [at] yahoo [dot] com

    Terimakasih


  1. 1 Tambah atau kurang 1, Cakmoki ? « Pieces of Mind Lacak balik pada 18 Februari 2009 pukul 11:59 pm
  2. 2 Antara akut dan kronis | http://www.untukku.com Lacak balik pada 1 Juli 2009 pukul 10:48 am
  3. 3 Kumpulan Artikel Penyakit Kulit | forum.catatanku.in Lacak balik pada 1 Februari 2011 pukul 11:14 am
  4. 4 Tambah atau kurang 1, Cakmoki ? « dragus.cn Lacak balik pada 16 Februari 2011 pukul 6:21 pm

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.




Wong ndeso ™

cakmoki

Wordpress Indonesia

Silahkan baca

DISCLAIMER

web tracker

9 Desember 2009

SEMENTARA TUTUP

Maaf, sementara Blog istirahat hingga ada pemberitahuan

Harap maklum


MARI HENTIKAN KORUPSI

No Korupsi

Internet Sehat

Translator

Warga Bicara

» Makasih PLN, listrik Samarinda dah membaik, moga gak byar-pet

» Waspada Demam Berdarah

» Jangan Gunduli Palaran

» Banjir...banjir. Kapan masalah ini teratasi ?

INGA INGA INGA

» Nyeri Urat or Tulang BUKAN berarti Penyakit Asam Urat.

» Sekali lagi: Pegal, Linu Tidak Identik dengan Penyakit Asam Urat

TEMANs

9racehime | A. Fatih Syuhud | Aditiawan Chandra | A.Tajib | Agung UD | aLe | alief | alle | almascatie | Amd | Anak Peri | Anak Sultan | Anang | Anang YP | Anas | Andalas | Anggara | Anjaz | Anti Pungli | Antobilang | Anung87 | Aribowo | Arif Kurniawan | Arul | Astikirna | awan965 | axireaxi | Bambang alias HR | BatakNews | Blog Pokoke? | Biho | CalonOrangTenar | Cay | Chandra | Chielicious | chiw imudz | cK-chika | Dalamhati | Deden Nugraha | deedhoet | deKing | Desti Utami | Didats | doeytea | dnial | Edy C | Eep | Elpalimbani | erander | Evi | Fa | Fa wp | Faiq | Fertobhades | Fetro | Fortynine | Freddy | Gadis | Gaussac | Gitablu | Grandiosa | GuhPraset | GuM | Helgeduelbek | Herdy | Indonesia Kita | Indra KH | ItikKecil | iway | Jejakpena | Jennie S. Bev | Joesath | Joko Taroeb | Julee | Juli | Juliach | Junthit | Jurig | Kakilangit | Kang Adhi | Kang Kombor | Kangguru | kawaichu | Kenji | Kenzt | kikie | koecing | Kumala | Kurtubi | Kw | Laras | liezmaya | Lilik Suryanto | Lily | Linker | Lintang | Lita | Lita wp | Luthfi | MaIDeN | Majalah Dewa Dewi | Manusiasuper | Master Li | Mathematicse | macanang | mbojo | Mei | Micokelana | Mr. Geddoe | Mufti | mybenjeng | My-za | Nayla Zahra | Nayz | Ndarualqaz | Neeya | Neo Forty-Nine | Neri | Ninoy | Nieke | Nomercy | n0vri | NuDe | Om Sulis | omaigat | Ooyi | Paijo | Panca | Pandu | Panduan WP | Papabonbon | Passya | Peyek | Pinkina | Pitik | Pralangga | Prayogo | Priyadi | Qee | Raja iblis | RenjanaBiru | rivafauziah | Rivermaya | Roffi | roisZ | Rujak | Sagung | Sahrudin | Saiful Adi | SaRa | Siu | Sofi | Sora9n | Suandana | Suluh | Susiloharjo | Telmark | Thamrin | tiesmin | Triesti | Tukang Sate | Venus | Wadehel | Wahyuansyah | Wandira | Wiku | WongMangli | Wulan | Yati | Yudhipras |

:: :: :: :: :: :: :: :: ::

Kesehatan

:: Ady Wirawan :: Agus Mutamakin :: Anis Fuad :: Anis Fuad wp :: Asri Tadda :: Astri Pramarini :: Astri Pramarini (awal) :: Astri Pramarini wp :: Blog Mahasiswa FKU 2003 :: Blog Rumah Kanker :: Dani Iswara :: Dani Iswara weblog :: Dokter arek cilik :: drAnak :: drarifianto :: Dwi wp :: Elyas :: Erik Tapan :: Evy HealhtySmile :: FK Unsri :: Gies :: Gies wp :: Ginna :: Grapz :: Hendar Sunandar :: HIV News :: Huda Thoriq :: IDI Samarinda :: imcw :: Imran Nito :: Iwan Handoko :: Jhonrido :: klikharry :: Kobal :: Laksmi Nawasasi :: Mashuri :: Mave Mina :: Mbah Dipo :: Mina :: My Blogspot :: Nur Martono :: PKM Palaran :: Rara :: Rizma Adlia :: Rudy Kwang :: SenyumSehat :: Sibermedik :: SimkesUGM :: SuperKecil :: Titah :: Tito :: Tonang Ardyanto :: Tukangkomentar :: Wi :: Vina Revi :: Vina Multiply :: Yusuf Alam R :: zulharman79 ::

:: :: :: :: :: :: :: :: :: :: ::

Institusi Kesehatan

:: Depkes RI :: WHO :: WHO Indonesia :: … nyusul

:: :: :: :: :: :: :: :: ::

Kolaborasi

:: Emedicine :: ICD 10 Wikipedia :: ICD 10 Wiki Indonesia :: OSWD :: OpenWebDesign :: Pakistan Times :: Rubab :: ntar ::

Kategori

BlogTour

Arsip

Komunitas Blog

blog-indonesia.com

PAGE RANK

Powered by  MyPagerank.Net

Add to Technorati Favorites

Health Blogs - Blog Top Sites

Health

Blogs Topsites - TOP.ORG

Health Blogs - Blog Rankings

Blog directory

TopOfBlogs

Top 10 Award

Feed Burner

cakmoki Blog

Bloggerian Top Hits

My BlogCatalog BlogRank

Site Meter

Since 30 Nov 07

PENGUNJUNG

  • 5.563.037 pengintip

Asal Usul

Pebruari 2011

free counters

Translate